Rabu, 18 September 2013

Hamba Terbaik, Hamba Terburuk


Rasulullah saw. bersabda,
“Sebaik-baik hamba Allah adalah mereka yang membuat orang lain mengingat Allah saat melihat mereka. Dan seburuk-buruk hamba Allah adalah mereka yang berjalan ke sana ke mari menyebarkan fitnah, yang menyebabkan perpisahan di antara orang-orang yang saling mencintai, yang berusaha mendatangkan kesulitan kepada orang-orang yang tidak bersalah.”
(HR Ahmad dan Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad)
Berdasar hadits di atas, ada dua tipe seorang hamba di mata Allah SWT. Pertama, hamba terbaik yaitu mereka yang mampu membuat orang lain mengingat Allah ketika melihat mereka. Kedua, hamba terburuk yaitu mereka yang suka menyebarkan fitnah dan mendatangkan kesulitan bagi orang yang tidak bersalah.
Hamba Allah Terbaik
Menjadi hamba Allah dengan predikat terbaik menjadi dambaan setiap muslim. Predikat terbaik di sisi Allah adalah capaian tertinggi seorang muslim sebagai seorang hamba. Tidak ada posisi yang lebih mulia dalam kehidupan seorang muslim kecuali Allah benar-benar telah menetapkan orang tersebut sebagai kekasih-Nya.
Hamba terbaik di mata Allah bukanlah semata seorang yang mampu menjalankan perintah Allah dengan istiqamah dan menjauhi segala larangan-Nya secara sungguh-sungguh, melainkan mereka yang mampu membuat orang lain senantiasa mengingat Allah (dzikrullâh) dalam situasi dan kondisi bagaimanapun, baik hati, pikiran, maupun tingkah lakunya.
Barometer hamba terbaik di mata Allah tidak lagi didasarkan pada kesholehan individu semata. Tapi, bagaimana kesholehan individu bertransformasi menjadi sebuah energi spiritual-magnetik yang secara spontan mampu menarik orang-orang di sekitarnya untuk senantiasa melakukan dzikrullâh. Karena itu, bagi hamba Allah terbaik, upaya menjadikan orang lain agar senantiasa melakukan dzikrullah bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan. Modalnya: kekuatan spiritual, kematangan kepribadian, dan kedalaman pikiran.
Hamba terbaik senantiasa memancarkan nur ilahiah dari sekujur tubuhnya. Nur ilahiah ini kemudian memancar menelusup kepada siapa pun yang berada di sekelilingnya. Siapa pun yang terkena pancaran nur ilahiah ini, sedikit banyak, akan mengalami perubahan kepribadian. Tak jarang mereka kemudian berbalik arah menjadi seorang alim, taat, dan istiqamah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Prototipe hamba Allah terbaik dengan mudah bisa kita baca pada sosok Nabi Muhammad. Sebagai seorang utusan Allah, Nabi Muhammad menjadi cermin insan paripurna di sisi Allah sekaligus sebagai sosok teladan bagi umatnya. Karena sosoknya yang paripurna dan keteladanannya, banyak kaum Quraisy saat itu berbalik menjadi seorang yang beriman kepada Allah. Keteladanan Rasulullah diabadikan oleh Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzâb ayat 21: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”
Untuk saat ini,  hamba Allah terbaik, di antaranya, direpresentasikan oleh para kiai, habib, tuan guru, dan lainnya. Sebagai pewaris para nabi, ulama-ulama tersebut tidak saja bertugas menyampaikan pesan-pesan ilahiah, melainkan juga “menyucikan” hati umat yang penuh dengan kerak kotoran. Mereka adalah panutan umat dalam banyak hal di bidang kehidupan.
Ada perasaan sejuk dan tenteram setiap kali memandang wajah ulama. Tidak ada rasa bosan dan kesal setiap kali bermuwajah dengan para ulama. Inilah mengapa setiap kali kita memandang mereka, tiba-tiba timbul keinginan untuk meneladani dan menjadi seperti dia. Yaitu menjadi seorang hamba yang semakin dekat dengan Allah.
Yang perlu disadari bersama, tidak ada keharusan menjadi “ulama” untuk menjadi hamba terbaik di sisi Allah. Siapa pun identitas dan latar belakang sosial kita, kita memiliki hak yang sama untuk menjadi hamba Allah terbaik. Syaratnya tentu bagaimana menjadikan orang-orang di sekeliling kita istiqamah mengingat Allah setiap kali melihat diri kita.
Untuk mencapai taraf itu, keteladanan yang baik (uswah hasanah) dalam pikiran, sikap, maupun tindakan, menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap hamba manakala berharap menjadi kekasih Allah, menjadi hamba terbaik di sisi-Nya dan di sisi manusia.
Hamba Allah Terburuk
Ada dua perilaku jahat yang selalu dilakukan oleh hamba Allah yang paling buruk. Pertama, suka menyebarkan fitnah. Kedua, suka mendatangkan kesulitan bagi orang yang tidak bersalah.
Fitnah merupakan perkataan bohong tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang seperti menodai nama baik, merugikan kehormatan orang, dan lainnya. Fitnah bersumber dari rasa dengki dan benci terhadap seseorang. Fitnah lahir sebagai akumulasi dari ghibah dan buhtan. Fitnah merupakan kejahatan tertinggi yang diproduksi oleh lisan. Tujuan utamanya bagaimana agar orang-orang yang saling mencintai bisa berpisah.
Fitnah ada di mana-mana dan bisa menimpa siapa pun tanpa pandang status. Seorang tetangga misalnya, tega memfitnah tetangga lainnya dengan tujuan agar kehidupan keluarga tetangga tersebut berantakan dan berakhir dengan penceraian. Atau, karena ambisi untuk memperoleh kedudukan yang lebih tinggi orang tega memfitnah atasannya sehingga karirnya hancur. Taktik busuk menebarkan fitnah untuk kepentingan pribadi atau golongan ini seringkali terjadi di tengah-tengah kehidupan kita. Terhadap fitnah ini, orang Islam harus selalu waspada. Waspada untuk tidak berbuat fitnah dan waspada untuk menghadapi fitnah pihak lain dengan cara-cara yang arif, bijaksana, dan tegas.
Begitu besarnya bahaya dan dosa fitnah, hingga Islam mengkategorikannya sebagai perbuatan yang lebih kejam dari pembunuhan (QS Al-Baqarah [2]: 191). Bahkan, Nabi Muhammad saw menyebutkan orang yang suka menebar fitnah sebagai calon penghuni neraka, ”Tidak akan masuk surga orang yang suka menyebarkan fitnah.” (HR Bukhari & Muslim).
Fitnah itu ibarat menyulut ranting kering. Ia akan cepat merebak ke mana-mana dan membakar apa pun yang dilaluinya. Lalu, menjadi abu. Cara terbaik untuk terhindar dari fitnah adalah jangan pernah sedikit pun terdetik di hati kita untuk memfitnah. Ketika ada dorongan kuat dari nafsu kita memfitnah, beristighfarlah dan mohonlah ampun kepada Allah. Insya-Allah kita selamat dari api fitnah.
Perilaku jahat seorang hamba Allah terburuk lainnya adalah suka mendatangkan kesulitan bagi orang yang tidak bersalah. Sikap ini biasanya bersumber dari rasa dengki atau hasad. Dengki merupakan sifat tercela. Ia adalah perasaan tidak senang dengan kebahagiaan orang lain, disertai keinginan agar kebahagiaan itu hilang darinya. Karena itu, segala cara dan taktik jahat akan dilakukan bahkan menghalalkan sesuatu yang haram sekalipun.
Betapa jahat seorang pendengki, ia tidak rela melihat orang lain bahagia, sebaliknya ia bersuka cita melihat orang lain bergelimang lara. Allah menggambarkan sikap dengki ini dalam firman-Nya, “Bila kamu memperoleh kebaikan, maka hal itu menyedihkan mereka, dan kalau kamu ditimpa kesusahan maka mereka girang karenanya.” (QS Ali Imran [3]: 120)
Sifat dengki tidak bisa dianggap remeh. Jika virus ini terus mengendap dalam hati seseorang, cepat atau lambat akan merusak keimanan dan kepribadian seseorang. Ia akan menjelma menjadi usaha-usaha negatif yang merugikan. Seperti tutur kata yang kasar dan menyakiti hati, atau perbuatan dan tindakan yang kerap bermotif menjatuhkan, menghina dan menyudutkan. Bahkan, tidak jarang kedengkian yang terpelihara dalam hati seseorang kemudian berbuntut tragedi pembunuhan mengenaskan. Seperti yang pernah terjadi pada kedua putra Nabi Adam, Qabil dan Habil.
Untuk itulah, Rasulullah saw mengajak umatnya untuk senantiasa menjauhi sikap dengki sesuai sabdanya, “Jauhilah dengki, karena dengki itu memakan kebaikan sebagaimana api makan kayu bakar.” (HR Abu Daud).
Memang, manusia diciptakan dengan kecenderungan untuk mendengki. Tetapi, orang yang beriman akan selalu berusaha menghilangkan sifat jelek ini. Mereka tidak tertawan oleh perasaan buruk yang jelas-jelas sangat tidak produktif dan menyengsarakan ini. Hal itu disebabkan karena orang-orang beriman menyadari bahwa sifat dengki akan semakin menjauhkan mereka dari Allah. Seperti halnya mereka menyadari bahwa sikap dengki hanya akan menyebabkan pelakukanya dimasukkan api neraka. Masihkah kita akan bersikap dengki?

Berjuta Cinta dalam Bayang-Bayang Pedang


Dari Abdullah bin Umar rahimahumullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بُعِثْتُ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ بِالسَّيْفِ حَتىَّ يُعْبَدَ اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ وَجُعِلَ رِزْقِيْ تَحْتَ ظِلِّ رُمْحِيْ وَجُعِلَ الذُّلُّ وَالصِّغَارُ عَلَى مَنْ خَالَفَ أَمْرِيْ وَمَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Aku diutus menjelang hari kebangkitan dengan pedang supaya hanya Allah semata yang di ibadahi, tiada sekutu bagi-Nya. Rezekiku diletakkan di bawah naungan pedangku. Kerendahan dan kehinaan ditetapkan bagi siapa saja yang menyelisihi perintahku. Barang siapa menyerupai suatu kaum, ia termasuk bagian dari mereka.”
Benarkah Islam agama yang penuh rahmah dan kasih sayang? Benarkah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan cinta dan kedamaian kepada umat manusia? Jika memang benar, mengapa kehidupan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dipenuhi dengan cerita perang dan pertempuran? Itulah sebuah syubhat yang diungkap untuk mencitrakan Islam sebagai agama yang buas dan penuh kebencian. Maka dari itu, hadits di atas hanya sebagian penggalannya yang dibahas untuk sedikit menjawab syubhat tersebut.
Hadits tersebut dikeluarkan oleh al-Imam Ahmad (no. 5114, 5115, 5667), al-Khatib dalam al-Faqih wal Mutafaqqih (2/73), dan Ibnu Asakir (1/19/96) dari jalan Abdurrahman bin Tsabit bin Tsauban dari Hassan bin ‘Athiyyah dari Abu Munib al-Jarasyi.
Asy-Syaikh al-Albani menjelaskan dalam Jilbab Mar’ah Muslimah (203— 204), “Hadits ini sanadnya hasan. Mengenai Ibnu Tsauban, memang ada pembicaraan, namun tidak memudaratkan. Al-Imam al-Bukhari rahimahumullahtelah menyebutkan sebagian dari hadits di atas secara mu’allaq di dalam Shahihnya (6/75).”
Al-Hafizh rahimahumullah menjelaskan dalam syarahnya, “Hadits ini adalah bagian dari hadits yang dikeluarkan oleh al- Imam Ahmad dari jalan Abu Munib… dan hadits ini mempunyai penguat yang mursal dengan sanad yang hasan, dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah dari jalan al-‘Auza’i dari Sa’id bin Jabalah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara keseluruhan.”

Tujuan Berperang

Perang, dalam perspektif Islam, memiliki tujuan dan cita-cita mulia, antara lain:
1. Membebaskan manusia dari peribadahan kepada makhluk menuju peribadahan kepada Allah Subhanahuwata’ala , Dzat yang menciptakan dan memberikan rezeki untuk mereka. Allah Subhanahuwata’ala berfirman,
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ
“Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dans upaya agama itu semata-mata untuk Allah.” (al- Anfal: 39)
2. Menghapuskan kezaliman dan mengembalikan setiap hak kepada pemiliknya. Allah Subhanahuwata’ala berfirman,
أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ
“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuasa menolong mereka itu.” (al-Hajj: 39)
الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِن دِيَارِهِم بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّا أَن يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ ۗ
“(Yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, selain karena mereka berkata,‘Rabb kami hanyalah Allah’.” (al-Hajj: 40)
3. Menghinakan orang-orang kafir, menghukum, dan melemahkan kekuatan mereka. Allah Subhanahuwata’ala berfirman,
قَاتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُّؤْمِنِينَ () وَيُذْهِبْ غَيْظَ قُلُوبِهِمْ ۗ وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَىٰ مَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
“Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu. Allah akan menghinakan mereka, menolong kamu dari mereka, dan melegakan hati orang-orang yang beriman,serta Allah akan menghilangkan panas hati orang orang mukmin. Dan Allah menerima taubat orang-orang yang dikehendaki- Nya. Allah Maha Mengetahui lagi Maha bijaksana.” (at-Taubah: 14-15) (al-Mulakhas Fiqhi, al-Fauzan, 1/379—380)

Beberapa Adab dalam Berperang

Sebagai bukti bahwa Islam mengajarkan cinta kasih, tidak asal membunuh, dan tidak menekankan kebencian, adalah adab-adab yang dibimbingkan oleh Rasulullah n pada setiap peperangan. Di antaranya adalah,
1. Islam selalu menawarkan pilihan pilihan sebelum berperang, yaitu masuk Islam atau membayar jizyah (semacam upeti) dengan mereka tetap menjalankan agama masing-masing.
Di dalam hadits Buraidah radhiyallahu anhu, beliau bercerita, “Dahulu, kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika mengangkat seorang panglima untuk sebuah pasukan perang, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu memberikan wasiat secara khusus untuk bertakwa kepada Allah Subhanahuwata’ala dan berbuat baik kepada kaum muslimin yang menyertainya. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan,
“Berperanglahdengan menyebut nama Allah Subhanahuwata’ala  di jalan- Nya! Perangilah orang-orang yang kufur terhadap Allah Subhanahuwata’ala! Janganlah kalian berbuat ghulul (mengambil harta rampasan perang sebelum dibagi), berkhianat, mencincang jasad musuh, dan janganlah membunuh anak-anak. Jikaengkauberjumpamusuhdarikaum musyrikin, tawarkan kepada mereka tiga hal. Apa pun yang mereka pilih darimu, terimalahdantahanlahdirimu dari mereka.” (Shahih Muslim, 1731)
Ketiga hal tersebut adalah: masuk Islam, membayar jizyah, atau berperang. Sama juga dengan pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu sebelum menyerang benteng Khaibar. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انْفُذْ عَلَى رِسْلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ ثُمَّ
“Berangkatlah dengan hati-hati hingga engkau berada didepan benteng mereka. Kemudian, ajaklah mereka ke dalam Islam! Sampaikan kepada mereka akan kewajiban mereka terhadap hak Allah Subhanahuwata’ala . Demi Allah, (seandainya) Allah Subhanahuwata’ala memberikan hidayah kepada seseorang melalui sebab dirimu, itulebih baik bagimu daripada unta merah.”(HR. al-Bukhari no. 2942, Muslimno. 2406)
2. Islam tidak mengajarkan untuk berharap bertemu dengan musuh. Namun, jika telah berjumpa haruslah bersabar. Di dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا تَمَنَّوْا لِقَاءَ الْعَدُوِّ فَإذَِا لَقِيتُمُوهُمْ فَاصْبِرُوا
“Janganlah kalian berharap-harap bertemu dengan musuh. Akan tetapi, jika kalian telah bertemu dengan musuh,bersabarlah!” (HR. al-Bukhari no. 3025 dan Muslim no. 1741)
3. Dilarang membunuh kaum wanita dan anak-anak. Ibnu Umar radhiyallahu anhu bercerita tentang seorang wanita yang ditemukan terbunuh dalam sebuah peperangan yang diikuti oleh Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingkari pembunuhan terhadap kaum wanita dan anak-anak (HR. al-Bukhari no. 3013 dan Muslim no. 1745).
4. Dilarang berbuat khianat, mencincang ,dan mencacat jasad musuh, serta ghulul (mengambil harta rampasan perang sebelum dibagi).
Dalilnya adalah hadits Buraidah radhiyallahu anhu pada poin pertama.
5. Dilarang membunuh musuh yang dalam keadaan tidak berdaya.
Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beristirahat di bawah naungan sebuah pohon dalam Perang Dzatur Riqa’. Datang seorang musuh dengan menghunus pedang sedangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang tertidur. Saat Nabi terbangun, orang itu bertanya, “Apakah engkau takut kepadaku?” Jawab Nabi, “Tidak!” Orang itu bertanya lagi, “Siapa yang akan menghalangiku dari membunuhmu?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Allah Subhanahuwata’ala.” Seketika itu, pedang yang ia bawa terjatuh lalu diambil oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu beliau balik bertanya, “Siapakah yang akan menghalangiku dari membunuhmu?”Lalu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajaknya masuk Islam. Ia menolak, tetapi berjanji untuk tidak lagi ikut memerangi kaum muslimin. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membiarkannya pergi.
Orang itu kembali ke kaumnya dan mengatakan, “Aku datang kepada kalian setelah bertemu dengan manusia terbaik.” (HR. al- Bukhari no. 4139 dan Muslim no. 843)
Latar Belakang Perang di Masa Nabi n Sejarah perang di masa Nabi Muhammad n selalu diawali oleh sikap-sikap kaum musyrikin yang mengganggu ketenteraman kaum muslimin, pengkhianatan mereka, dan kezaliman mereka. Perang terjadi setelah tiga belas tahun lamanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kaum muslimin bersabar atas kezaliman dan kejahatan kaum musyrikin selama di Makkah. Berikut ini beberapa latar belakang perang yang terjadi pada masa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
1. Perang Badar
Semua berawal dari rongrongan kaum musyrikin Quraisy yang berusaha membuat makar untuk menghancurkan kaum muslimin. Mereka mengirim suratsurat kepada kaum musyrikin di Yatsrib (Madinah) untuk berusaha menekan, memerangi, dan mengusir kaum muslimin dari kota Madinah. Mereka diancam akan dibunuh dan perempuan-perempuan mereka akan dihalalkan jika tidak memerangi kaum muslimin. Kaum muslimin pun berusaha balas menekan. Di antara bentuknya adalah melakukan penghadangan terhadap kafilah-kafilah dagang kaum musyrikin Quraisy.
Hingga suatu saat, kafilah dagang yang dipimpin oleh Abu Sufyan berhasil lepas dari pengintaian kaum muslimin. Ia pun mengirimkan berita kepada kaum musyrikin di Makkah tentang usaha penghadangan kaum muslimin. Berangkatlah kurang lebih 1.000 orang pasukan dengan perlengkapan dan peralatan perang, di atas keangkuhan dan kesombongan. Sementara itu, kaum muslimin hanya membawa perlengkapan dan peralatan seadanya, itu pun dengan jumlah pasukan kurang lebih tiga ratus orang. Terjadilah peperangan yang kemudian dimenangi oleh kaum muslimin.
Bermula dari kedatangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ke bani Nadhir untuk menghitung/ menentukan tebusan atas kesalahan seorang sahabat yang membunuh dua orang Yahudi. Namun, orangorang bani Nadhir justru berencana mempergunakan kesempatan tersebut untuk membunuh Rasulullah n secara diam-diam. Akan tetapi, malaikat Jibril  memberitahukan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang rencana mereka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bergegas kembali ke Madinah lalu memerintahkan Muhammad bin Maslamah untuk menyampaikan kepada bani Nadhir agar mereka segera meninggalkan tempat mereka dalam waktu sepuluh hari. Jika tidak, mereka akan diperangi. Karena hasutan dari orang-orang Yahudi lainnya, mereka pun menolak tawaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka justru mempersiapkan diri untuk berperang melawan kaum muslimin.
Setelah dikepung selama enam malam, bani Nadhir kemudian menyerah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusir mereka dari Madinah dan memberikan kemurahan sehingga mereka bisa membawa barang dan harta, selain senjata. Allah Subhanahuwata’ala menceritakan hal ini dalam surat al-Hasyr.
3. Perang Ahzab Perang ini terjadi karena persekongkolan dan makar jahat kaum musyrikin Makkah, kabilah Ghathafan, kaum Yahudi, dan kabilah-kabilah lainnya. Mereka bersepakat untuk bersatu dan bersama-sama menyerang kota Madinah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bermusyawarah dengan para sahabat untuk menentukan strategi di dalam menghadapi pasukan gabungan tersebut. Jadi, Perang Ahzab adalah perang yang terjadi karena kaum muslimin membela diri dan mempertahankan kota Madinah.
4. Perang Bani Quraizhah Bani Quraizhah adalah kabilah Yahudi yang melakukan pengkhianatan terhadap kaum muslimin. Pada saat kaum muslimin sedang sibuk melawan pasukan gabungan dalam Perang Ahzab di sebelah utara Madinah, bani Quraizhah yang berada di sebelah selatan Madinah malah menyatakan perang.
Padahal, tidak ada yang menghalangi antara bani Quraizhah dengan lokasi perlindungan kaum wanita dan anak-anak kaum muslimin. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersedih, pun para sahabatnya. Setelah Allah Subhanahuwata’ala memberikan kemenangan kepada kaum muslimin dalam peristiwa Perang Ahzab, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berangkat menuju tempat tinggal bani Quraizhah untuk menghukum mereka atas pengkhianatan yang mereka lakukan.
5. Perang Mu’tah
Perang ini terjadi karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam marah saat mendengar utusan beliau, sahabat al-Harits bin ‘Amr, yang membawa surat untuk penguasa negeri Basra malah dibunuh dan dipenggal kepalanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirimkan pasukan terdiri dari 3.000 orang dengan pimpinan secara bergantian Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Rawahah. Itu pun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan untuk menyampaikan tawaran Islam kepada mereka terlebih dahulu. Jika menolak, mereka boleh diperangi.
Bahkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan, “Berperanglahkaliandengannama Allah Subhanahuwata’ala  dandijalan Allah Subhanahuwata’ala. Bunuhlah orangy angm elakukank ekufurank epada Allah Subhanahuwata’ala. Janganlah kalian menipu dan mencuri harta rampasan perang. Jangan pula membunuh anak-anak, kaum wanita, dan orang-orang tua. Janganlah kalianmerusak tempat ibadahmereka, menebangpohonkurma, danpohon apapun,serta janganlah merobohkan bangunan!”
6. Fathu Makkah
Inilah peristiwa penaklukan kota Makkah. Bermula dari pengkhianatan kaum musyrikin Quraisy yang secara diam-diam membantu sekutu mereka, bani Bakr, untuk menyerang bani Khuza’ah. Padahal Khuza’ah adalah sekutu kaum muslimin. Sementara itu, dalam Perjanjian Hudaibiyah telah disepakati masa gencatan senjata. Ternyata, orangorang bani Bakr telah membunuh lebih dari dua puluh orang bani Khuza’ah. Khuza’ah lalu menyampaikan berita itu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bergeraklah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat untuk menaklukan kota Makkah.
Setelah kota Makkah ditaklukkan, apa yang beliau lakukan? Beliau mengatakan kepada kaum Quraisy yang dahulu memusuhi dan memerangi kaum muslimin, “Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kalian. Bubarlah, karena kalian adalah orang-orang yang bebas!”

