Mari kita simak baik-baik firman Allah swt dan sabda Rasulullah saw. Di dalam al qur'an sudah sangat jelas dan tegas yang tidak bisa di tawar lagi, bahwa mendoakan orang orang kafir, musyrik hukumnya haram dan berdosa. Jadi jangan mengharapkan pahala karena mendoakan atau menyembahyangkan orang kafir dan musyrik yang telah mati, justru dosa yang kita dapat, mengapa berdosa ?. Karena perbuatan itu dilarang oleh Allah dan di jelaskan oleh beberapa sabda Rasulullah saw.
" Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan jenazah seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri mendo'akan di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.
Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki akan mengadzab mereka di dunia dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang nyawa mereka dalam keadaan kafir ". QS At-Taubah 84-85
" Tidak sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun kepada Allah bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabatnya,sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka Jahannam ". QS. At-Taubah 113
" Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu memohonkan ampun bagi mereka adalah sama saja. Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampun kepada mereka. Yang demikian itu adalah karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasiq ". QS.At-Taubah 80
Sabda Rasulullah saw " Dari Abu Hurairah, Ia berkata : Rasulullah saw bersabda, " Aku minta idzin kepada Tuhanku untuk memohonkan ampun ibuku, namun Dia tidak mengidzinkan ku dan aku memohon idzin kepada Nya untuk menziarahi quburnya, maka Dia mengidzinkan aku ". HR.Muslim juz 2 hal 671
" Dari Abu Hurairah ia berkata : Nabi saw pernah berziarah qubur ke qubur ibunya, lalu beliau menagis dan menyebabkan mengis pula orang-orang yang di sekitarnya. Lalu beliau bersabda, " aku minta idzin kepada Tuhan ku untuk memintakan ampun ibuku, tetapi aku tidak di idzinkan. Dan aku meminta idzin kepadanya untuk menziarahi qubur ibuku, lalu di idzinkan. Maka berziarah qubur lah kalian, karena ziarah qubur itu mengingat mati ". HR. Muslim juz 2 hal 671
Dengan penjelasan beberapa firman Allah swt dan sabda Rasulullah saw tersebut sudah jelas dan gamblang bahwa mendoakan orang kafir dan musyrik yang sudah mati itu hukum nya dilarang keras. Kadang kebanyakan manusia memilih akalnya dari pada memilih firman Allah swt dan sabda Rasulullah saw, dengan mudah mengatakn merasa kasihan.belim sadar kah kita bahwa hal itu di larang?
Atau apakah kita lebih pandai dari Allah swt dan Rasulullah saw ?. Sehingga kita membuat cara sendiri ? Atau apa kita akan membangkang dengan petunjuk tersebut ?. Tentu jawaban itu terletak pada diri kita masing-masing.
Kalau kita tunduk dan patuh terhadap hukum Allah dan Rasul-Nya, maka kita tidak akan mendoakan orang-orang tersebut dan kita akan di golongkan menjadi orang-orang yang benar-benar patuh terhadap Allah dan Rasul-Nya. Kalu kita tidak mau tunduk dengan hukum Allah dan Rasul-Nya, maka kita tidak patut mengaku beriman. Meskipun kita beriman " Dan tidak patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak pula bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barabgsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah tersesat, sesat yang nyata ". QS.Al-Ahzab 36
Masih belumkah terbukah kah hati kita, atau apa mungkin hati kita sudah tertutup?. Sehingga hati kita menjadi keras, atau apa kita mau mengikuti umat yang terdahulu. Yang hatinya menjadi keras dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasiq.
" Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka menginggat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun kepada mereka, dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasiq ". QS. Al Hadid 16
Bagaimana hati kita menjawab pertanyaan Allah tersebut?. Pertanyaan tersebut tidah hanya di jawab ya atau tidak saja, tetapi harus benar-benar dengan pengamalan islam secara kafaah.
Tentu saja apabila kita sebagai orang muslim yang sejati apabila Allah dan Rasul-Nya memerintah kan sesuatu kita pasti kita menjawab " kami mendengar dan mentaatinya ", bukan sebaliknya " kami mendengar tetapi kami ma'siat ". Mari kita lihat dalam kehidupan sehari-hari,sudahkah kita apabila Allah dan Rasul-Nya memerintah kan sesuatu kita menjawab kami taat dan patuh atau sebaliknya ?.
Tidak sedikit juga ummat islam yang menjawab dengan kata lain, bahkan kalau di ajak kembali kepada al qur'an justru mereka menolak dan lebih bangga mengucapkan cukup kami mengikuti bapak-bapak kami melakukannya.