 

Sungguh Sangat Berbeda!

Sungguh sangat berbeda! Peperangan yang dikenal dan terjadi pada masa jahiliah adalah peperangan yang dipenuhi oleh kekejaman, kekerasan, perampokan, penghancuran kehormatan, pemusnahan ladang dan kebun, pembunuhan terhadap anak-anak, tanpa kasih sayang dan rasa perikemanusiaan.
Adapun Islam, peperangan adalah sarana untuk menebarkan kasih sayang dan keadilan, menolong orang-orang yang terzalimi, dan menegakkan kalimat Allah Subhanahuwata’ala sehingga peribadahan benarbenar menjadi hanya untuk Allah Subhanahuwata’ala.
Lihatlah adab-adab berperang yang diajarkan oleh Islam. Betapa rahmat dan penuh cinta! Bandingkanlah! Selama tidak lebih dari delapan tahun peperangan yang dijalankan di masa hidup Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, korban terbunuh hanya sebatas 1.000 orang dari kalangan kaum muslimin, kaum musyrikin, Yahudi, dan Nasrani.
Dengan rentang waktu yang relatif singkat dan korban jiwa yang relatif kecil, kaum muslimin mampu menundukkan hampir seluruh Jazirah Arab dan menciptakan keamanan serta ketenteraman. Adapun peperangan di zaman jahiliah sangat jauh berbeda. Korban begitu banyak, dilatarbelakangi oleh dendam dan benci, penuh ketakutan dan tidak berakhir.
Misalnya, perang antara bani Bakr dan kabilah Taghlib yang terjadi selama empat puluh tahun dengan korban sekitar 70.000 orang! Atau perang antara Aus dan Khazraj yang terjadi hampir seratus tahun. Sungguh sangat berbeda! Bandingkanlah dengan peperangan yang dilakukan dan dijalani oleh kaum kafir Barat! Dalam Perang Dunia Pertama, yang hanya berlangsung kurang lebih selama empat tahun, minimalnya ada 40 juta orang tewas.
Mayoritasnya adalah warga sipil yang tidak terlibat dalam peperangan secara langsung. Sekitar 9 juta orang tewas akibat kekurangan pangan, kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara tidak langsung dalam pertempuran. Dalam perang ini, senjata kimia digunakan untuk pertama kalinya, pemboman atas warga sipil dari udara dilakukan, dan banyak pembunuhanmassal.
Bandingkan juga dengan Perang Dunia Kedua! Perang terbesar dalam sejarah manusia yang melibatkan kaum kafir Barat yang hanya terjadi dalam waktu enam tahun, telah memakan korban 70 juta orang tewas, mayoritasnya masyarakat sipil. Dalam dua perang dunia ini, mencuat nama-nama penjahat perang semacam Hitler, Mussolini, Lenin, Stalin, dan lainnya. Demikian juga kejahatankejahatan yang tercatat dalam sejarah hitam dunia. Tokyo dibom bakar oleh sekutu yang mengakibatkan 90.000 orang tewas akibat kebakaran hebat di seluruh kota.
Hiroshima dan Nagasaki dibom atom yang mengakibatkan korban dan kerugian besar. Hal-hal yang sangat tidak beradab dan tidak berperikemanusiaan telah dipertontonkan oleh kaum kafir Barat. Atau juga kejahatan yang dilakukan oleh Slobodan Milosevic yang melakukan genosida (pembantaian etnis secara massal) terhadap kaum muslimin di Bosnia.
Belum lagi kejahatan kaum kafir Barat terhadap kaum muslimin di Afghanistan, Palestina, Chechnya, dan banyak daerah lain. Sebelumnya lagi, dalam catatan Perang Salib. Sejarah telah mencatat kekejaman dan kejahatan yang dilakukan oleh kaum Salibis terhadap kaum
muslimin.
Pembunuhan terhadap wanita dan anak-anak, pembakaran masjid dan bangunan lainnya, pemerkosaan, tindakan keji dan bengis, serta perbuatan bengis lainnya. Kita harus bertanya, “Siapakah yang patut dianggap sebagai kaum yang jahat dan tidak berperikemanusiaan? Siapa pula yang pantas dinilai sebagai kaum yang penuh rahmat dan kasih sayang? Kaum muslimin yang mengajarkan adab adab penuh cinta dan kasih sayang di dalam berperang; ataukah kaum kafir Barat yang menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan?” Alhamdulillah, Islam adalah agama yang mengajarkan rahmat dan kasih sayang.
Al-Qur’an, sunnah, dan sejarah Nabi Muhammad n menjadi bukti hal tersebut. Meskipun ada kelompok kelompok atau individu-individu yang melakukan kejahatan lalu menisbatkan dirinya kepada Islam, sesungguhnya Islam berlepas diri dari mereka.
Wallahulmusta’an, walhamdulillah Rabbil ‘alamin.

Senin, 16 September 2013

AKHLAQ

Globalisasi telah membawa dampak buruk berupa masuknya berbagai jenis narkoba ke negari kita. Sangsi yang lebih ringan dari negeri tetangga, menyebabkan sindikat narkoba internasional menjadikan negeri ini sorga bagi pemasaran produknya. Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) saat ini tercatat ada 3,6 juta pecandu narkoba. Yang tidak tercatat tentu lebih banyak lagi. Tidak kurang 41 orang meninggal setiap hari karena penyalah-gunaan narkoba. Trilyunan rupiah per tahun harus dikeluarkan oleh Pemerintah untuk menangani narkoba.
Derasnya arus informasi dan komunikasi ternyata juga membawa dampak negatif yang lain, seperti penyalah-gunaan seksual. Semakin lancarnya arus transportasi manusia antar negara, juga menyebabkan semakin pesatnya penyebaran HIV/AIDS. Lagi-lagi Pemerintah harus menyisihkan trilyunan rupiah untuk mengatasi dampak HIV/AIDS.
Penyalah-gunaan narkoba dan penyalah-gunaan seksual hanya bisa diatasi  secara efektif dengan pembangunan akhlak seluruh komponen bangsa. Sayang pembangunan akhlak bangsa ini tidak menjadi prioritas utama, sehingga berbagai prestasi pembangunan fisik yang dicapai digerogoti oleh orang-orang yang rusak akhlaknya. KKN tumbuh subur dimana-mana. Meskipun kaya, negara ini bisa bangkrut karenanya. Anggaran pemerintah yang bocor, harta milik negara yang dikuras koruptor, kekayaan alam yang dibawa lari pencuri dari luar negeri, dan bahan tambang yang dikeruk perusahaan asing lebih dari cukup untuk memakmurkan bangsa.
Saudaraku, jangan tunda lagi untuk membangun akhlak sendiri. Gunakan kesempatan Ramadhan tahun ini untuk memperbaiki diri. Perbaikilah akhlak kita kepada Allah, tingkatkan ketakwaan, taati perintah-Nya dan jauhi larangan-Nya. Selalu segarkan dalam ingatan bahwa kita ini hanyalah pelayan, budak, dan hamba Allah. Seorang budak tidak patut kiranya bermaksiat kepada Tuhannya. Allah yang memegang kunci keberuntungan dan kebuntungan kita dalam kehidupan kekal, kelak di akherat. Demi keberuntungan pegang erat dan perkuatlah hablum minalloohi.
Perbaiki akhlak kita kepada sesama. Kepada yang lebih tua kita menghormat, kepada yang lebih muda kita menyayanginya. Tanamkan di dalam diri, bahwa yang paling mulia di antara manusia adalah yang bertakwa. “Inna akramakum ‘indalloohi atqookum“.
….Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu adalah orang yang bertakwa… ( QS Al Hujurat 49 : 13).
Yang menjadi pejabat jangan sombong dan merasa besar kepada rakyat jelata. Orang sombong tidak akan masuk surga. Namun bagi rakyat juga jangan merasa minder dan merasa rendah diri kepada para pejabat. Karena minder dan merasa rendah diri termasuk syirik. Dekatkan diri dengan orang-orang beriman, tumbuhkan kasih sayang sesama mereka. Jaga jarak dengan orang-orang yang memilih jalan kekafiran dari pada keimanan. Pegang erat dan perkuatlah hablum minannaasi.
Hanya dengan memegang erat hablum minalloohi (tali agama Allah) dan hablum minannaasi (tali perjanjian dengan manusia), maka orang beriman akan terhindar dari kehinaan
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas. (QS Ali Imran 3: 112).
Sambil memperkuat diri, mari kita tingkatkan dakwah kepada orang-orang di sekitar kita. Tak peduli kaya atau miskin, pejabat atau rakyat, tua atau muda, kita ajak mereka untuk bertaubat, kembali ke jalan Allah, jalan kebaikan dan kebenaran.
Kita sambut limpahan ampunan Allah, karena Allah berjanji akan mengampuni dosa-dosa semuanya
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Az Zumar 39: 53).
Kita sadarkan mereka agar lebih peduli terhadap perbaikan akhlak bangsa. Masa depan negeri ini tergantung kualitas akhlak para penghuninya, tergantung akhlak bangsanya.
Mari kita arahkan pembangunan negeri ini dengan mengedepankan pembangunan jiwa, pembangunan akhlak. Sebagaimana tercermin dalam lagu Indonesia Raya: “Bangunlah jiwanya, bangunlah bandannya, untuk Indonesia Raya“.
Membangun jiwa hendaknya lebih diutamakan dari pada badan. Semoga Allah memudahkan langkah kita untuk memperbaiki diri dan memperbaiki akhlak bangsa ini, Aamiin.

MEMAHAMI AL QUR'AN

Rasulullah SAW pernah berpesan bahwa beliau telah meninggalkan 2 perkara yang apabila manusia berpegang teguh kepada keduanya mereka tidak akan tersesat selamanya. Kedua perkara itu adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Maka menjadi sangat penting bagi orang Islam untuk memahami Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ketertinggalan ummat Islam dari ummat lain dalam berbagai bidang kehidupan bukan karena kehebatan ummat lain, tetapi karena ummat Islam tidak memahami ajaran agamanya sendiri.
Mereka hidup terombang-ambing oleh keinginan hawa nafsunya, tidak memiliki pegangan yang kuat. Sebagian karena tidak memahami Al-Qur’an dan sebagian lain karena tidak mentaati Al-Qur’an. Menurut Imam Ibnul-Qayyim Al-Jauziy kelompok pertama tidak memperoleh hidayah ilmu, sedang kelompok kedua meski telah memperoleh hidayah ilmu tetapi tidak memperoleh hidayah amal.
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan bahwa barangsiapa yang Allah menghendaki kebaikan kepadanya, maka Allah akan memberinya kefahaman dalam agamanya. Faham terhadap agamanya berarti memahami Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW, yang merupakan warisan yang sangat berharga bagi ummat manusia yang mau memahami dan mengimaninya.
Bagi kita ummat Islam harus mengimani sepenuh hati, tanpa ragu, bahwa hanya dengan Al-Qur’an manusia secara pribadi maupun secara keseluruhan bisa menjadi baik dan selamat dalam hidupnya di dunia ini maupun di akhirat kelak.
Imam Malik mengatakan, “Tidak akan dapat memperbaiki (keadaan) ummat akhir ini melainkan dengan apa yang pernah memperbaiki (keadaan) ummat pertamanya”. Rasulullah SAW memerintahkan, “Beredarlah kalian mengikuti Al-Qur’an ke mana saja dia beredar [HR. Hakim].
Dan sabdanya yang lain, “Barangsiapa menjadikan Al-Qur’an itu di depannya (untuk diikuti) maka akan membawanya ke surga, dan barangsiapa yang menjadikan Al-Qur’an itu di belakangnya (mengikuti hawa nafsunya), maka akan memasukkan ke dalam neraka. [HR. Ibnu Majah]
Dari situ jelaslah bahwa manusia sejak dahulu sampai sekarang ini tidak akan bisa menjadi baik tanpa memahami dan mengikuti Al-Qur’an.
Lebih tegas lagi Allah SWT menjelaskan, “Ini adalah sebuah kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan, penuh berkah, supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. [QS. Shaad : 29].
Dan juga firman Allah SWT yang artinya, “Dan (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa. [QS. Al-An'aam : 153]
Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Qur’an, sedang dia dibacakan kepada mereka ? Sesungguhnya dalam Al-Qur’an itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. [QS. Al-'Ankabuut : 51]
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka diwaktu mengingat Allah, itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu (Al-Qur’an). Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Da barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya. [QS. Az-Zumar : 23]
Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab (Al-Qur’an) itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridlaan-Nya ke jalan keselamatan, dan dengan Al-Qur’an itu pula Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap-gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. [QS. Al-Maaidah : 15-16]
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu datang kepada mereka, mereka itu pasti akan celaka, dan sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya (Al-Qur’an) kebathilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. [QS. Fushshilat : 41-42]
Dari beberapa ayat Al-Qur’an tersebut memberi pengertian kepada kita serta meyaqinkan bahwa manusia menjadi selamat karena mengimani dan memahami serta mengamalkan Al-Qur’an. Dan manusia menjadi sesat juga karenanya tidak memahami dan tidak mengimani Al-Qur’an. Dengan demikian sangat penting memahami Al-Qur’an bagi siapasaja yang menginginkan keselamatan dan kebahagiaan hidupnya di dunia dan di akhirat kelak, bagi ummat Islam fardlu ‘ain memahami Al-Qur’an, agar dapat menjadi orang Islam yang benar-benar tingkah lakunya sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an yang merupakan sumbernya ajaran Islam. Semoga bermanfat bagi kita semua, aamiin.

MEMEGANG TEGUH AL QUR'AN DAN AS SUNNAH

Keterpurukan dan kondisi umat Islam saat ini, bukan disebabkan karena kehebatan dan kemajuan umat lain. Namun disebabkan oleh kesalahan kita sendiri dalam memilih cara hidup yang tidak sesuai dengan tuntunan Islam. Sebagian pemuka agama ada yang berperilaku seperti perilaku pemuka agama Yahudi dan Nasrani.
Mereka menyembunyikan yang haq, karena alasan yang bersifat pribadi. Bahkan sebagian yang lain menyembunyikannya karena alasan rejeki. Padahal Ar Razaq itu hanya Allah swt. Bagaimana dapat memperoleh rejeki yang barakah kalau jalannya dengan menyembunyikan yang haq? Sebagian yang lain suka mencampur adukkan yang haq dan yang batil. Sehingga umat tidak bisa melihat dengan jelas mana yang halal dan mana yang haram. Kebenaran yang seharusnya disampaikan dengan jelas menjadi kabur, kelihatan samar-samar.
Sedangkan sebagian besar rakyat jelata malas mempelajari kebenaran langsung dari sumbernya Al Qur’an dan As Sunnah. Sehingga apa yang mereka dapatkan kebatilan yang dipoles sehingga seolah-olah nampak benar. Yang mereka jadikan rujukan hanya mitos, tradisi, dan pendapat para kyai, bukan Al Qur’an dan As Sunnah. Padahal siapa yang dapat menjamin kebenaran dari ketiganya? Tidak ada sama sekali.
Apalagi sebagian yang lain lebih suka hiburan, foya-foya, dan memuaskan hawa nafsu dari pada menuntut ilmu. Panggung-panggung hiburan yang menampilkan para penyanyi ndhang ndhut selalu dipenuhi oleh anak-anak muda, laki-laki maupun perempuan yang bercampur baur. Sedang pengajian yang mengajarkan Al Qur’an dan As Sunnah mereka abaikan begitu saja. Mereka tidak suka dibimbing untuk menjadi bangsa yang maju terpimpin. Mereka lebih suka hidup bebas untuk memuaskan hawa nafsu.
Maka tidak heran kalau yang kita lihat bukan kemajuan tapi kemerosotan, bukan prestasi tapi dekadensi, bukan kehidupan yang aman, tenteram, damai, dan sejahtera, tetapi kehidupan yang resah, gelisah, penuh kebencian dan kedengkian.
Bagaimana kita dapat memperbaiki-nya? Sudahkah kita terlambat untuk berbuat? Tidak ada kata terlambat untuk bertaubat. Selama hayat masih dikandung badan, sebelum nyawa sampai di tenggorokan, Allah tetap akan menghargai pertaubatan kita. Sebagai orang awam sebaiknya segera kita berusaha untuk mempelajari Al Qur’an dan As Sunnah, sehingga tidak mudah tertipu dan tersesat dalam beramal. Rasulullah saw berwasiat dalam sebuah hadist riwayat Ibnu Abdil Barr :
“Aku telah meninggalkan kepadamu dua perkara yang kamu tidak akan sesat selama kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya.” Apa yang kita fahami dari Al Qur’an dan As Sunnah segera kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Amalan inilah yang memungkinkan terjadinya proses perubahan karakter kita yang jelek manjadi baik, malas menjadi rajin, kikir menjadi dermawan, isyrak menjadi ikhlas.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Hakim dari Hudzaifah Rasulullah saw berpesan: Duru ma’a kitabillahi haitsu ma dara (Hendaklah kamu sekalian beredar bersama kitab Allah kemana saja dia beredar). Rasulullah saw mengajak kita semua untuk senantiasa mengikuti Al Qur’an. Menjadikan Al Qur’an sebagai imam kita dan pemberi arah gerak kita. Dan menjadikannya sebagai rujukan atas kebenaran, karena Al Qur’an tidak pernah tersentuh oleh kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya (TQS 41: 42).
وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Dan Al Qur’an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat (TQS 6: 155)
Ayat yang dikutip di atas mengingatkan kepada kita semua untuk mengikutinya, mengikuti aturan, tata kehidupan dan nilai-nilai moral yang diajarkan Allah di dalamnya dan mengingatkan kita untuk bertakwa agar kita mendapatkan kasih sayang-Nya.
Begitu pentingnya bertakwa sehingga beliau saw juga berpesan: “Ittaqillaha haitsu ma kunta” (bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada.) Umat ini terpuruk dan hina karena jauh dari cinta dan kasih sayang-Nya. Untuk itu hanya dengan kembali bertaat kepada-Nya dan mengikuti sunnah nabi-Nya kita akan mendapatkan cinta dan kasih sayangnya (QS 3: 31). Bahkan dengan jalan berbuat taat kepada Allah dan Rasul-Nya inilah kita akan mendapatkan kemenangan yang besar (QS 4: 13). Akan tetapi sebaliknya kalau kita durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya yang akan kita peroleh tiada lain kecuali neraka dan siksa yang menghinakan (QS 4: 14).
Sebagai tokoh masyarakat, pemuka agama, atau orang yang dituakan di lingkungannya, hendaklah kita berusaha untuk senantiasa meningkatkan kualitas moral dan intelektual kita masing-masing. Dengan senantiasa mengoreksi pikiran, ucapan, dan amalan kita dengan ayat-ayat Al Qur’an dan As Sunnah. Apa yang sesuai kita syukuri dengan terus meningkatkan diri dan apa yang tidak sesuai segera kita tinggalkan.
Dunia ini bergerak dengan cepat, anak muda maju dengan pesat didukung oleh berbagai fasilitas baru seperti CD, komputer, televisi, dan internet. Sebagai orang tua kalau kita tidak bergerak maju, merasa cukup ilmu yang dimiliki, maka kita akan tertinggal dari yang muda. Bukan masanya lagi kita memperdebatkan khilafiyyah. Dengan semangat kembali kepada Al Qur’an dan As Sunnah, mari kita saling menghormati. Lana a’maluna walakum a’malukum. Mari kita saling bekerja-sama, kalau memang tidak bisa mari kita sama-sama bekerja.

BAHAYA MENINGGALAKAN AMAR MA'RUF NAHI MUNGKAR

Allah SWT pernah memberikan julukan para sahabat Rasulullah SAW sebagai umat yang terbaik yang dilahirkan untuk kepentingan manusia. Yang demikian itu karena mereka teguh dalam iman kepada Allah dan bersungguh-sungguh melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. [QS Ali Imran : 110].
Islam sebagai agama sangat berwibawa di mata agama-agama lain di dunia. Umat Islam sebagai pemeluknya sangat dihormati baik oleh kawan maupun lawan. Hak-hak individual maupun sosial di tengah masyarakat sangat dihargai. Namimah, ghibah, dan fitnah dapat diminimalisir. Gangguan keamanan, pencurian dan perampokan amat sangat jarang terdengar. Yang ada justru kehidupan yang digambarkan oleh Rasulullah SAW bagaikan satu bangunan yang saling menguatkan satu bagian dengan bagian yang lainnya.
Beliau menetapkan bahwa diantara sesama orang beriman itu haram darahnya, haram kehormatannya dan haram hartanya. Semua pelanggaran atas hukum yang telah ditetapkan akan dikenakan sangsi yang ditegakkan dengan adil. Orang yang membunuh akan diqishash kecuali ahli warisnya memaafkan. Remaja yang berzina akan dicambuk, sedang mukhshan/mukhshanat yang berzina akan dirajam. Orang yang mencuri dengan kriteria tertentu akan dipotong tangannya. Keadaan jauh berbeda dengan apa yang dialami umat Islam saat ini. Mereka tidak lagi memiliki kewibawaan, cenderung dilecehkan, dan dikalahkan dalam berbagai kompetisi melawan umat lain.
Ulama sepakat penyebabnya adalah karena mereka jauh dari Islam, jauh dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Islam tinggal namanya, Qur’an tinggal tulisannya, masjid-masjidnya ramai tetapi jauh dari hidayah Allah. Mereka tidak beriman dengan iman yang sebenarnya. Maka kualitas iman umat Islam tidak ubahnya seperti buih. Tidak yakin akan kehidupan akhirat, tidak percaya akan janji-janji Allah, sehingga tidak muncul keberanian untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar.
Akibatnya dari pelosok desa sampai pusat kota banyak terjadi tindak kriminalitas. Bahkan para penjahatpun semakin berani melaksanakan aksinya. Sampai-sampai ada sebuah bank di tengah kota dirampok oleh 16 orang perampok bersenjata api, seorang anggota brimob tewas dan dua orang security mengalami luka tembak. Na’udzubillah.
Saudaraku, hidup di dunia ini hanya sebentar, sedang akhiratlah yang kekal

يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الآخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ

Hai kaumku, Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan Sesungguhnya akhirat Itulah negeri yang kekal.[QS Al-Mu'min : 39].
Mari kita perkuat iman kita kepada Allah dan hari Akhir, karena Dialah penentu kebahagiaan hidup kita yang kekal di akhirat. Ketika Allah melalui rasul-Nya memerintahkan kepada kita untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar, maka mari kita sambut dengan senang hati. Kita laksanakan mulai dari diri kita sendiri, anggota keluarga, kerabat dekat, lalu melebar ke tengah masyarakat. Dalam satu hadist Rasululah SAW menilai amar ma’ruf nahi munkar sebagai satu bentuk sedekah.
Dalam hadist yang lain Rasululah SAW memerintahkan kita untuk mencegah kemunkaran dengan tangan. Jika tidak mampu, maka dengan lisan. Dan jika itu tidak mampu, maka dengan hati. Sedanngkan yang terakhir ini dikategorikan ke dalam iman yang paling lemah. Semoga Allah menganugerahkan kepada kita iman yang kuat dan keberanian untuk ber-amar ma’ruf nahi munkar.

 Syekh Muhammad Abduh pernah mengatakan: “Al-Islamu mahjuubun bilmuslimiin.” (Islam itu tertutup oleh orang-orang Islam.) Umat Islam seharusnya menjadi umat yang terbaik (khaira ummah), akan tetapi kenyataannya tidak demikian.
Para pejabat banyak yang melakukan korupsi, pemerasan dan pencucian uang untuk menopang gaya hidup borjuis. Para remaja banyak yang menenggak miras, mengkonsumsi narkoba, dan mendewa-dewakan kebebasan yang kebablasan, mempraktekkan pergaulan dan sex bebas.
Sementara itu dalam suasana perekonomian yang sulit dan kenaikan harga pangan yang membubung tinggi masih saja ada orang yang tega berbuat riba. Rentenir, bank plecit, dan lintah darat bergerilya ke pasar tradisional dan warung-warung kecil menggerogoti perekonomian rakyat miskin.
Padahal Imam Hakim meriwayatkan dari Ibnu Abbas RA bahwa Nabi SAW pernah bersabda (yang artinya): “Apabila zina dan riba sudah merajalela di suatu negeri, berarti mereka telah menghalalkan/merelakan jatuhnya siksa Allah pada diri mereka sendiri”. Tidak hanya zina dan riba, hampir semua kemakshiyatan dan kedhaliman tumbuh subur di negeri ini.
Seolah kita tidak berdaya untuk mencegahnya. Padahal di dalam QS An-Nahl : 61 Allah mengancam: “Jikalau Allah menghukum manusia karena kedhalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata”, Na’udzubillah.
Saudaraku, tentu kita tidak menghendaki negeri ini dihancurkan Allah dengan sehancur-hancurnya. Kita tidak menghendaki bangsa ini dihancurkan Allah seperti kehancuran yang dialami oleh kaum ‘Aad dan Tsamut, tidak seorangpun disisakan dari mereka. [QS An-Najm : 50-51]
Kita harus bergerak mencegahnya melalui amar ma’ruf nahi munkar. Menyampaikan buah pikiran yang baik, lalu menganjurkan, mempromosikan, dan mengajak orang lain kepada kebaikan. Dalam waktu yang bersamaan kita melemahkan ide-ide buruk yang berkembang di masyarakat, menunjukkan penolakan, dan mengalahkannya dengan buah pikiran yang cemerlang. Rasulullah SAW menghasung kita untuk mencegah kemungkaran dengan tangan, bila tidak mampu dengan lisan, bila tidak mampu dengan hati.
Kita bisa memanfaatkan aparat penegak hukum untuk mencegah kemungkaran dengan kekuatan yang mereka miliki. Jangan cuek saja bila melihat kemakshiyatan, laporkan kepada aparat penegak hukum terdekat. Bila mereka tidak bergerak mencegahnya, laporkan kepada aparat yang lebih tinggi tingkatannya. Kita tingkatkan kepedulian kita kepada masyarakat untuk mencegah kemurkaan Allah, karena kemungkaran yang dilakukan oleh orang-orang yang jahat. Kita ajak umat untuk kembali ke jalan Allah.
Kita gencarkan da’wah untuk mengajak umat kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kita yaqinkan ummat bahwa keselamatan dari siksa api neraka dan kejayaan bangsa hanya bisa diperoleh dengan Al-Qur’an. Kita tunjukkan keteladanan yang telah dipraktekkan oleh Rasulullah SAW melalui sunnahnya. Kita bangun kehidupan kebersamaan dalam Islam, karena bersatu kita, teguh bercerai kita runtuh. Semoga dengan jalan demikian Allah menjauhkan kita dari kehancuran, aamiin.

Birrul Walidain


Diantara bentuk ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya adalah berbuat baik (berbakti) kepada orang tua.  Banyak ayat dalam Al-Qur’an, Allah menggandengkan perintah kepada kita untuk memenuhi hak-Nya (yakni mentauhidkan-Nya dan tidak berbuat syirik dengan-Nya), dengan perintah untuk memenuhi hak orang tua yakni dengan berbuat baik kepada orang tua.  Diantara ayat tersebut adalah dalam QS. Ann-Nisaa : 36
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak
Demikian juga perintah Rosulullah shallallohu alaihi wasallam untuk kita berbakti kepada orang tua sebagaimana dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas’ud tatkala ia bertanya kepada Rosulullah shallallohu alaihi wasallam
أيّ العمل أفضل ؟ قال  : (( الصّلاة لوقتها )).  قال :  قلت : ثمّ أيّ ؟  قال : (( برّ الوالدين ))  قال :  ثمّ أيّ ؟  قال : (( الجهاد في سبيل الله ))
“amal apa yang paling afdhol?” Rasulullah menjawab “sholat pada waktunya”. Kemudian apa lagi? “berbakti kepada orang tua”. Kemudian apa lagi? “Jihad di jalan Allah”.
Ayat dan hadits di atas memberikan petunjuk kepada kita agar kita memperhatikan hak orang tua kita yang merupakan kewajiban kita yang harus kita laksanakan sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah dan Rasul-Nya dan sebagai bentuk rasa syukur dan terimakasih kita kepada kebaikan-kabaikan orang tua kepada kita.
Diantara bentuk-bentuk berbuat baik kepada orang tua kita :
1.  Senantiasa menghadapkan diri kita untuk memberikan pelayanan kepada keduanya dengan memenuhi perintahnya selagi perintahnya tidak bertentangan dengan syariat Allah
2.  Berlemah-lembut ketika berbicara dengan keduanya
فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
janganlah kamu berkata kepada kedua orangtuamu ‘Ah’ dan janganlah kamu menghardik keduanya dan berkatalah kepada keduanya dengan perkataan yang baik”(QS. Al-Isra:23)
3.   menyayangi dan menghormati keduanya
4.   Berusaha menyenangkan keduanya dan memberitakan kabar-kabar yang menyenangkan dan menjauhkan dari berita-berita yang tidak menyenangkan baginya
5.   mendokan ampunan dan kebaikan bagi keduanya
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan katakanlah ‘ya Tuhanku, rahmatilah keduanya sebagaimana keduanya telah mendidik aku waktu kecil” (QS. Al-Isra: 24)
Diantara bentuk berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal :
1.  Menyelenggarakan jenazahnya
2.  membayarkan hutang-hutangnya dan nadzar yang belum ditunaikan
3.  melaksanakan wasiatnya yang tidak bertentangan dengan syariat
4.  meminta maaf dan mengembalikan hak kepada orang yang pernah dizalimi oleh orang tuanya
5.  Menghajikan dan mengumrohkan untuk orang tuanya
6.  memuliakan dan menyambung tali silaturahim kepada teman dan kerabat-kerabat ayahnya.
Ø Dalam hadits riwayat Muslim
إنّ منْ أبرّ البرّ أنْ يصل الرجل أهل ودّ أبيه بعد يولّي
“diantara sebaik-baik berbakti kepada orangtua adalah seseorang menyambung silaturahim kepada orang yang dicintai bapaknya setelah kematianya”.
Ø (shohihul jami’ 5960)
من أحبّ أن يصل أباه في قبره فليصل إخوان أبيه بعده
“siapa yang ingin menyambung silaturahim kepada bapaknya di dalam kuburnya, maka hendaklah dia menyambung silaturahim kepada saudara (kerabat) bapaknya setelah meninggalnya”
7.  mendoakan ampunan dan kebaikan untuk kedua orang tuanya
إذا مات الإنسان انقطع عمله إلا من ثلاث : من ولد صالح يدعو له أو صدقة جارية من بعده أو علم ينتفع به
“jika manusia wafat, maka terputuslah amalannya kecuali tiga, yaitu: anak yang sho9leh yang mendoakan orangtuanya, shodaqoh jariyah dan ilmu yang bermanfaat” (shohih muslim juz 4 hal 329)
v  Selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, berbakti kepada orang tua juga menjadi sebab keberkahan bagi umur dan rezki.  Sebagaiman dalam hadits riwayat bukhari dan Muslim dari sahabat Anas bin Malik, Rasulullah Shallallahu alihi wasallam bersabda
من احبّ أن يبسط له في رزقه وينسأ له في أثره فليصل رحمه
“Siapa yang suka untuk dibentangkan baginya rizkinya dan diberikan keberkahan dalam umurnya, maka hendaklah dia melakukan silaturahim”
Tentunya kerabat yang paling utama untuk kita bersilaturahim adalah kepada orang tua kita.
Sebagian ulama berpendapat, diantaranya Imam Nawawi. Bahwasannya dengan silaturahim, ajal atau umur seseorang akan dipanjangkan
v  Berbakti kepada orang tua juga akan menyebabkan terkabulnya doa sebagaimana kisah Uwais Al-Qorni dalam shahih Muslim (2542).  Dari Umar Bin Khotob dia berkata : Saya mendengar Rasulullah Shallallahu alihi wasallam bersabda :
إنّ خيرالتابعين رجل يقال له أويس.وله والدة, وكان به بياض. فمروه فليستغفر لكم
“sungguh sebaik-baik tabi’in adalah seorang yang bernama Uwais.  Dia sangat berbakti kepada ibunya.  Dulunya dia mempunyai penyakit kulit yang allah menghilangkannya kecuali sedikit.  Maka perintahkanlah kepadanya untuk memohonkan ampunan bagi kalian”
Perhatikanlah apakah yang mengangkat Uwais ini sehingga menjadi sebaik-naik tabi’in sebagaimana yang telah dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu alihi wasallam.
Dengan sebab apakah sehingga Allah kabulkan doanya ketika ia berdoa agardihilangkan penyakit belangnya, sehingga Rasulullah Shallallahu alihi wasallam berkata kepada sahabatnya, hendaklah kalian memintanya tuk mohonkan ampunan untuk kalian.  Bahkan Amirul Mukminin Umar bin Khothob salah seorang sahabat mulia yang diberi kabar gembira masuk surga berkata pada Uwais, “mintakanlah ampunan untukku”, maka Uwais memintakan ampunan untuknya.  Yang menjadikan Uwais demikian adalah setelah keimanannya, berbakti kepada ibunya.
v  Amalan berbakti kepada kedua orang tua sebagai tawassul dalam berdoa sehingga Allah mengabulkannya.  Sebagaimana kisah dalam Shohih Bukhori dan Muslim (2743) Rasulullah Shallallahu alihi wasallam bersabda :  tiga orang yang berjalan lalu kehujanan mereka berlindung dalam goa.  Kemudian meluncur batu besar dari gunung jatuh menutupi mulut goa.  Sehingga masing-masing mereka bedoa dengan wasilah amalan sholeh.  Diantaranya seorang yang berdoa dengan wasilah amalan berbaktinya kepada kedua orang tuanya.  Maka Allah menggeserkan batu yang menutupi pintu goa tersebut dengan sebab doa dari ketiga orang tersebut.
v  Berbakti kepada orang tua akan mendatangkan ridho Allah sebagaimana dalam hadits riwayat Bukhari dari Abdullah bin Amr bin Ash, Rasulullah Shallallahu alihi wasallam bersabda, :
رضاالربّ في رضا الوالد وسخط الربّ في سخط الوالد
“keridhoan Allah di dalam keridhoan orangtua dan kemurkaan Allah pada kemurkaan  orang tua”
v  Berbakti kepada orang tua menjadi sebab yang akan mengantarkan seseorang masuk surga.  Dari Abu hurairah, Rasulullah Shallallahu alihi wasallam bersabda:
(( رغم أنف، ثمّ رغم أنف، ثمّ رغم أنف)). قيل : من با رسول الله ؟ قال : (( من ادرك أبويه عند الكبر. أحدهما أو كليهما. فلم يدخل الجنّة ))
“celaka,celaka,celaka! Ditanyakan :siapa yang celaka ya Rasulullah? Beliau menjawab; “siapa yang mendapati kedua orangtuanya berusia lanjut, salah satu atau keduanya, dia tidak masuk surga” (Shohih Muslim no 2551)
Contoh-contoh para salaf dalam berbakti kepada orang tua :
1.  Nabi Yusuf ketika bertemu dengan bapak dan ibunya setelah lama berpisah, Beliau merangkulnya dan menaikkan keduanya di atas singgasana senagai ungkapan kasih sayang dan penghormatan kepada orang tuanya yang allah mengabadikannya dalam Al-Qur’an surat Yusuf : 100
وَرَفَعَ أَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ
dia menaikkan kedua ibu bapaknya diatas singgasana…”.
2.
أنّ إياس ابن معاويه بكي لما ماتت امّه. فقيل : ما يبكيك؟ قال : كان لي بابان مفتوحان إلي الجنّة.  وغلّق أحدهما
Iyas bin mu’awiyah menangis tatkala ibunya wafat. Maka ditanyakan kepadanya: Mengapa engkau menangis? Maka dia menjawab” saya punya dua pintu yang selalu terbuka menuju surga dan pintu yang satu telah ditutup.
3.  Berkata Muhammad bin Biysr Al Aslami :
لم يكن بالكوفة أبرّ بأمّه من منصور بن المعتمر و أبي حنيفة، و كان منصور يفلي رأس أمّه و يذوبها
Di Kuffah, tidak ada orang yang paling berbakti kepada ibunya selain Mansur bin Mu’tamar dan Abu hanifah. Adapun Mansur, dia senantiasa mencari kutu rambut ibunya dan memintal rambut ibunya.
4.
كان حيوة بن شريح – وهو أحد أئمة المسلمين – يقعد في ملقته يعلم الناس.  فتقول له  أمّه :  قم يا حيوة فألق الشعير للدجّاج ، فيقوم ويترك التعليم
“Adalah haiwah bin Syuraih (salah seorang imam kaum Muslimin), duduk ditempat pertemuannya mengajarkan ilmu.  Suatu saat ibunya berkata kepadanya, “wahai Haiwah, berdirilah untuk memberikan gandum (makan) ayam”.  Maka haiwah berdiri meninggalkan pengajarannya.”
Haiwah memahami bahwa mematuhi perintah ibunya lebih wajib daripada  dia memberikan ta’lim (mengajarkan ilmu agama).
5.
وقال محمد بن المكدر : بات عمر – يعني أخاه – يصلي ، بتّ أغمر رجل أمي ، ومأ أحبّ أن ليلتي بليلته
“Berkata Muhammad bin Mukandar: suatu malam Umar (saudaranya Muhammad) melakukan sholat malam.  Sedangkan saya menghabiskan malamku untuk memijit kaki ibuku.  Dan saya lebih suka keadaan malamku itu daripada keadaan saudaraku Umar”
Muhammad bin Mukandar memahami bahwasanya berbakti kepada orangtua lebih utama daripada sholat sunnah
Renungan…
Banyak ulama menyebutkan tentang seorang anak yang mempunyai seorang bapak yang sudah lanjut usia.  Ia sudah enggan mengurus dan merawatnya.  Akhirnya, dibawalah bapaknya ke gurun pasir, setelah sampai di tempat yang dituju, bapaknya bertanya “ hendak kamu apakan bapakmu ini nak ?” anaknya menjawab :“aku ingin menyembelihmu”  Sang bapak pasrah saja dan berkata : “ kalau kamu akan menyembelih bapakmu ini, baiklah, tapi jangan di sini, di sana saja, di batu besar itu!  Sekarang kamu boleh melakukannya padaku seperti aku dulu melakukannya terhadap bapakku