" Dan apabila di katakan kepada mereka : " Ikutilah apa yang telah di turunkan Allah," mereka menjawab tidak, tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari perbuatan nenek moyang kami". Apakah mereka akan mengikuti juga. Walaupun nenek moyang mereka tidak mengetahui suatu apapun dan tidak mendapat petunjuk ? ". QS.Al Baqarah 170
" Apabila dikatakan kepada mereka : " marilah mengikuti apa yang di turunkan Allah dan mengikuti Rasul ". Mereka menjawab : " Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kamimengerjakannya ". Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak pula mendapat petunjuk ? ". QS. Al- Maaidah 104
" Dan apabila di katakan kepada mereka : " Ikutilah apa yang diturunkan oleh Allah ". Mereka menjawab : " Tidak , tapi kami hanya mengikuti apa yang kami dapati dar bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka akan mengikuti bapak-bapak mereka walaupun syaithan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala ( neraka )". QS. Luqman 21
Sebenarnya ayat itu di tunjukan kepada orang-orang kafir, tetapi tidak sedikit juga orang islam yang mengucapkan seperti itu.
Maka tidak heran lagi, karena tradisi yang sudah turun-menurun yang salah itu. Memang kalau kita mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya, maka banyak orang mengakatan ora umun atau asing. Tetapi berbahagialah bagi orang-orang yang asing itu.
Kalau kita di katakan seperti itu jangan susah payah dan bersedih hati, karena kita termasuk orang yang asing itu.
Tetapi kalau kita mengikuti mereka maka banyak orang yang berkomentar orang yang wawasannya luas, mudah bergaul dan di anggap sebagai teman setia. Tetapi harus di ingat ancaman Allah sangat keras. Sekarang kita tinggakl pilih yang mana, pilih dianggap teman setia atau memilih mematuhui hukum Allah ?
Apabila kita tidak tunduk dengan NYA ancaman Allah di depan mata tetapi di sayangi masyarakat, apabila kita memilih Allah maka kita akan di benci masyarakat.
" Dan sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap Kami ; dan kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia.
Dan kalau Kami tidak memperkuat hatimu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka.
Kalau terjadi demikian, benar-benarlah kami akan rasakan kepadamu siksaan berlipat ganda di dunia dan begitu pula siksaan berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun terhadap Kami ".QS. Al-Israa 73-75
Semoga bisa menjadi cambuk bagi kita semua dan semoga kita lebih berhati-hati lagi dalam mendoakan seseorang yang sudah mati.
Semoga bermanfaat..
" Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan jenazah seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri mendo'akan di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.
Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki akan mengadzab mereka di dunia dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang nyawa mereka dalam keadaan kafir ". QS At-Taubah 84-85
" Tidak sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun kepada Allah bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabatnya,sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka Jahannam ". QS. At-Taubah 113
" Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu memohonkan ampun bagi mereka adalah sama saja. Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampun kepada mereka. Yang demikian itu adalah karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasiq ". QS.At-Taubah 80
Sabda Rasulullah saw " Dari Abu Hurairah, Ia berkata : Rasulullah saw bersabda, " Aku minta idzin kepada Tuhanku untuk memohonkan ampun ibuku, namun Dia tidak mengidzinkan ku dan aku memohon idzin kepada Nya untuk menziarahi quburnya, maka Dia mengidzinkan aku ". HR.Muslim juz 2 hal 671
" Dari Abu Hurairah ia berkata : Nabi saw pernah berziarah qubur ke qubur ibunya, lalu beliau menagis dan menyebabkan mengis pula orang-orang yang di sekitarnya. Lalu beliau bersabda, " aku minta idzin kepada Tuhan ku untuk memintakan ampun ibuku, tetapi aku tidak di idzinkan. Dan aku meminta idzin kepadanya untuk menziarahi qubur ibuku, lalu di idzinkan. Maka berziarah qubur lah kalian, karena ziarah qubur itu mengingat mati ". HR. Muslim juz 2 hal 671
Dengan penjelasan beberapa firman Allah swt dan sabda Rasulullah saw tersebut sudah jelas dan gamblang bahwa mendoakan orang kafir dan musyrik yang sudah mati itu hukum nya dilarang keras. Kadang kebanyakan manusia memilih akalnya dari pada memilih firman Allah swt dan sabda Rasulullah saw, dengan mudah mengatakn merasa kasihan.belim sadar kah kita bahwa hal itu di larang?
Atau apakah kita lebih pandai dari Allah swt dan Rasulullah saw ?. Sehingga kita membuat cara sendiri ? Atau apa kita akan membangkang dengan petunjuk tersebut ?. Tentu jawaban itu terletak pada diri kita masing-masing.