SANG PEMBUNUH



Telah ditemukan jenazah satpam gedung bioskop dengan bersimbah darah di rumahnya. Adapun istrinya dalam keadaan terikat dengan beberapa tusukan pada tubuhnya. Kemudian, istrinya yang sekarat dilarikan ke salah satu rumah sakit.

Para polisi telah bersungguh-sungguh mencari pelaku pembunuhan ini. Akan tetapi, hasil penyelidikan yang terkumpul tidak memberi manfaat apa-apa. Sudah sekian lama tidak ada seorang pun yang ditangkap. Setelah pencarian yang sangat melelahkan, tiba-tiba ditemukan percikan darah yang telah membeku di dekat kamar salah seorang karyawan gedung bioskop. Oleh karena itu, karyawan ini mendapat pengawalan yang ketat.

Kondisi istri korban nampak membaik, lalu aparat kepolisian mulai mewawancarainya. Akan tetapi, dari hasil wawancara tidak menambah masukan sedikit pun sebab dia hanya mengatakan ada beberapa orang tak dikenal mendobrak kamar tidurnya yang sempit, lalu meminta suaminya agar menyerahkan sejumlah uang. Dikarenakan korban menolak, mereka langsung membunuhnya dan mengikat istrinya serta melukainya dengan beberapa tusukan, lalu mereka lari di tengah kegelapan.

Kemudian, keputusan satu-satunya yang diambil aparat adalah menangkap salah seorang karyawan tersebut yang memiliki beberapa hal yang mencurigakan. Sekalipun demikian, karena karyawan tadi menolak tuduhan polisi dengan alasan tidak ada bukti yang dapat menjeratnya, maka polisi pun melepaskannya. Akan tetapi, ia masih berada dalam pengawasan yang sangat ketat.

Suatu hari, karyawan yang menjadi tertuduh itu masuk ke salah satu kasino (tempat perjudian) dengan tetap di bawah pengawalan polisi. Mereka berada di belakangnya dan sebelum mereka masuk ruang kasino, tiba-tiba terjadi pertengkaran antara para penjudi dan terdengar kegaduhan. Lalu polisi ingin mengetahui kejadian yang ada di dalam.

Akan tetapi, begitu polisi masuk, mereka dikagetkan dengan mayat yang terbujur di lantai. Setelah mendekat, ternyata mayat karyawan yang tertuduh tadi. Yang menambah keheranan mereka, saat karyawan tadi tewas, terdapat bekas pukulan botol pada tengkuknya. Ini mirip dengan cara bagaimana satpam gedung bioskop itu terbunuh.
Dan yang mengherankan lagi bahwasanya karyawan yang tertuduh tadi tidak ikut serta dalam pertengkaran yang terjadi di kasino tersebut.

Setelah kematian karyawan tadi. Istri satpam barulah mengakui bahwa ia memiliki hubungan asmara dengannya…. Ketika suaminya–satpam–mengetahui jika istrinya menjalin hubungan dengan karyawan yang terbunuh itu, karyawan itu langsung memukul suami kekasihnya dengan botol minuman keras pada tengkuknya, lalu suaminya jatuh tersungkur dan tewas. Kemudian, istri satpam dan karyawan itu bersepakat untuk mengikat kekasihnya dan menusuknya beberapa tusukan agar terbebas dari tuduhan, dan meminta agar kekasihnya berbohong di hadapan polisi dengan mengatakan bahwa ada beberapa orang tak dikenal masuk kamarnya dan membunuh suaminya, lalu mengikatnya sebagaimana yang terjadi.

Adapun sebab mengapa perempuan tadi diam dan tidak memberitahukan siapa pembunuh sebenarnya, kecuali setelah pacarnya terbunuh karena ia takut hubungan asmara antara keduanya terbongkar, dan khawatir jika dirinya kelak yang akan dibunuh kekasihnya.

Mata Buta Setelah Menghancurkan Masjid Barbari di India


Asalasah ~ Syaikh Abdullh Syyid Abdurrahman ar-Rifa’i menceritakan: Tabloid Anshari Expres yang terbit setiap Ahad di Hindia menyebutkan bahwa ada sekelompok orang-orang Hindustan yang sangat fanatik, yang sudah sekian lama ingin menyerang Islam, mereka merobohkan sebuah Masjid Barbari pada tanggal 6 December 1992.

Tabloid itu mengabarkan bahwa kurang lebih 40 orang Hindustan yang bersekongkol merobohkan masjid itu langsung buta, yang para dokter sudah angkat tangan, tidak mampu menyembuhkan kebutaan mereka itu. Orang-orang yang mendapat musibah buta mata maupun yang lainnya, yang ikut serta dalam usaha merobohkan Masjid Barbari itu sekarang hidup dalam kesengsaraan. Mereka mendapat bantuan dari perserikatan kelompok Hindustan.

Ada salah seorang ikhwan yang saya temui ketika saya melakukan penyelidikan dalam peristiwa mengenaskan itu, dia berkata, “Seluruh warga yang ikut serta dalam perbuatan yang sangat gegabah itu (merobohkan masjid) ditimpa kebutaan atau lumpuh badan.” Sesungguhnya musibah dalam peristiwa ini maupun musibah-musibah lainnya yang dtimpakan Allah pada para pelaku dosa adalah bukti nyata bahwasanya

Allah Ta’ala senantiasa menolong agama Islam ini, dan Dia membela orang-orang yang beriman. Sekalipun musuh-musuh Islam berusaha menghancurkan agama Islam dan kaum Muslimin dengan segala cara, tetapi Allah telah berjanji akan senantiasa memuliakan dan meninggikan agama-Nya serta menolong dan membelanya walaupun orang-orang kafir membencinya. Allah Ta’ala berfirman, “Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka nenentang Allah dan rasul-Nya. Barangsiapa menentang Allah, maka sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya. (Al-Hasyr: 4) Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Seungguhnya Allah benar-benar menangguhkan siksaan atas orang-orang dzalim sehingga jika Dia telah menyiksanya, maka tidak ada yang terlewat sedikit pun.”

Kemudian, beliau membaca Surat Hud: 102, ‘Dan begitulah adzab Tuhanmu, apa bila Ia mengadzab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya adzab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.”

Kematian Yang Mengerikan Seorang Tukang Sihir


Syaikh Abdullah At-Tulaidie dalam kitabnya Nashbul Mawaid berkata, “Di antara kawan-kawanku yang menghafal Al-Qur’an menuturkan bahwasanya ada seorang ahli fiqih menceritakan kepadanya bahwa ia dipanggil untuk memandikan mayat seseorang yang tinggal di kampungnya.

Ketika Ahli fiqih bersiap-siap untuk memandikan mayat tersebut, ia lalu membuka kain yang menutupi wajah si mayit. Betapa kaget dan gemetarnya beliau saat menyaksikan wajah mayat tersebut berubah persis seperti babi, sementara anggota tubuh lainnya tidak mengalami kejanggalan apa-apa. Lalu Ahli fiqih itu meninggalkan mayat tersebut dan segera menghubungi seorang ulama di desa tersebut. Lalu keduanya pun menyaksikan
kondisi mayat yang aneh itu.
Kemudian, Ahli fiqih ini menanyakan kepada istri mayat mengenai perbuatannya yang selama ini dilakukan dan memaksa untuk menjawabnya. Janda itu menjawab, ‘Dia biasa menyihir orang, dia juga mempunyai Al-Qur’an khusus yang dipendam dalam tanah dan sering dikencingi untuk bisa berhubungan dengan setan’.

Suatu balasan yang setimpal!

Allah Ta’ala telah membongkar aibnya di dunia sebelum disiksa di dalam kubur. Blsa seperti itu mudah-mudahan menjadi pelajaran  bagi yang lain. Perbuatanmu akan mendapat balasan yang setimpal.

Coba Hubungi HP Tuhanmu Supaya Ia Mengirim Malaikat Maut Kepadaku!


Seorang gadis berjalan melintasi pusat perbelanjaan Faishaliyah. la adalah seorang gadis yang sengaja membuka abayanya dan mengenakan yang tidak sepenuhnya menutup aurat untuk berjalan-jalan di Faishaliyah.
la berpapasan dengan seorang pemuda shaleh yang kemudian menasehatinya: “Andai saja Malaikat maut datang kepadamu, apa yang akan engkau lakukan?”
Dengan penuh keberanian, gadis itu justru berkata: “Coba hubungi HP Tuhanmu supaya ia mengirim Malaikat maut kepadaku!”
Pemuda itu mengatakan: “Saat aku mendengarkan ucapannya, aku betul-betul takut akan akibat ucapannya. Aku gemetar dan langsung lari meninggalkan tempat itu. Aku sungguh takut jika pusat perbelanjaan Faishaliyyah itu akan runtuh menimpa kami.”
Aku segera berlari meninggalkan tempat itu, dan tiba-tiba saja aku mendengarkan suara teriakan dan hiruk pikuk. Aku kembali ke sana dan menemukan kerumunan orang begitu banyak di dekat seorang gadis. Suara tangisan dan teriakan memenuhi seluruh tempat. Hingga menjadi jelas bagiku, itu adalah gadis yang tadi aku nasehati. Akhirnya aku tahu dari orang-orang yang menyaksikannya bahwa ia terjerembab ke depan dan tewas seketika itu juga.
Aku pun memanfaatkan momen itu. Aku berdiri dan menceritakan kisahku dengan gadis itu, bahwa tadi ia mengatakan begini dan begini. Mendengarkan itu, semua yang hadir menangis.
Ya Allah, sungguh kami mohon padaMu keselamatan di dunia dan Akhirat, serta keselamatan dari siksa Neraka.

Barangsiapa yang Membunuh, Dia Sendiri akan Terkapar Sekalipun Jarak Beberapa Lama

Telah ditemukan jenazah satpam gedung bioskop dengan bersimbah darah di rumahnya. Adapun istrinya dalam keadaan terikat dengan beberapa tusukan pada tubuhnya. Kemudian, istrinya yang sekarat dilarikan ke salah satu rumah sakit.
Para polisi telah bersungguh-sungguh mencari pelaku pembunuhan ini. Akan tetapi, hasil penyelidikan yang terkumpul tidak memberi manfaat apa-apa. Sudah sekian lama tidak ada seorang pun yang ditangkap. Setelah pencarian yang sangat melelahkan, tiba-tiba ditemukan percikan darah yang telah membeku di dekat kamar salah seorang karyawan gedung bioskop. Oleh karena itu, karyawan ini mendapat pengawalan yang ketat.
Kondisi istri korban nampak membaik, lalu aparat kepolisian mulai mewawancarainya. Akan tetapi, dari hasil wawancara tidak menambah masukan sedikit pun sebab dia hanya mengatakan ada beberapa orang tak dikenal mendobrak kamar tidurnya yang sempit, lalu meminta suaminya agar menyerahkan sejumlah uang. Dikarenakan korban menolak, mereka langsung membunuhnya dan mengikat istrinya serta melukainya dengan beberapa tusukan, lalu mereka lari di tengah kegelapan.
Kemudian, keputusan satu-satunya yang diambil aparat adalah menangkap salah seorang karyawan tersebut yang memiliki beberapa hal yang mencurigakan. Sekalipun demikian, karena karyawan tadi menolak tuduhan polisi dengan alasan tidak ada bukti yang dapat menjeratnya, maka polisi pun melepaskannya. Akan tetapi, ia masih berada dalam pengawasan yang sangat ketat.
Suatu hari, karyawan yang menjadi tertuduh itu masuk ke salah satu kasino (tempat perjudian) dengan tetap di bawah pengawalan polisi. Mereka berada di belakangnya dan sebelum mereka masuk ruang kasino, tiba-tiba terjadi pertengkaran antara para penjudi dan terdengar kegaduhan. Lalu polisi ingin mengetahui kejadian yang ada di dalam.
Akan tetapi, begitu polisi masuk, mereka dikagetkan dengan mayat yang terburur di lantai. Setelah mendekat, ternyata mayat karyawan yang tertuduh tadi. Yang menambah keheranan mereka, saat karyawan tadi tewas, terdapat bekas pukulan botol pada tengkuknya. Ini mirip dengan cara bagaimana satpam gedung bioskop itu terbunuh.
Dan yang mengherankan lagi bahwasanya karyawan yang tertuduh tadi tidak ikut serta dalam pertengkaran yang terjadi di kasino tersebut.
Setelah kematian karyawan tadi. Istri satpam barulah mengakui bahwa ia memiliki hubungan asmara dengannya…. Ketika suaminya–satpam–mengetahui jika istrinya menjalin hubungan dengan karyawan yang terbunuh itu, karyawan itu langsung memukul suami kekasihnya dengan botol minuman keras pada tengkuknya, lalu suaminya jatuh tersungkur dan tewas. Kemudian, istri satpam dan karyawan itu bersepakat untuk mengikat kekasihnya dan menusuknya beberapa tusukan agar terbebas dari tuduhan, dan meminta agar kekasihnya berbohong di hadapan polisi dengan mengatakan bahwa ada beberapa orang tak dikenal masuk kamarnya dan membunuh suaminya, lalu mengikatnya sebagaimana yang terjadi.
Adapun sebab mengapa perempuan tadi diam dan tidak memberitahukan siapa pembunuh sebenarnya, kecuali setelah pacarnya terbunuh karena ia takut hubungan asmara antara keduanya terbongkar, dan khawatir jika dirinya kelak yang akan dibunuh kekasihnya.

Inilah Do’a Orang Yang Teraniaya


Seluruh anggota keluarga telah berada di depan meja makan untuk menunggu datangnya waktu maghrib, untuk berbuka puasa. Sekalipun makanan yang terhidang sangat sederhana, sesuai dengan kemiskinan mereka, tetapi mereka sangat mensyukurinya.
Sementara sang ayah, pikirannya sedang kacau karena memikirkan sikap orang yang menghutanginya uang. Orang tersebut bersifat sombong dan selalu mengancam jika hari ini tidak bisa melunasi hutangnya.Dari mana keluarga miskin ini akan dapat mengembalikan hutangnya, sedangkan dia juga tidak bisa memberi makan anak-anaknya? Bagaimana nanti dia akan menemui orang yang sombong tapi bodoh itu?
Tiba-tiba, ketika dia sedang bingung, terdengar pintu rumahnya diketuk sangat keras, seolah-olah rumah akan roboh, diiringi gertakan yang mengagetkan. Kemudian, laki-laki miskin itu membukakan pintu dengan tangan gemetar. Ternyata yang mengetuk pintu ialah pria yang sombong, dengan tatapan mata yang penuh kemarahan. Tanpa berbicara sepatah kata pun, lelaki sombong itu langsung menampar dan menendang serta mencaci  lelaki miskin di hadapan anak-anaknya. Anak-anaknya menangis dan berteriak minta tolong, demikian juga dengan ibunya sehingga para tetangga berdatangan. Setelah bermusyawarah–sementara lelaki miskin itu pingsan–orang sombong tersebut menyanggupi akan meninggalkan rumah si miskin. Ketika itulah azan maghrib bergema.
Bersamaan dengan azan, lelaki miskin itu siuman, lalu menatap lelaki sombong sambil menengadahkan tangan ke langit. Dengan suara terbata-bata dan linangan air mata dia berdoa, “Semoga Allah membalas kejahatanmu, semoga Allah membalas kejahatanmu. “
Berselang sepuluh hari dari kejadian yang memilukan ini, orang sombong itu merasa sakit di bagian betisnya. Dia sudah berkali-kali memeriksakannya ke dokter. Akan tetapi, tidak juga membuahkan hasil. Lalu pindah ke dokter yang lain, di pusat kota. Di rumah sakit inilah kemudian dia dirawat. Ketika masuk ke rumah sakit, dia memiliki dua buah betis utuh, setelah keluar betisnya tinggal satu.
Ternyata dia terkena penyakit kanker pada bagian kakinya. Tidak lama berselang, kakinya yang lain terserang kanker juga. Kini dia meninggalkan rumah sakit tanpa memiliki kaki, tidak bisa berjalan dan harus dibantu orang lain.
Orang sombong tersebut terkena doanya orang miskin yang dizaliminya. Beginilah akhir kehidupan orang yang zalim. Sesungguhnya Allah hanya menunda siksa-Nya, Dia tidak pernah lalai mengawasi perbuatan hamba-Nya. [Mawaqif Dzatu 'Ibar, Dr.Umar al-Asqar]
Dikutip dari Buku Bila Amal Dibayar Kontan, Penerbit Darul Falah

Fitnah Akhir Zaman Menurut Penjelasan Beberapa Hadits


Hari Qiamat pasti terjadi, Pada waktu itu langit akan pecah, gunung-gunung akan beterbangan, bumi dan seisinya akan hancur lebur ... Sebelum itu banyak peristiwa besar akan terjadi, sebagai tanda hampir tiba waktunya ... , kemerosotan Ummat Islam, para Ulama berkurang, ujian berat yang menggugat iman, kemungkaran leluasa ditengah -tengah Masyarakat, keruntuhan moral, gempa bumi demi gempa bumi, peperangan demi peperangan ...
Al-Qur'an dan Hadits adalah pusaka yang ditinggalkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam kepada umatnya. Mereka tidak akan sesat dan lenyap dari permukaan bumi ini selama masih berpegang teguh kepada keduanya. Al-Qur'an dan Hadits adalah pegangan yang tidak luntur dan sumber segala kekuatan serta keterangan yang lengkap dan jelas tentang identitas Islam itu sendiri. Sebenamya, segala masalah yang dihadapi oleh Umat Islam sepanjang zaman, baik yang telah lalu, dewasa ini dan yang akan datang, semuanya telah diterangkan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, dan tidak ada satu pun yang tertinggal. Semuanya diterangkan dan dijelaskan tentang cara-cara untuk menghadapi dan menyelesaikannya. Dalam hal ini, termasuk masalah-masalah yang dihadapi oleh umat Islam di akhir zaman, sejak 1400 tahun yang lalu telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, untuk menjadi pedoman kepada umatnya supaya mereka dapat menjaga diri, waspada dan tetap berada dalam ajaran yang murni serta terhindar dari segala kerusakan dan bid'ah serta bahaya kesesatan.
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dalam kitabnya seperti berikut: Dari Abu Zaid, yaitu Amr bin Akhthab al-Anshari Ra., katanya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam shalat Subuh berjamaah dengan kami, kemudian beliau naik ke mimbar dan berkhutbah sampai masuk waktu Zuhur, kemudian beliau turun (dari mimbar) dan shalat Zuhur (bersama kami). Setelah selesai shalat Zuhur beliau naik lagi ke mimbar dan menyambung khutbahnya sampai masuk waktu Ashar, maka beliau turun dari mimbar dan shalat Ashar (bersama kami). Setelah selesai shalat Ashar beliau naik lagi ke mimbar dan melanjutkan khutbahnya sehingga tenggelam matahari. Beliau memberitahu kepada kami segala apa yang telah terjadi dan yang akan terjadi. Maka siapa yang pandai di kalangan kami, dialah yang paling banyak menghafalnya." (H.R. Muslim)
Di dalam khutbah yang panjang itu, Baginda Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menerangkan hal- hal yang berkaitan dengan makhluk dari permulaan penciptaannya hingga akhir zaman dan perkara-perkara yang berkaitan dengan alam barzakh dan hari qiamat. Berkata Huzaifah bin al- Yaman: "Terkadang aku lihat sesuatu yang telah aku lupakan, maka kembali ingatanku kepada khutbah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, maka aku ingat kembali, seperti keadaan salah seorang kamu yang mengenal kembali sahabat yang telah lama hilang dari ingatannya bila ia bertemu kembali dengannya".
JANGAN MUDAH MENYALAHKAN ORANG LAIN
Dari AbuHurairah Ra., bahwasanya Rasullullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Jika ada seseorang berkata, "orang banyak (sekarang ini) sudah rusak, maka orang yang berkata itu sendiri yang paling rusak di antara mere ka." (HR. Muslim).
Keterangan Imam Nawawi ketika menulis Hadits ini dalam kitab Riyadhus-Shalihin, beliau memberikan penjelasan seperti berikut: "Larangan semacam di atas itu (larangan mengatakan orang banyak telah rusak) adalah untuk orang yang mengatakan sedemikian rupa dengan tujuan rasa bangga pada diri sendiri, sebab dirinya tidak rusak, dengan tujuan merendahkan orang lain dan merasa dirinya lebih mulia daripada mereka. Maka yang demikian ini adalah haram. Adapun orang yang berkata seperti ini karena ia melihat kurangnya perhatian orang banyak terhadap agama mereka serta didorong oleh perasaan sedih melihat nasib yang dialami oleh mereka, dan timbul dari perasaan cemburu terhadap agama, maka perkataan itu tidak ada salahnya. Hadits ini sengaja diletakkan di permulaan buku ini supaya menjadi suatu peringatan kepada Umat Islam bila menerangkan Hadits-hadits akhir zaman seperti apa yang dituliskan di sini yang banyak menyingkap tentang kemunduran umat Islam dan kemerosotan moral mereka.
Oleh karena itu, kita coba mengaitkan hadits-'hadits tersebut dengan realitas umat Islam dewasa ini, maka janganlah kita merasa bangga dan 'ujub dengan diri sendiri, bahkan hendaklah kita menegur diri kita masing-masing dan jangan seenaknya menuding orang lain. Walaupun kerusakan moral umat Islam dewasa ini perlu dibicarakan untuk tujuan perbaikan, namun penyingkapannya itu perlu dalam bentuk yang sehat dan dengan perasaan yang penuh kasih sayang serta dengan rasa cemburu terhadap agama, bukan dengan perasaan bangga diri dan memandang rendah kepada orang lain. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan limpah karunia-Nya mencucuri kita rahmat, taufiq dan hidayah. Aaamiin.
MENGAPA DUNIA ISLAM MENJADI SASARAN PEMUSNAHAN
misteri-yajuj-majujDari Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy (isteri Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam), beliau berkata:" (Pada suatu hari) Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam masuk ke dalam rumahnya dengan keadaan cemas sambil bersabda, "La ilaha illallah, celaka (binasa) bangsa Arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari ini telah terbuka bagian dinding Ya'juj dan Ma'juj seperti ini", dan Baginda menemukan ujung ibu jarinya dengan ujung jari yang sebelahnya (jari telunjuk) yang dengan itu mengisyaratkan seperti bulatan. Saya (Zainab binti Jahsy) lalu bertanya, Ya Rasulullah! Apakah kami akan binasa, sedangkan di kalangan kami masih ada orang-orang yang shaleh?" Lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Ya, jikalau kejahatan sudah terlalu banyak." (HR. Bukhari dan Muslim).
Keterangan Hadits di atas menerangkan, apabila di suatu tempat atau daerah sudah terlalu banyak kejahatan, kemungkaran dan kefasiqan, maka kebinasaan akan menimpa semua orang yang berada di tempat itu. Tidak hanya kepada orang jahat saja, tetapi orang-orang shaleh juga akan dibinasakan, walaupun masing-masing pada hari qiamat akan diperhitungkan menurut amalan yang telah dilakukan. Oleh karena itu segala bentuk kemungkaran dan kefasiqan hendaklah segera dibasrni, dan segala kemaksiatan hendaklah segera dirnusnahkan, supaya tidak terjadi malapetaka yang bukan saja akan menimpa orang-orang yang melakukan kernungkaran dan kejahatan tersebut, tetapi juga menimpa semua penduduk yang berada di tempat itu.
zvijacob-frankadam-weishauptkarl-marx
Dalam hadits di atas walaupun disebutkan secara khusus tentang bangsa Arab tetapi yang dimaksudkan adalah seluruh bangsa yang ada di dunia ini. Tujuan disebutkan bangsa Arab secara khusus karena Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sendiri dari kalangan mereka, dan yang menerima Islam pada waktu permulaan pengembangannya adalah kebanyakan dari kalangan bangsa Arab dan sedikit demi sedikit dari bangsa lain. Begitu pula halnya dalam masalah yang berkaitan dengan perkembangan umat Islam banyak bergantung kepada maju- mundurnya bangsa Arab itu sendiri. Selain itu, bahasa resmi Islam adalah bahasa Arab. Kemudian Ya'juj dan MaJuj adalah dua bangsa (dari keturunan Nabi Adam As.) yang dahulunya banyak mernbuat kerusakan di permukaan bumi, lalu batas daerah dan kediaman mereka ditutup oleh Zul Qarnain dan pengikut-pengikutnya dengan campuran besi dan tembaga, maka dengan itu mereka tidak dapat keluar, sehingga hampir tiba hari qiamat. Maka pada waktu itu dinding yang kuat tadi akan hancur dan keluarlah kedua bangsa itu dari kediaman mereka, lalu kembali membuat kerusakan di permukaan bumi. Apabila peristiwa ini telah terjadi, itulah tanda hari qiamat sudah dekat.
gog-magoggog-magog1
gog-magog2gog-magog3gog-magog4gog-magog5
gog-magog6gog-magog7gog-magog8gog-magog9
SELURUH DUNIA DATANG MENGERUMUNI DUNIA ISLAM

Dari Tsauban Ra. berkata Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Hampir tiba suatu zaman di mana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang kelaparan mengerumuni talam hidangan mereka". Maka salah seorang sahabat bertanya, "Apakah karena kami sedikit pada hari itu?" Nabi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa gentar terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit 'wahan'. Seorang sahabat bertanya: "Apakah 'wahan' itu, hai Rasulullah?". Rasulullah menjawab: "Cinta dunia dan takut mati". (HR. Abu Daud).
Keterangan memang benar apa yang disabdakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tersebut. Keadaan umat Islam pada hari ini, menggambarkan kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Umat Islam walaupun mereka dalam jumlahnya banyak, yaitu 1000 juta 1/5 penduduk dunia), tetapi mereka sering menjadi tuduhan negatif dan menjadi alat permainan bangsa-bangsa lain. Mereka ditindas, diinjak-injak, dibantai dan sebagainya. Bangsa-bangsa dari seluruh dunia walaupun berbeda agama, mereka bersatu untuk melawan dan melumpuhkan kekuatan umat Islam. Sebenarnya, sebab kekalahan kaum Muslimin adalah dari dalam diri kaum Muslimin itu sendiri, yaitu adanya penyakit "wahan" yang merupakan penyakit campuran dari dua unsur yang sering wujud dalam bentuk kembar dua, yaitu "cinta dunia" dan "takut mati".
Kedua penyakit ini tidak dapat dipisahkan. "Cinta dunia" bermakna tamak, rakus, bakhil dan tidak mau menyumbangkan harta di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala "Takut mati" bermakna senang dengan kehidupan dunia dan tidak membuat persediaan untuk menghadapi negeri akhirat dan tidak ada perasaan untuk berkorban dengan diri dan jiwa dalam memperjuangkan agama Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kita berdoa semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala, menurunkan pertolongan (nushrah)Nya kepada kaum muslimin dan memberikan kepada mereka kemenangan di dunia dan di akhirat.
ILMU AGAMA AKAN BERANGSUR-ANGSUR HILANG
Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasullullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,' "Bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulama. Apabila sudah ditiadakan para ulama, orang banyak akan memilih orang-orang jahil sebagai pemimpinnya. Apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain." (HR. Muslim).
Keterangan Sekarang ini para ulama sudah berkurang. Satu demi satu pergi meninggalkan kita. Kalau peribahasa kita mengatakan, "patah tumbuh, hilang berganti", namun sangat sayang peribahasa ini tidak tepat berlaku kepada para ulama. Mereka patah lambat tumbuh, dan mereka hilang lambat berganti. Sampailah suatu waktu nanti permukaan bumi ini akan kosong dari Ulama. Pada waktu itu sudah tidak berarti lagi kehidupan di dunia ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia telah kehilangan nilai dan pegangan hidup. Sebenarnya, para ulamalah yang memberikan makna dan arti pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini.
Maka apabila telah habis para ulama, hilanglah segala sesuatu yang bemilai. Akhir-akhir ini kita telah melihat gejala zaman yang dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tadi. Yakni bilangan para ulama hanya tinggal sedikit dan usaha untuk melahirkannya tidak mendapat perhatian yang sewajamya. Pondok-pondok pesantren dan madrasah-madrasah kurang mendapat perhatian dari cendekiawan. Mereka lebih mengutamakan pelajaran di bidang keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta benda dunia. Inilah realitas masyarakat kita hari ini. Oleh sebab itu, perlulah kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya.
UMAT ISLAM IKUT JEJAK LANGKAH YAHUDI DAN NASHRANI
democracyDari Abu Sa'id Al-Khudri Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lobang biawakpun kamu akan mengikuti mereka". Sahabat bertanya. "Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nashrani yang Tuan maksudkan?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Siapa lagi?" (kalau bukan mereka). (HR. Muslim).
Keterangan Umat Islam akan mengikuti jejak langkah atau "cara hidup" orang-orang Yahudi dan Nashrani, hingga dalam urusan yang kecil dan yang remeh sekalipun. Contohnya, jikalau orang Yahudi dan Nashrani masuk ke lobang biawak yang kotor dan sempit sekali pun, orang Islam akan terus mengikuti mereka. Pada zaman sekarang, kita dapat melihat kenyataan sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini. Banyak orang Islam yang kehilangan pegangan di dalam kehidupan. Mereka banyak meniru "cara hidup" Yahudi dan Nashrani, baik disadari ataupun tidak. Banyak orang Islam yang telah terperangkap dalam tipu muslihat Yahudi dan Nashrani dan ada pula yang sekaligus menjadi alat untuk kepentingan mereka. Ya Allah ! Selamatkan kami dari mereka.
GOLONGAN ANTI HADITS
Dari Miqdam bin Ma'dikariba Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Hampir tiba suatu zaman di mana seorang lelaki yang sedang duduk bersandar di atas kursi kemegahannya, lalu disampaikan orang kepadanya sebuah hadits dari haditsku maka ia berkata: "Pegangan kami dan kamu hanyalah kitabullah (Al-Qur'an) saja. Apa yang dihalalkan oleh Al-Qur'an kami halalkan. Dan apa yang ia haramkan kami haramkan". (Kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melanjutkan sabdanya): "Padahal apa yang diharamkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam samalah hukumnya dengan apa yang diharamkan Allah Subhanhu wa Ta'ala ". (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
Keterangan Laki-laki yang dimaksudkan di dalam Hadits ini ialah seorang yang mengingkari kedudukan Hadits sebagai sumber hukum yang kedua setelah Al-Qur'an. Ia hanya percaya kepada Al-Qur'an saja. Baginya, Hadits bukan menjadi sumber hukum dan tempat rujukan. Golongan ini dianggap telah keluar dari ikatan Agama Islam. Karena ia tidak akan dapat memahami Al-Qur'an jika tidak kembali kepada Hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Al-Qur'an banyak menyebutkan garis-garis besar ajaran Islam dan dalam bentuk global, maka Haditslah yang berfungsi untuk merinci isi dan kandungan ayat-ayatnya serta menerangkan yang sulit-sulit. Oleh karena itu, syariat tidak akan sempurna kalau hanya dengan Al- Qur'an saja, tetapi ia mesti disertai dengan Hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
GOLONGAN YANG SENANTIASA MENANG
mujahidin-suriahDari Mughirah bin Syu'bah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Senantiasa di kalangan umatku ada golongan yang selalu menang (dalam perjuangan mereka), sehingga sampailah pada suatu waktu yang dikehendaki Allah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. M ereka senantiasa menang. (HR. Bukhari).
Keterangan Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjadikan Umat Islam ini umat yang terakhir sekali. Oleh sebab itu Allah Subhanahu wa Ta'ala berjanji akan memelihara kitab -Nya (Al-Qur'an) dan berjanji untuk melahirkan generasi demi generasi yang akan memikul tugas dakwah hingga tetap eksis golongan mukminin di permukaan bumi ini. Kalau kita teliti sejarah Umat Islam mulai zaman permulaan pengembangannya hingga hari ini, kita akan mendapatkan Umat Islam telah teruji sepanjang sejarah dengan ujian yang berat-berat. Ujian itu dimulai dari golongan Musyrikin di Makkah, Munafiqin, Yahudi dan Nashrani di Madinah, seterusnya gerakan riddah, Majusi yang berselimutkan Islam, golongan Bathiniyah, pengaruh falsafah dan pemikiran Yunani, serangan bangsa Mongol dan bangsa Tartar yang menghancurkan peradaban Islam di Baghdad pada pertengahan abad keenam Hijriyah.
Begitu pula halnya dengan pembantaian terhadap kaum Muslimin ketika jatuhnya kerajaan Islam di Andalus (Spanyol) dan seterusnya disambung dengan pengaruh-pengaruh imperialis Barat terhadap dunia Islam, gerakan Zionis Yahudi dan missionary Nashrani yang mempunyai peralatan dan kemudahan yang banyak dan seterusnya serangan di segi pemikiran dan kebudayaan. Walaupun ujian yang sangat dahsyat melanda Umat Islam di sepanjang sejarah, namun mereka masih eksis dan masih mempunyai identitas dan peranan yang hebat di dalam peta dunia hari ini. Walaupun dewasa ini ada di kalangan Umat Islam yang tidak menghiraukan Urusan agama, tetapi masih ada golongan yang bersungguh~sungguh untuk mempelajari agama dan memperjuangkannya.
Walau pun banyak di kalangan Umat Islam yang telah hancur moral dan akhlaknya, tetapi masih ada golongan yang berakhlak tinggi dan berbudi luhur. Walaupun berbagai syi'ar Islam diinjak-injak di beberapa tempat, tetapi di tempat lain syi'ar Islam masih gagah dan teguh. Walaupun aktivis-aktivis Islam ditindas dan disiksa pada suatu tempat, tetapi di tempat lain mereka disanjung dan dihormati. Begitulah seterusnya Umat Islam tidak akan lenyap dari permukaan bumi ini, hingga sampai pada waktu yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka pada waktu itu Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mematikan semua orang Islam dengan tiupan angin yang mematikan setiap jiwa yang beriman. Dan yang tinggal setelah itu hanyalah orang-orang jahat atau orang kafir. Pada waktu itulah akan terjadi hari qiamat.
PENYAKIT UMAT-UMAT DAHULU
korupsiDari Abu Hurairah Ra .. katanya: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Umatku akan ditimpa penyakit -penyakit yang pemah menimpa umat -umat dahulu. " Sahabat bertanya, "Apakah penyakit-penyakit umat -umat terdahulu itu?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Penyakit-penyakit itu ialah : (1 )terlalu sombong, (2) terlalu mewah, (3) mengumpulkan harta sebanyak mungkin, (4) tipu menipu dalam merebut harta benda dunia, (5) saling memarahi, (6) dengki-mendengki, sehingga jadi zalim menzalimi." (HR. Hakim).
Keterangan Penyakit-penyakit yang disebutkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tadi telah banyak kita lihat di kalangan kaum muslimin hari ini. Di sana sini kita melihat penyakit ini menular dalam masyarakat dengan ganasnya. Dunia Islam dilanda krisis rohani yang sangat tajam dan meruncing. Dengan kekosongan jiwa itulah mereka terdorong untuk mencari harta benda sebanyak-banyaknya untuk memuaskan hawa nafsu. Maka apabila hawa nafsu diturutkan tentunya mereka akan menggunakan segala cara dan tipu muslihat. Saat itu, hilanglah nilai-nilai akhlak, yang eksis hanyalah kecurangan, khianat, dengki mendengki dan sebagainya. Marilah kita renungkan maksud Hadits ini, dan marilah kita memperhitungkan diri sebelum kita diperhitungkan di hadapan Allah pada hari qiamat nanti.
ISLAM KEMBALI ASING
ghurabaDari Abu Hurairah Ra. Ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam; "Islam mulai berkembang dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali asing pula. Maka beruntunglah orang-orang yang asing." (HR. Muslim).
Keterangan Islam mulai tersebar di Mekkah dalam keadaan sangat asing. Sangat sedikit penganut dan pendukungnya kalau dibandingkan dengan penentangnya. Kemudian setelah itu Islam tersebar ke seluruh pelosok dunia sehingga dianut oleh dua pertiga penduduk dunia. Kemudian Islam kembali asing dan dirasa ganjil dari pandangan dunia, bahkan dari pandangan orang Islam sendiri. Sebagian dari orang Islam merasa ganjil dan aneh bila melihat orang Islam yang iltizam (komitmen) dengan Islam dan mengamalkan tuntutan Islam yang sebenamya. Seorang yang iltizam dengan Islam dipandang dingin oleh masyarakat dan sukar untuk diterima sebagai individu yang sehat. Contohnya, kalau ada sesuatu program kemasyarakatan kemudian masuk waktu shalat, tiba-tiba ada orang yang minta izin untuk menunaikan shalat, maka tindakan itu dianggap tidak sopan dan kurang wajar. Sedangkan orang yang tidak shalat sambil bersenda- gurau ketika orang lain shalat tidak dianggap sebagai perbuatan yang salah dan terkutuk. Begitulah seterusnya nasib Islam di akhir zaman. Ia akan terasing dan tersisih dari masyarakat, bahkan tersisih dari pandangan orang Islam sendiri yang mengaku sebagai Umat Islam dan marah jika dikatakan dia bukan orang Islam.
BAHAYA KEMEWAHAN

rolls-royce
Rolls-Royce Unveils Phantom 102EX
Dari Ali bin Abi Thalib Ra.; "Bahwasanya kami sedang duduk bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam di dalam masjid. Tiba-tiba datang Mus'ab bin Umair Ra .. dan tidak ada di badannya kecuali hanya selembar selendang yang bertambal dengan kulit. Tatkala Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melihat kepadanya. Baginda menangis dan meneteskan air mata karena mengenangkan kemewahan Mus'ab ketika berada di Mekkah dahulu (karena sangat dimanjakan oleh ibunya), dan karena memandang nasib Mus'ab sekarang (ketika berada di Madinah sebagai seorang Muhajirin yang meninggalkan segala harta benda dan kekayaan di Mekkah). Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Bagaimanakah keadaan kamu pada suatu hari nanti, pergi di waktu pagi dengan satu pakaian, dan pergi di waktu sore dengan pakaian yang lain pula. Dan bila diberikan satu hidangan, diletakkan pula satu hidangan yang lain. Dan kamu menutupi (menghias) rumah kamu sebagaimana kamu memasang kelambu Ka'bah?. Maka jawab sahabat, "Wahai Rasulullah, tentunya keadaan kami di waktu itu lebih baik dari pada keadaan kami di hari ini. Kami akan memberikan perhatian sepenuhnya kepada masalah ibadat saja dan tidak bersusah payah lagi untuk mencari rezeki". Lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidak! Keadaan kamu hari ini adalah lebih baik daripada keadaan kamu pada hari itu ". (HR. Tirmizi).
Keterangan Dalam Hadits ini Nabi kita Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menerangkan umatnya pada suatu waktu akan mendapat kekayaan dan kelapangan dalam kehidupan. Di waktu pagi memakai satu pakaian dan di waktu sore memakai pakaian yang lain pula. Hidangan makan tak putus-putus. Rumah- rumah mereka indah dan dihias dengan beraneka ragam perhiasan. Dalam keadaan demikian kita juga mungkin akan berkata seperti perkataan sahabat; di mana kalau segalanya sudah beres, maka mudahlah hendak melaksanakan ibadat.
Tetapi Nabi kita Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengatakan, "Keadaan serba kekurangan itu adalah lebih baik untuk kita," artinya lebih memberikan kesempatan untuk kita melakukan ibadat. Kemewahan hidup banyak menghalangi seseorang dari berbuat ibadat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala., seperti yang berlaku hari ini. Segala yang kita miliki walaupun tidak melebihi keperluan, namun rasanya sudah mencukupi. Tetapi, bila dibandingkan dengan kehidupan para sahabat, kita jauh lebih mewah dari mereka, sedangkan ibadat kita sangat jauh ketinggalan. Kekayaan dan kemewahan yang ada, sering kali menyibukkan dan menghalangi kita dari berbuat ibadah. Kita sibuk mengumpulkan harta, juga sibuk menjaganya dan sibuk untuk menambah lebih banyak lagi.

villa-ibiza
Luxury IbizaVilla
Tidak ubahnya seperti apa yang pernah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Seandainya seorang anak Adam itu telah mempunyai satu lembah emas, dia berhasrat untuk mencari lembah yang kedua, sehingga ia dimasukkan ke dalam tanah (menemui kematian)." Begitulah gambaran kerakusan manusia dalam mengumpulkan harta kekayaan. Ia senantiasa mencari dan menambah, sehingga ia menemui kematian. Maka ketika itu, barulah ia menyadari diri dengan seribu satu penyesalan. Tetapi waktu itu penyesalan sudah tidak berguna lagi Oleh karena itu, janganlah kita lupa da ratan dalam mencari harta kekayaan.
Tak peduli halal atau haram, yang penting harta dapat dikumpulkan. Tak peduli waktu shalat, bahkan semua waktu digunakan untuk mengumpulkan kekayaan. Biarlah kita mencari harta benda dunia pada batas-batas keperluan. Kalau berlebihan bisa digunakan untuk menolong orang lain yang kurang berkemampuan dan sering-seringlah bersedekah, sebagai simpanan untuk hari akhirat. Orang yang bijaksana adalah orang yang mempunyai perhitungan untuk waktu akhiratnya dan ia menjadikan dunia ini tempat bertanam dan akhirat tempat memetik buahnya.
UMAT ISLAM MEMUSNAHKAN ORANG-ORANG YAHUDI

hizbullahDari Abu Hurairah Ra .. bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidaklah akan terjadi qiamat, sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi, Apabila kaum Yahudi itu bersembunyi di balik batu dan pohon kayu, lalu batu dan pohon kayu itu berkata. "Hai orang Islam. inilah orang Yahudi ada di belakang saya. Kemarilah! Dan bunuhlah ia!, kecuali pohon gharqad (sejenis pohon yang berduri), karena sesungguhnya pohon ini adalah dari pohon Yahudi (oleh sebab itu ia melindunginya). (HR. Bukhari Muslim).
Keterangan Hadits ini memberikan harapan yang sangat besar kepada kaum Muslimin dan menjanjikan kemenangan mereka dalam memerangi orang-orang Yahudi. Jadi walaupun orang- orang Yahudi merencanakan dan berusaha sekuat tenaga untuk membunuh dan menyesatkan Umat Islam, namun akhirnya kaum Yahudi akan binasa juga di dalam kepungan Umat Islam. Umat Islam akan membunuh dan menghapuskan kaum Yahudi yang ada di permukaan bumi ini dan Umat Islam akan ditolong oleh makhluk-makhluk Allah yang lain, sehingga batu dan pohon kayu pun akan memberi pertolongan kepada mereka.
SIFAT AMANAH AKAN HILANG SEDIKIT DEMI SEDIKIT
muka-duaDari Huzaifah bin Al-Yaman Ra. katanya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah memberitahu kami dua buah Hadits (mengenai dua kejadian yang akan berlaku). Yang pertama sudah saya lihat, sedangkan yang kedua saya menanti-nantikannya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memberitahu bahwasanya sifat amanah itu turun ke dalam lubuk hati orang- orang tertentu. Kemudian turunlah Al-Qur'an. Maka orang-orang itu lalu mengetahuinya melalui pedoman Al-Qur'an dan mengetahuinya melalui pedoman As-Sunnah. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam; menceriterakan kepada kami tentang hilangnya amanah, lalu beliau bersabda, "Seseorang itu tidur sekali tidur, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya seperti bekas yang ringan saja. Kemudian ia tertidur pula, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti lepuh di tangan (menggelembung di tangan dari bekas bekerja berat seperti menggunakan kapak atau cangkul). Jadi seperti bara api yang kau gelindingkan dengan kakimu, kemudian menggelembunglah ia dan engkau melihat ia meninggi, padahal tidak ada apa-apa." Ketika Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menceriterakan Hadits ini beliau mengambil sebuah batu kerikil lalu menggelindingkannya dengan kakinya .. "Kemudian pagi-pagi (jadilah) orang banyak berjual beli, maka hampir saja tidak ada seorang pun yang mau menunaikan amanah, sampai dikatakan orang bahwasanya di kalangan Bani Fulan (di tempat tertentu) ada seorang yang sangat baik memegang amanah, sangat terpercaya dan orang banyak mengatakan, "Alangkah tekunnya bekerja, alangkah indahnya pekerjaannya, alangkah cerdik otaknya. Padahal di dalam hatinya sudah tidak ada lagi keimanan sekalipun hanya seberat biji sawi. " Maka sesungguhnya telah sampai waktunya, saya pun tidak mempedulikan siapakah di antara kamu semua yang saya hendak bermubaya'ah (berjual beli). Jikalau ia seorang Islam, maka agamanyalah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya agamanyalah yang dapat menahannya dari khianat). Dan jikalau ia seorang Nashrani atau Yahudi, maka pihak yang bertugaslah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya jika dia seorang Nashrani atau Yahudi maka orang yang memegang kekuasaan/pemerintahlah yang dapat membantu aku untuk mendapatkan semua hak-milikku darinya.) Ada pun pada hari ini, saya tidak pernah berjual beli dengan kamu semua kecuali dengan Fulan dan Fulan (orang-orang tertentu saja)." (HR. Bukhari Muslim).
Keterangan Hadits ini menunjukkan, sifat amanah akan hilang secara berangsur-angsur dari kalangan kaum Muslimin, sehingga sampai suatu waktu nanti, orang yang dianggap baik untuk menjaga amanah pun telah khianat pula. Begitulah gambaran masyarakat kita hari ini. Banyak di antara kita tertipu oleh seseorang yang kelihatannya bisa memikul amanah, tetapi sebenarnya ia adalah seorang penipu.
ORANG BAIK BERKURANG, ORANG JAHAT BERTAMBAH

crowley
Aleister Crowley, sejahat-jahat manusia abad ini
Dari Aisyah Ra. ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga seorang anak menjadi sebab kemarahan (bagi ibu bapaknya) hujan akan menjadi panas (hujan akan berkurang dan cuaca akan menjadi panas), akan bertambah banyak orang yang tercela dan akan berkurang orang yang baik, anak-anak menjadi berani melawan para orang tua serta orang yang jahat berani melawan orang -orang baik. (HR. Thabrani).
Keterangan Di antara tanda-tanda qiamat ialah: (1) Bila anak-anak menjadi sebab kemarahan orang tuanya. (2) Bila hujan berkurang, cuaca menjadi panas dan udara telah tercemar (menjadi kotor). (3) Orang jahat bertambah banyak dan dorongan untuk membuat kejahatan sangat banyak. (4) Orang yang berbuat kebaikan sedikit dan tidak mendapat kemudahan yang sewajamya. (5) Anak-anak sudah berani melawan orang tua. (6) Orang-orang yang jahat berani melawan orang-orang yang baik dan tidak malu terhadap mereka. Kelihatannya corak masyarakat kita pada hari ini tidak banyak bedanya dari apa yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tadi. Setiap hari kita melihat kebenaran dari apa yang disabdakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Kita berdoa mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala menyelamatkan kita dan anak cucu kita dari golongan yang disebutkan terdahulu.
SEBAB-SEBAB KEBINASAAN SESEORANG
jealousyDari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Akan datang suatu zaman saat itu orang yang beriman tidak akan dapat menyelamatkan imannya, kecuali bila dia lari membawanya dari puncak bukit ke puncak bukit yang lain dan dari suatu gua ke gua yang lain. Maka apabila zaman itu telah tiba, segala mata pencarian (pendapatan kehidupan) tidak dapat diperoleh kecuali dengan melaksanakan sesuatu yang menyebabkan kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Apabila ini telah terjadi, maka kebinasaan seseorang adalah dari sebab mengikuti kehendak isteri dan anak-anaknya. Kalau ia tidak mempunyai isteri dan anak, maka kebinasaannya dari sebab mengikuti kehendak kedua orang tuanya. Dan jikalau orang tuanya sudah tidak ada lagi, maka kebinasaannya dari sebab mengikuti kehendak familinya atau dari sebab mengi kuti kehendak tetangganya". Sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, apakah maksud perkataan engkau itu?" (kebinasaan seseorang karena mengikuti kemauan isterinya, atau anaknya, atau orang tuanya, atau keluarganya, atau tetangganya). Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Mereka akan menghinanya dengan kesempitan kehidupannya. Maka ketika itu lalu dia menceburkan dirinya di jurang -jurang kebinasaan yang akan menghancurkan dirinya. (HR Baihaqi).
Keterangan Benar sekali sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini. Banyak orang yang mengetahui perkara-perkara yang diharamkan dalam agama namun oleh karena mengikuti kemauan isteri, anak, orang tua, famili atau tetangganya, dia sanggup menceburkan diri ke dalam jurang kemaksiatan demi untuk memuaskan hati mereka.
DUA GOLONGAN PENGHUNI NERAKA
densus-88Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,. ''Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni Neraka, keduanya belum pemah aku lihat mereka. Pertama, golongan (penguasa) yang mempunyai cambuk bagaikan ekor sapi yang digunakan untuk memukul orang. Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, lenggang-lenggok waktu berjalan, mengayun-ayunkan bahu. Kepala mereka (sanggul di atas kepala mereka) bagaikan bonggol (ponok unta yang condong). Kedua golongan ini tidak akan masuk sorga dan tidak akan dapat mencium bau harumnya. Sesungguhnya bau harum sorga itu sudah tercium dari jarak perjalanan yang sangat jauh, (HR. Muslim).
kebaya1Keterangan Kebenaran sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini dapat kita lihat dari realitas masyarakat hari ini. Ada golongan yang seenaknya memukul orang lain dengan cambuk tanpa ditanya, bertindak dengan hukum rimba. Banyak perempuan yang berpakaian tetapi telanjang. Maksudnya, kalau dikatakan berpakaian pun bisa, karena masih ada secarik kain di atas badan, dan kalau kita katakan bertelanjang pun bisa juga, karena walaupun berpakaian tetapi hanya dengan secarik kain saja. maka samalah dengan bertelanjang. Ataupun dia berpakaian dengan pakaian yang sangat tipis sehingga memperlihatkan warna kulit dan menampakkan bentuk aurat. Kemudian berjalan sambil mengayun- ayunkan badan dengan sanggul yang besar, seperti ponok unta. Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk sorga dan tidak akan dapat mencium bau harumnya, walaupun semerbak harumnya telah tercium darijarak perjalanan selama 500 tahun sebelum sampai kepadanya.
ZAMAN ORANG TAK PEDULI DARIMANA MENDAPATKAN HARTA
riba1
Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam; "Akan datang suatu zaman di mana seseorang tidak mempedulikan darimana ia mendapatkan harta, apakah dari sumber yang halal ataupun haram." (HR. Nasa'i).
Keterangan Zaman sekarang merupakan zaman ketandusan rohani dan zaman materialisme, segala sesuatu dinilai dengan harta. Manusia cakar mencakar untuk memperoleh sebanyak mungkin harta kekayaan. Mereka tidak mempedulikan darimana datangnya harta yang didapat, apakah dari sumber yang halal atau dari sumber yang haram. Yang penting, harta dapat dikumpulkan sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kehendak nafsu ataupun untuk mengikuti kemauan isteri atau anak-anaknya. Hadits Ketujuhbelas: HARTA RIBA ADA DI MANA-MANA Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Akan tiba suatu zaman, tidak ada seorang pun kecuali ia terlibat dalam memakan harta riba. Kalau ia tidak memakannya secara langsung, ia akan terkena debunya." (HR. Ibnu Majah) Keterangan Kandungan sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini sangat jelas terjadi di hadapan mata kita pada hari ini.
ORANG MINUM KHAMAR DAN MENAMAKANNYA BUKAN KHAMAR
whiskey1Dari Abu Malik Al-Asy'ari Ra. katanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Sesungguhnya akan ada sebagian dari umatku yang meminum khamar dan mereka menamakannya dengan nama yang lain. (Mereka meminum) sambi! diiringi dengan alunan musik dan suara biduanita. Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menenggelamkan mereka ke dalam bumi (dengan gempa) dan Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mengubah mereka menjadi kera atau babi." (HR. Ibnu Majah).
biduanitaKeterangan Maksudnya, akan ada di kalangan orang Islam yang meminum khamar dan mereka mengatakan yang diminumnya itu bukan khamar. Ia hanyalah sejenis minuman yang dapat menyegarkan badan atau yang dapat menghilangkan haus. Mereka memberi nama kepada minuman ini bukan khamar, tetapi sebenarnya ia adalah khamar yang diharamkan oleh syara'. Kemudian, menjadi kebiasaan pula, keadaan mabuk itu akan disertai dengan alunan musik dan juga nyanyian para biduanita. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menerangkan, golongan ini akan ditimpa gempa bumi atau tubuh mereka akan diubah menjadi bentuk kera atau babi. Sungguh benar sabda Junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini. Gempa bumi demi gempa bumi yang terjadi di beberapa tempat di dunia ini sebagai satu siksaan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan jikalau golongan ini belum sampai ke tingkatan berubah bentuk badan mereka menjadi kera dan babi tetapi cara hidup mereka sudah banyak menyerupai caia hidup kera dan babi.
SEDIKIT LAKI-LAKI DAN BANYAK PEREMPUAN
Dari Anas Ra. ia berkata; "Aku akan menceritdkan kepada kamu sebuah Hadits yang tidak ada orang lain yang akan menceritakannya setelah aku. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Di antara tanda qiamat ialah sedikit ilmu, banyak kejahilan, banyak perzinaan, banyak kaum perempuan dan sedikit kaum lelaki, sehingga nantinya seorang lelaki akan mengurus limapuluh orang perempuan." (HR. Bukhari Muslim).
penduduk
Keterangan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menerangkan, di antara tanda hampirnya qiamat ialah sedikit ilmu agama, banyak kejahilan, banyak terjadi perzinaan, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum perempuan. Statistik penduduk dunia pada hari ini menunjukkan, jumlah kaum perempuan lebih banyak dari jumlah kaum lelaki. Di sebagian negara terdapat perbandingan, setiap seorang lelaki berbanding dengan sebelas wanita (1:11). Dan kalau kita meneliti di segenap tempat, kita akan dapat membuat kesimpulan, perempuan lebih banyak dari lelaki. Menurut Imam Ibnu Hajar, sebab bilangan perempuan lebih banyak dari kaum lelaki adalah akibat peperangan yang berlaku, karena yang banyak terbunuh dalam peperangan adalah kaum lelaki, bukannya perempuan ... dan juga Allah Subhanahu wa Ta'ala menghendaki kebanyakan bayi yang lahir di dunia ini adalah bayi perempuan dan sedikit sekali bayi lelaki.
HAMBA JADI TUAN DAN BERDIRINYA BANGUNAN-BANGUNAN PENCAKAR LANGIT
Dari Umar bin al-Khaththab Ra. ia berkata (dalam sebuah Hadits yang panjang): "Kemudian Jibril bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Maka khabarkan kepadaku tentang hari qiamat?" Lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab .. , "Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui dari orang yang bertanya." Maka Jibril berkata, "Kalau begitu coba khabarkan kepadaku tanda-tandanya, " Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "hamba sahaya akan melahirkan tuannya dan engkau melihat orang berjalan tanpa sandal (alas kaki), bertelanjang lagi miskin, hanya menggembala kambing, berlomba-lomba mendirikan bangunan tinggi-tinggi." (HR. Muslim).
skycraper1
Keterangan Di antara tanda qiamat ialah, bila hamba sahaya melahirkan tuannya. Maksudnya akan banyak bilangan hamba yang kemudian akan digauli oleh tuannya dan melahirkan anak. Maka anak ini berpangkat ayahnya, yaitu sebagai tuan ibunya sendiri. Ada juga sebagian yang memberikan pendapat, contoh ini adalah simbolik kepada keadaan yang sudah terbalik, di mana hamba menguasai tuan, bukan tuan yang berkuasa ke atas hambanya. Jadi pemikiran manusia sudah terbalik, di mana yang baik dikatakan buruk dan yang sebenamya buruk dikatakan baik. Tanda kedua, apabila orang yang tidak mempunyai sandal atau orang miskin yang semestinya mendahulukan membeli sandal dari yang lain, tiba-tiba dia telah mendirikan bangunan yang tinggi yang tentunya terpaksa berhutang dari orang lain. Ada pula yang menerangkan, yang dimaksudkan adalah orang yang miskin di akhir zaman akan menjadi kaya dengan tiba-tiba, sehingga ada orang yang pada waktu kemarin masih saja belum mempunyai sandal, tiba-tiba pada hari ini dia sudah dapat mendirikan bangunan yang indah-indah dan sangat mewah.
ORANG KUAT BERAGAMA SEPERTI MEMEGANG BARA API
api-tangan1Dari Anas Ra. berkata RasuJullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: ''Akan datang pada manusia suatu zaman saat itu orang yang berpegang teguh (sabar) di an tara mereka kepada agamanya laksana orang yang memegang bara api. (HR. Tirmidzi).
Keterangan Yang dimaksudkan di sini ialah zaman yang sang at menggugat iman sehingga siapa saja yang hendak mengamalkan ajaran agamanya dia pasti menghadapi kesulitan dan tantangan yang sangat hebat. Kalau dia tidak bersungguh-sungguh, pasti agamanya akan terlepas dari genggamannya. Ini disebabkan keadaan sekelilingnya tidak mendorong untuk menunaikan kewajiban agamanya, bahkan apa yang ada di sekelilingnya mendorong untuk berbuat kemaksiatan yang dapat meruntuhkan aqidah dan keimanan atau paling kurang menyebabkan kefasikan. Ini juga berarti, orang Islam terjepit dalam melaksanakan ajaran agamanya di samping tidak mendapat fasilitas yang sewajarnya.
GOLONGAN RUWAIBIDHAH
idiot1Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh tipuan. Pada waktu itu si pendusta dikatakan benar dan orang yang benar dikatakan dusta. Pengkhianat akan disuruh memegang amanah dan orang yang amanah dikatakan pengkhianat. Dan yang berkesempatan berbicara hanyalah golongan "Ruwaibidhah". Sahabat bertanya, "Apakah Ruwaibidhah itu hai Rasulullah?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Orang kerdil, hina dan tidak mengerti bagaimana mengurus orang banyak." (HR. Ibnu Majah).
Keterangan Zaman yang disebutkan di atas adalah zaman penuh tipuan. Tipuan segi material dan tipuan segi pemikiran. Orang yang benar akan disingkirkan dan orang yang khianat serta fasiq akan disanjung dan dibesar-besarkan. Orang yang benar tidak diberikan ruang untuk menyampaikan kebenaran. Yang dibolehkan berbicara hanyalah pribadi-pribadi yang hina dan sebenamya tidak tahu bagaimana untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
PEPERANGAN DEMI PEPERANGAN
Dari Abu Hurairah Ra., katanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Hari qiamat tidak akan terjadi sehingga harta benda melimpah ruah dan timbul banyak fitnah (ujian, kesesatan, kekufuran, kegilaan, penderitaan, mushibah) serta sering terjadi "al-Harj". Sahabat bertanya, "Apakah al-Harj itu hai Rasulullah?". Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab: "Peperangan, peperangan, peperangan. Beliau mengucapkannya tiga kali". (HR. Ibnu Majah).
perang
Keterangan Realitas dunia hari ini membuktikan kebenaran sabda junjungan kita Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Harta-benda melimpah-ruah. Banyak alat-alat modem yang dihasilkan oleh teknologi Barat dan Timur sehingga bertambah banyak peralatan dan keperluan hidup. Maka oleh karena itu banyak orang berlomba-lomba meraup untuk meraih keuntungan dalam memproduksi dan memperdagangkan alat- alat tersebut. Karena masing-masing tamak dan rakus, maka terjadilah perebutan yang mengakibatkan berlakunya peperangan demi peperangan.
Dari hari ke hari peperangan berkobar dengan tidak henti- hentinya. Padam di suatu tempat, menyala pula di tempat lain. Satu sama lain saling cakar mencakar. Semakin maju teknologi, semakin tersiksa manusia karenanya. Sebenamya teknologi tidaklah bertentangan dengan Islam, tetapi teknologi itu mestilah patuh di bawah etika kemanusiaan yang didukung oleh Islam itu sendiri.
Sedangkan teknologi yang dikemukakan oleh dunia barat pada hari ini didasarkan kepada kepentingan pribadi dan mengikuti hawa nafsu yang rakus sehingga teknologi itu digunakan untuk menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri. Kelihatannya, begitulah keadaan yang akan berlaku dari umur dunia ini, sehingga sampai ke titik akhir, yaitu qiamat.
WAKTU TERASA PENDEK
jam1Dari Anas bin Malik Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidak akan terjadi qiamat sehingga waktu terasa pendek, maka setahun dirasakan seperti sebulan, sebulan dirasakan seperti seminggu, seminggu dirasakan seperti sehari, sehari dirasakan seperti satu jam serta satu jam dirasakan seperti satu kilatan api. " ( sebentar saja, hanya seperti kilatan api sekejap). (HR. Tirmizi).
Keterangan Waktu akan terasa berlalu begitu cepat. Belum sempat kita berbuat sesuatu, tiba-tiba waktu sudah berubah, sehingga banyak urusan yang belum dapat diselesaikan. Kita seakan- akan sibuk, tetapi kita tidak faham apa yang disibukkan. Kita diburu waktu dan ia berlalu dengan tidak ada urusan yang dapat kita selesaikan. Inilah yang dimaksudkan dengan pendeknya waktu. Menurut Imam al-Karmani, yang dimaksudkan dengan pendeknya waktu itu ialah dicabut keberkatan darinya. Memang benar apa yang dikatakan oleh Imam al-Karmani itu. Dahulu kita merasakan dalam sehari banyak urusan yang dapat kita laksanakan, tetapi sekarang dalam sehari yang sama hanya sedikit urusan yang dapat kita laksanakan. Ini adalah sebagai tanda hari qiamat hampir tiba.
MUNCULNYA TAMBANG-TAMBANG BUMI
penambang-emasDari Ibnu Umar Ra. ia berkata: "Pada satu ketika dibawa ke hadapan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sepotong emas. Emas itu adalah emas zakat yang pertama sekali dibawa oleh Bani Sulaim dari pertambangan mereka. Maka sahabat berkata: "Hai Rasulullah ! Emas ini adalah hasil dari tambang kita". Lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Nanti kamu akan dapati banyak tambang-tambang, dan yang akan menguasainya adalah orang-orang jahat. (HR. Baihaqi).
Keterangan Tepat sekali apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam limabelas abad yang lampau. Hari ini dunia Islam sangat kaya dengan tambang bumi, seperti emas, perak, timah, minyak dan lain-lain, tetapi yang mengurus dan menguasainya adalah orang- orang yang bukan Islam. Ini adalah suatu realitas yang sangat jelas di mata kita dan merupakan salah satu di antara tanda dekatnya hari qiamat.
TANAH ARAB YANG TANDUS MENJADI LEMBAH SUBUR
padang-hijau-arafah1Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.; "Tidak akan terjadi qiamat sehingga Tanah Arab (yang tandus itu) menjadi lembah yang subur dan dialiri sungai- sungai." (HR. Muslim).
Keterangan Sekarang kita telah mulai menyaksikan kebenaran sabda junjungan kita ini. Kita banyak melihat tanah Arab yang dahulunya tandus dan kering krontang tetapi sekarang telah mulai menghijau dan ditumbuhi rumput-rumputan dan pohon-pohon kayu. Contohnya, Padang Arafah yang ada di Mekkah al-Mukarramah yang dahulunya hanya dikenali sebagai padang pasir tandus dan tidak ada pohon-pohonan. Sekarang ini Padang Arafah dipenuhi pohon- pohonan, sehingga kelihatan menghijau dan kita dapat berteduh di bawah naungannya.
Keadaan ini walaupun menyejukkan mata memandang namun ia mengurangi gambaran keadaan padang Mahsyar, tempat berhimpunnya seluruh makhluk pada hari qiamat nanti yang merupakan tujuan utama dan pelajaran penting yang diambil dari ibadah wuquf jamaah Haji di Padang Arafah pada setiap 9 Zulhijjah tahun Hijriyah.
UJIAN DAHSYAT TERHADAP IMAN

murtadDari Abu Hurairah Ra. bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Bersegeralah kamu beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat terhadap iman) seumpama malam yang sangat gelap. Seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian di waktu sore dia sudah menjadi kafir, atau (Syak Perawi Hadits) seseorang yang masih beriman di waktu sore, kemudian pada keesokan harinya dia sudah menjadi kafir. Dia telah menjual agamanya dengan sedikit harta benda dunia ", (HR. Muslim).
Keterangan Hadits ini menerangkan kepada kita betapa dahsyat dan hebatnya ujian terhadap iman seseorang di akhir zaman. Seseorang yang beriman di waktu pagi, tiba-tiba dia menjadi kafir di waktu sore. Begitu pula dengan seseorang yang masih beriman di waktu sore. Tiba-tiba besok paginya telah menjadi kafir. Begitu cepat perubahan yang berlaku. Iman yang begitu mahal boleh gugur di dalam godaan satu malam atau satu hari saja, sehingga banyak orang yang menggadaikan imannya karena hanya hendak mendapatkan sedikit harta benda dunia.
Dunia lebih dicintai mereka daripada iman. Menurut riwayat Ibnu Majah, beliau menambahkan, "Kecuali orang yang hatinya dihidupkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan ilmu." Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan kita di antara orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya, sehingga dengan itu Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menyelamatkan iman kita dari ujian yang dahsyat ini.
KELEBIHAN BERIBADAH DI WAKTU HURU-HARA
shalatDari Ma 'qil bin Yasar Ra. ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Beribadah di waktu huru-hara (di tengah kemelut dunia yang dahsyat) adalah seperti berhijrah kepadaku." (HR Muslim).
Keterangan Orang yang dapat beribadah dan menunaikan kewajiban agamanya di waktu yang penuh dengan huru-hara dan gangguan dari segenap penjuru, dan dapat mengingat Allah Subhanahu wa Ta'ala di waktu orang lain lupa dan disibukkan dengan urusan-urusan yang melalaikan, mereka akan diberi pahala seperti pahala hijrah yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin di zaman Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Mudah-mudahan kita termasuk dalam kalangan mereka yang dapat beribadah walaupun di dalam keadaan dan situasi yang sangat sibuk, dan mudah-mudahan kita mendapat pahala besar yang telah dijanjikan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam itu.
PERANG DI SEKITAR SUNGAI FURAT(IRAQ) KARENA BEREBUT KEKAYAAN
Dari Abu Hurairah Ra., bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak terjadi hari qiamat sehingga Sungai Furat (Sungai Euphrates, yaitu sebuah sungai yang ada di Iraq) menjadi surut airnya sehingga kelihatan sebuah gunung dari emas. Banyak orang yang terbunuh karena memperebutkannya. Maka terbunuhlah sembilan puluh sembilan dari seratus orang yang berperang. Dan masing-masing yang terlibat berkata. "Mudah-mudahan akulah orang yang selamat itu. "Di dalam riwayat lain disebutkan: "Sudah dekat suatu masa di mana Sungai Furat akan menjadi surut airnya lalu kelihatan perbendaharaan dari emas, maka siapa saja yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun dari harta itu. " (HR. Bukhari Muslim).
perang-irak
Keterangan Hadits ini jelas sekali menerangkan, di negara Iraq dan sekitarnya akan berkobar peperangan yang disebabkan memperebutkan kekayaan yang ada di sana, banyak yang menjadi korban dan semua yang terlibat bercita-cita hanya dialah yang selamat.
TAK ADA IMAM UNTUK SHALAT BERJAMA'AH
Dari Salamah binti al-Hurr Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Akan datang suatu zaman, pada waktu itu orang banyak berdiri tegak beberapa lama, karena mereka tidak mendapatkan orang yang dapat mengimami mereka shalat." (HR. Ibnu Majah).
Keterangan Walaupun secara pasti pada hari ini kita belum sampai ke tingkatan yang telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tersebut, namun masyarakat kita sekarang sudah menuju ke sana. Banyak masjid-masjid yan•g tidak mempunyai Imam yang benar-benar dapat melaksanakan peranan seorang Imam. Kelihatannya, masyarakat kita kurang memberikan perhatian kepada ilmu-ilmu syari'at. Mereka yang berilmu pun banyak yang tidak menghadiri shalat berjamaah, maka tinggallah orang-orang yang jahil. Apabila keadaan ini berkepanjangan, pasti pada suatu hari nanti akan sampai juga kepada tingkatan keadaan yang telah dinyatakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tersebut.
ULAMA TIDAK DIPEDULIKAN
Dari Sahl bin Saad as-Sa 'idi Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Ya Allah! Jangan Engkau pertemukan aku dan mudah-mudahan kamu (sahabat) tidak bertemu dengan suatu zaman dikala para ulama sudah tidak diikuti lagi, dan orang yang penyantun sudah tidak dihiraukan lagi. Hati mereka seperti hati orang Ajam (pada fasiqnya), lidah mereka seperti lidah orang Arab (pada fasihnya)." (HR. Ahmad).
Keterangan Mungkin zaman sekarang sudah mendekati keadaan yang telah digambarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini. Masyarakat sudah agak jauh dari para ulama. Mereka takut mendekati para ulama, karena khawatir perbuatan mereka akan ditegur. Orang tidak malu lagi melakukan maksiat walaupun di hadapan orang yang tinggi pribadinya. Terkadang, sengaja maksiat itu dibuat-buat di hadapan para ulama untuk menyatakan rasa ego dan sekaligus untuk menyinggung perasaan mereka. Golongan ini juga ahli berpidato dan sering memutarbalikkan kenyataan. Pembicaraan mereka begitu halus dan memikat hati orang lain, padahal hati mereka adalah hati harimau yang siap siaga untuk menerkam dan memangsa musuhnya.
NAMANYA SAJA ISLAM
islam-ktp1Dari Ali bin Abi Thalib Ra. ia berkata: Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.: "Sudah hampir tiba suatu zaman, kala itu tidak ada lagi dari Islam kecuali hanya namanya, dan tidak ada dari Al-Qur'an keeuali hanya tulisannya. Masjid-masjid mereka indah, tetapi kosong dari hidayah. Ulama mereka adalah sejahat-jahat makhluk yang ada di bawah kolong langit. Dari merekalah keluar fitnah, dan kepada mereka fitnah itu akan kembali ." (HR. al-Baihaqi).
Keterangan Kalau kita perhatikan dunia Islam pada hari ini, keadaannya tidak begitu jauh dari gambaran yang telab dinyatakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini. Kalau belum sampai pun, ia sudah mendekati ke sana. Ulama yang dimaksudkan dalam Hadits ini ialah ulama SUI (ulama jabat) yang menjual agama mereka dengan harta benda dunia, bukan ulama akhirat yang mewarisi tugas para Nabi dan yang meneruskan penyiaran dakwah dari zaman ke zaman.
AL-QUR'AN AKAN HILANG DAN ILMU AKAN DIANGKAT
Dari Huzaifah bin al-Yaman Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Islam akan lenyap seperti hapusnya (warna pakaian yang telah usang), sehingga (sampai suatu masa nanti) orang tidak mengerti apa yang dimaksudkan dengan puasa, apa yang dimaksudkan dengan shalat, apa yang dimaksudkan dengan nusuk (ibadah), dan apa yang dimaksudkan dengan sedekah. Al-Qur'an akan hilang semuanya pada suatu malam saja, maka tidak ada yang tertinggal dipermukaan bumi ini darinya walau pun hanya satu ayat. Dan yang ada hanya beberapa kelompok manusia, di antaranya para orang tua, laki -laki dan perempuan. Mereka hanya dapat berkata, "Kami sempat menemui nenek moyang kami mengucapkan kalimat "La ilaha illallah", lalu kami pun mengucapkannyajuga. Maka berkata Shilah (perawi Hadits dari Huzaifah)~ Apa yang dapat dibuat oleh La ilaha illallah (apa gunanya La ilaha illallah) terhadap mereka, sedangkan mereka sudah tidak memahami apa yang dimaksudkan dengan shalat, puasa, nusuk, dan sedekah?" Maka Huzaifah memalingkan• muka darinya (Shilah yang bertanya). Kemudian Shilah mengulangi pertanyaan itu tiga kali. Maka Huzaifah memalingkan mukanya pada setiap kali pertanyaan Shilah itu. Kemudian Shilah bertanya lagi sehingga akhimya Huzaifah menjawab, "Kalimat itu dapat menyelamatkan mereka dari api neraka" (Huzaifah mengatakan jawaban itu tiga kali). (HR. Thnu Majah).
Keterangan Hadits di atas menerangkan kepada kita pada suatu zaman nanti akan terjadi: 1. Ilmu tentang Islam akan diangkat. 2. Al-Qur'an juga akan diangkat dari permukaan bumi ini. 3. Orang banyak hanya mengenali beberapa istilah Islam, tetapi mereka tidak memahami apa yang dimaksudkan dengan istilah-istilah itu. 4. Begitu pula mereka hanya dapat mengucapkan kalimat "Lailaha illallah", tetapi mereka tidak memahami apa tuntutan kalimat suci itu terhadap mereka. Walau bagaimanapun Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan belas kasihan-Nya masih menghargai keimanan mereka yang sedikit itu dan akan memasukkan mereka ke dalam sorga.
LIMABELAS MAKSIAT YANG MENURUNKAN BALA'
Dari Ali bin Abi Thalib Ra. dikatakannya, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila umatku telah melakukan limabelas perkara, maka bala' pasti akan turun kepada mereka, yaitu:
1. Apabila harta negara hanya beredar pada orang orang tertentu
2. Apabila amanah dijadikan suatu sumber keuntungan
3. Zakat dijadikan hutang
4. Suami memperturutkan kemauan isteri
5. Anak durhaka terhadap ibunya
6. Sedangkan ia berbuat baik dengan temannya
7. Dia menjauhkan diri dari ayahnya
8. Suara-suara ditinggikan di dalam masjid
9. Yang menjadi ketua satu kaum adalah orang yang terhina di antara mereka
10. Seseorang dimuliakan karena ditakuti kejahatannya
11. Khamar (arak) sudah diminum di segenap tempat
12. Kain sutera banyak dipakai ( oleh kaum lelaki )
13. Para biduanita disanjung-sanjung
14. Musik banyak dimainkan
15. Generasi akhir umat ini melaknat (menyalahkan) generasi pertama (sahabat) Maka ketika itu hendaklah mereka menanti angin merah atau gempa bumi ataupun mereka akan diubah menjadi makhluk lain." (HR.Tirmizi)
Keterangan Dunia pada hari ini telah mengalami segala apa yang telah disabdakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini, hanya mungkin belum sampai ke tingkatan akhir.
LIMA MAKSIAT YANG DISEGERAKAN BALASANNYA
Dari Ibnu Umar Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mendatangi kami (pada suatu hari) kemudian beliau bersabda,' "Wahai kaum Muhajirin, lima perkara kalau kamu telah diuji dengannya (kalau kamu telah mengerjakannya), maka tidak ada kebaikan lagi bagi kamu. Dan aku berlindung dengan Allah SUBHANAHU wa Ta'ala., semoga kamu tidak menemui zaman itu. Perkara-perkara itu ialah:
1. Tidak tampak perzinaan pada suatu kaum sehingga mereka berani berterus terang melakukannya, melainkan akan berjangkit di kalangan mereka wabah penyakit menular (Tha'un) dengan cepat, dan mereka akan ditimpa penyakit-penyakit yang belum pemah menimpa umat-umat yang telah lalu
2. Dan tiada mereka mengurangkan sukatan/ukuran dan timbangan, kecuali mereka akan diuji dengan kemarau panjang dan kesulitan mencari rezeki dan kezaliman dari kalangan pemimpin mereka
3. Dan tidak menahan mereka akan zakat harta benda kecuali ditahan untuk mereka air hujan dari langit. Jikalau tidak ada binatang (yang juga hidup di atas permukaan bumi ini) tentunya mereka tidak akan diberi hujan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala
4. Dan tiada mereka menyalahi akan janji Allah dan Rasul-Nya, kecuali Allah akan menurunkan ke atas mereka musuh yang akan merampas sebagian dari apa yang ada di tangan mereka
5. Dan apabila pemimpin-pemimpin mereka tidak melaksanakan hukum Allah yang terkandung da lam Al-Qur'an dan tidak mau menjadikannya sebagai pilihan, maka (di waktu itu) Allah akan menjadikan bencana di kalangan mereka sendiri." (HR. Ibnu Majah)
Keterangan Hadits di atas menerangkan bahwa :
1. Penyakit Tha'un (menular seperti kolera dan Aids) adalah disebabkan banyaknya terjadi perzinaan
2. Kesulitan mencari rezeki dan kezaliman pimpinan adalah disebabkan dari rakyat yang mengurangkan sukatan, ukuran dan timbangan
3. Kemarau panjang disebabkan tidak mengeluarkan zakat
4. Kekuasaan musuh mengambil sebagian dari apa yang dimiliki kaum Muslimin (seperti hilangnya Tanah Palestina dari tangan kaum Muslimin) disebabkan mereka mengkhianati janji -janjinya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
5. Perang saudara yang berlaku di kalangan kaum Muslimin disebabkan mereka mengabaikan hukum-hukum Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai undang- undang di dalam kehidupan.
KAPANKAH AKAN TERJADI KEHANCURAN?
Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata: "Padasuatu hari ketika Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sedang berada dalam suatu majelis dan berbicara dengan orang yang hadir, tiba-tiba datang seorang A'rabi (Arab Badwi) lalu dia bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Kapankah akan terjadi hari qiamat?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam terus saja berbicara. Sebagian yang hadir berkata, "Beliau (Nabi) mendengar apa yang ditanyakan, tetapi pertanyaan itu tidak disenanginya." Sementara yang lain berkata, "Bahkan beliau tidak mendengar pertanyaan itu." Sehingga apabila Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam selesai berbicara, beliau bersabda, "Di mana orang yang bertanya tentang hari qiamat tadi?" Lalu Arab Badwi itu menyahut, "Ya! Saya hai Rasulullah." Maka Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Apabila amanah telah disia-siakan maka tunggulah hari qiamat." Arab Badwi itu bertanya pula, "Apa yang dimaksudkan dengan menyia-nyiakan amanah itu?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Apabila urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kedatangan hari qiamat." (HR. Bukhari).
Keterangan Pada hari ini banyak urusan telah diserahkan kepada yang bukan ahlinya, sedangkan orang yang layak untuk menjalankan urusan tersebut tidak diberi kesempatan yang sewajarnya. Ini berarti waktu kehancuran tidak lama lagi akan terjadi.
BERBANGGA-BANGGA MASJID
luxurious-mosqueDari Anas bin Malik Ra. bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak terjadi hari qiamat sehingga umatku bermegah -megahan dengan bangunan masjid." (HR. Abu Daud).
Keterangan Di antara tanda dekatnya hari qiamat ialah Umat Islam bangga dan bermegah-megahan dengan bangunan masjidnya. Di antara mereka bangga dan merasa megah dengan keistimewaan bangunannya. Perhatian mereka hanya kepada keindahan masjid saja, tidak kepada pengisian masjid dengan ibadah dan shalat berjamaah. Banyak masjid-masjid yang indah dan besar, tetapi yang datang untuk shalat di dalamnya hanya segelintir manusia saja.
MENJUAL AGAMA KARENA DUNIA
amplop1Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda. "Akan keluar di akhir zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka berpakaian di hadapan orang lain dengan pakaian yang dibuat dari kulit kambing (berpura-pura zuhud dari dunia) untuk mendapat simpati orang banyak, dan perkataan mereka lebih manis dari gula. Padahal hati mereka adalah hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang buruk). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada mereka, "Apakah kamu tertipu dengan kelembutan-Ku ? Ataukah kamu terlalu berani berbohong kepada-Ku? Demi kebesaran-Ku, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri, sehingga orang yang alim (cendekiawan) pun akan menjadi bingung (dengan sebab fitnah itu)." (HR. Tirmizi).
Keterangan Golongan yang dimaksudkan di dalam Hadits ini ialah orang-orang yang menjadikan agama sebagai alat untuk mendapat keuntungan dunia. Mereka rela menjual agama untuk mendapat keuntungan dunia ... Dan apabila kepentingan dunia bertentangan dengan hukum syara', mereka berani mengubah hukum Allah dan menyembunyikan kebenaran. Mereka juga ahli rnengemukakan hujah-hujah yang menarik dan alasan-alasan yang memikat hati, tetapi sebenarnya hujah-hujah dan alasan tersebut hanya semata-mata timbul dari kelicinan mereka memutarbalikkan fakta.
Mereka menipu orang lain padahal sebenarnya mereka menipu diri sendiri. Mereka akan dilanda kekusutan pemikiran yang sangat tajam sehingga orang alim yang banyak pengalaman pun akan kehabisan akal dan buah pikirannya. Mereka menghadapi masalah-masalah yang meruncing dan akan menemui jalan buntu dalam masalah yang dihadapi.
GOLONGAN YANG SELAMAT
Dari 'Auf bin Malik Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Umat Yahudi telah berpecah-belah menjadi tujuh puluh satu golongan, maka hanya satu golongan saja yang masuk sorga dan yang tujuh puluh akan masuk neraka. Umat Nashrani telah berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan, maka tujuh puluh satu golongan masuk neraka dan hanya satu golongan saja yang masuk sorga. Demi Tuhan yang diriku di daLam kekuasa an-Nya, umatku akan berpecahbelah menjadi tujuh puluh tiga golongan, hanya satu golongan saja yang masuk sorga dan tujuh puluh dua akan masuk neraka. Sahabat bertanya, "Golongan mana yang selamat?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Mereka adalah jamaah. (Golongan Ahlus Sunnah Wal Jamaah) (HR. Ibnu Majah).
Keterangan Yang dimaksudkan dengan jama'ah yang selamat ini ialah golongan yang tetap berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan as-Sunnah dan juga dengan pendirian sahabat-sahabat dan salafus- shaleh, ataupun yang diistilahkan oleh para ulama dengan golongan "Ahlus Sunnah wal jama 'ah". Selain dari golongan ini adalah sesat dan akan menjadi penghuni neraka.
SEPULUH TANDA-TANDA QIAMAT YANG BESAR
Dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari Ra. ia berkata: "Datang kepada kami Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan kami waktu itu sedang bertukar pikiran. Lalu beliau bersabda: "Apa yang kamu bicarakan?" Kami menjawab: "Kami sedang berbicara tentang hari qiamat." Lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya. "Kemudian beliau menyebutkannya: " Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam Alaihissalam, Ya'juj dan Ma'juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab, yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia ke Padang Mahsyar mereka." (HR. Muslim).
Keterangan Sepuluh tanda-tanda qiamat yang disebutkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam Hadits ini adalah tanda-tanda qiamat yang besar yang akan terjadi ketika hampir tibanya hari qiamat. Sepuluh tanda itu ialah:
1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit seperti selesma di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan orang kafir
2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan menguji keimanan, sehingga banyak orang yang akan tertipu dengan seruannya
3. Binatang besar yang keluar dekat gunung Shafa di Makkah yang akan berbicara, manusia sudah tidak mau lagi beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala
4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Maka waktu itu Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat dari orang yang berdosa
5. Turunnya Nabi Isa Alaihissalam ke permukaan bumi ini. Beliau akan mendukung pemerintahan Imam Mahdi yang sedang berkuasa pada waktu itu dan heliau akan mematahkan segala salib yang dibuat oleh orang-orang Nashrani dan beliau juga yang akan membunuh Dajjal
6. Keluamya bangsa YaJuj dan Ma'juj yang akan membuat kerusakan di permukaan bumi ini, yaitu apabila mereka berhasil menghancurkan dinding yang dibuat dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Zul Qarnain bersama pembantu-pembantunya pada zaman dahulu
7. Gempa bumi di Timur
8. Gempa bumi di Barat
9. Gempa bumi di Semenanjung Arab
10. Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar
Api itu akan bermula dari arah negeri Yarnan. Menurut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari beliau mengatakan: "Apa yang dapat dirajihkan (pendapat yang terpilih) dari kumpulan Hadits-Hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam keluarnya Dajjal adalah yang mendahului segala tanda- tanda besar yang mengakibatkan perubahan besar yang berlaku di permukaan bumi ini. Keadaan itu akan diakhiri dengan kematian Nabi Isa Alaihissalam (setelah beliau turun dati langit). Kemudian terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya adalah permulaan tanda-tanda qiamat yang besar yang akan merusakkan sistem alam cakrawala, kejadian ini akan diakhiri dengan terjadinya peristiwa qiamat yang dahsyat itu. Barangkali keluarnya binatang yang disebutkan itu adalah terjadi di hari yang matahari pada waktu itu terbit dari tempat tenggelamnya. "
INTISARI
Setelah kita membaca hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang menggambarkan kepada kita peristiwa peristiwa akhir zaman, dapatlah kita mengambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Hendaklah kita senantiasa bermuhasabah (membuat perhitungan diri) dan membuat penelitian terhadap diri kita masing-masing untuk meningkatkan amalan yang sudah ada dan menjauhkan segala perkara-perkara yang tidak baik. Kita hendaklah menjauhkan diri dari golongan sesat yang sifat-sifatnya telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam di dalam hadits-hadits yang telah kita sebutkan.
2. Hendaklah kita berpegang teguh kepada aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah, aqidah yang telah menjadi pegangan para sahabat, tabi'in dan para ulama, baik salaf maupun khalaf yang datang silih berganti dari zaman ke zaman karena golongan ini saja yang akan selamat dan akan memasuki sorga. Golongan yang lain dari mereka akan menjadi penghuni Neraka.
3. Hendaklah kita berusaha mencari ilmu pengetahuan agama, terutama ilmu-ilmu yang diistilahkan oleh para ulama' sebagai "Ilmu Fardhu 'Ain" kemudian disusul dengan "Ilmu Fardhu Kifayah". Setiap hari, kita sediakan waktu khusus untuk belajar ilmu syariat, terutama dari ulama shaleh yang mewarisi tugas para Anbiya Alaihimussalam. Cari dan tuntutlah ilmu sebelum diangkat (dihilangkan) oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dari permukaan bumi.
4. Hendaklah kita berusaha membersihkan hati dari sifat-sifat kotor dan senantiasa bermujahadah untuk menghilangkan sifat-sifat tercela seperti "hubbud Dunia" (cinta kepada dunia) dan "takut mati" yang menjadi sebab segala kelemahan kaum Muslimin dan sebab kemenangan musuh terhadap kita. Untuk tujuan ini kita hendaklah mempelajari dan mendalami Ilmu Akhlak serta menghayatinya di dalam kehidupan kita.
5. Hendaklah kita berhati-hati di dalam mencari nafkah kehidupan supaya kita terhindar dari sumber-sumber yang tidak diridhai Allah Subhanahu wa Ta'ala. Hendaklah kita menjauhkan diri dari harta-harta yang haram dan jangan melakukan kezaliman apapun terhadap hak milik orang lain karena tubuh yang tumbuh dari makanan yang haram pasti akan dibakar api neraka.
6. Hendaklah kita memperhatikan masalah pendidikan keluarga, anak isteri dan famili kita. Dan hendaklah kita memberikan waktu untuk mentarbiyah (mendidik) mereka dan berusaha supaya merekadapat mengikuti ajaran yang telah diberikan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Jika kita tidak berbuat demikian, besar kemungkinan kita akan menjadi binasa dan terjerumus ke dalam jurang kemaksiatan, yaitu apabila kita terpaksa memperturutkan kemauan mereka yang tidak jarang berlawanan dengan kehendak agama.
7. Hendaklah kita memberikan waktu yang cukup setiap hari untuk membaca Al- Qur'anul Karim. Bacalah Al-Qur'an sebelum diangkat dari permukaan bumi. Hendaklah kita membacanya dengan baik, serta berusaha memahami kandungannya. Ia adalah teman kita di malam yang sunyi dan wirid yang dibaca ketika manusia sedang sibuk dengan berbagai urusan di waktu sore dan di waktu mereka nyenyak tidur di tengah malam.
8. Hendaklah kita memberikan sebagian dari rezeki yang dikaruniakan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada kita untuk diberikan kepada keluarga kita yang mernerlukannya dan orang lain yang kurang berkemampuan, karena sedekah itu adalah sebagian dari bekal kita menjalani negeri akhirat yang sangat jauh dan sulit itu. Semoga apa yang kita korbankan itu akan menjadi hitungan dalam suratan kebaikan di akhirat kelak.
9. Hendaklah kita memahami Islam ini dengan bentuknya yang "Syumul" yang melengkapi seluruh aspek kehidupan. Dengan itu kita hendaklah mengikuti dan melaksanakan ajaran Islam di dalam semua lapangan kehidupan. Islam ketika berada di masjid, Islam ketika berada di tengah masyaraltat, Islam ketika bemegara dan Islam di dalam semua lapangan kehidupan.
10. Yang terakhir, hendaklah kita•hidup untuk agama yang kita cintai ini. Kita menjadikan Islam sebagai pilihan dan berjuang untuk menyiarkannya. Kita hendaklah memberi pengorbanan sewajamya untuk Islam di samping berusaha dengan gigih memperjuangkannya. Kita hendaklah juga berhati-hati terhadap apa yang direncanakan oleh musuh-musuh Islam, apakah dari golongan Yahudi ataupun dari golongan Nashrani dan dari golongan yang lain-lain. Dengan itu kita akan dapat memelihara diri dari perangkap yang mereka pasang untuk menghancurkan umat Islam.