Kalau kita tunduk dan patuh terhadap hukum Allah dan Rasul-Nya, maka kita tidak akan mendoakan orang-orang tersebut dan kita akan di golongkan menjadi orang-orang yang benar-benar patuh terhadap Allah dan Rasul-Nya. Kalu kita tidak mau tunduk dengan hukum Allah dan Rasul-Nya, maka kita tidak patut mengaku beriman. Meskipun kita beriman " Dan tidak patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak pula bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barabgsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah tersesat, sesat yang nyata ". QS.Al-Ahzab 36
Masih belumkah terbukah kah hati kita, atau apa mungkin hati kita sudah tertutup?. Sehingga hati kita menjadi keras, atau apa kita mau mengikuti umat yang terdahulu. Yang hatinya menjadi keras dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasiq.
" Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka menginggat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun kepada mereka, dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasiq ". QS. Al Hadid 16
Bagaimana hati kita menjawab pertanyaan Allah tersebut?. Pertanyaan tersebut tidah hanya di jawab ya atau tidak saja, tetapi harus benar-benar dengan pengamalan islam secara kafaah.
Tentu saja apabila kita sebagai orang muslim yang sejati apabila Allah dan Rasul-Nya memerintah kan sesuatu kita pasti kita menjawab " kami mendengar dan mentaatinya ", bukan sebaliknya " kami mendengar tetapi kami ma'siat ". Mari kita lihat dalam kehidupan sehari-hari,sudahkah kita apabila Allah dan Rasul-Nya memerintah kan sesuatu kita menjawab kami taat dan patuh atau sebaliknya ?.
Tidak sedikit juga ummat islam yang menjawab dengan kata lain, bahkan kalau di ajak kembali kepada al qur'an justru mereka menolak dan lebih bangga mengucapkan cukup kami mengikuti bapak-bapak kami melakukannya.
" Dan apabila di katakan kepada mereka : " Ikutilah apa yang telah di turunkan Allah," mereka menjawab tidak, tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari perbuatan nenek moyang kami". Apakah mereka akan mengikuti juga. Walaupun nenek moyang mereka tidak mengetahui suatu apapun dan tidak mendapat petunjuk ? ". QS.Al Baqarah 170
" Apabila dikatakan kepada mereka : " marilah mengikuti apa yang di turunkan Allah dan mengikuti Rasul ". Mereka menjawab : " Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kamimengerjakannya ". Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak pula mendapat petunjuk ? ". QS. Al- Maaidah 104
" Dan apabila di katakan kepada mereka : " Ikutilah apa yang diturunkan oleh Allah ". Mereka menjawab : " Tidak , tapi kami hanya mengikuti apa yang kami dapati dar bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka akan mengikuti bapak-bapak mereka walaupun syaithan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala ( neraka )". QS. Luqman 21
Sebenarnya ayat itu di tunjukan kepada orang-orang kafir, tetapi tidak sedikit juga orang islam yang mengucapkan seperti itu.
Maka tidak heran lagi, karena tradisi yang sudah turun-menurun yang salah itu. Memang kalau kita mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya, maka banyak orang mengakatan ora umun atau asing. Tetapi berbahagialah bagi orang-orang yang asing itu.
Kalau kita di katakan seperti itu jangan susah payah dan bersedih hati, karena kita termasuk orang yang asing itu.
Tetapi kalau kita mengikuti mereka maka banyak orang yang berkomentar orang yang wawasannya luas, mudah bergaul dan di anggap sebagai teman setia. Tetapi harus di ingat ancaman Allah sangat keras. Sekarang kita tinggakl pilih yang mana, pilih dianggap teman setia atau memilih mematuhui hukum Allah ?
Apabila kita tidak tunduk dengan NYA ancaman Allah di depan mata tetapi di sayangi masyarakat, apabila kita memilih Allah maka kita akan di benci masyarakat.
" Dan sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap Kami ; dan kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia.
Dan kalau Kami tidak memperkuat hatimu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka.
Kalau terjadi demikian, benar-benarlah kami akan rasakan kepadamu siksaan berlipat ganda di dunia dan begitu pula siksaan berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun terhadap Kami ".QS. Al-Israa 73-75
Semoga bisa menjadi cambuk bagi kita semua dan semoga kita lebih berhati-hati lagi dalam mendoakan seseorang yang sudah mati.
Semoga bermanfaat..
6 komentar:
kafir tidak harus kristen maupun yahudi, bs saja islam kafir
betul sekali.di masyarakat di sekitar kita banyak sekali ummat islam yang mendoakan orang kafir.ini tugas kita untuk menasehati dan memberitau kepada mereka.
coba kita tengok ke belakang, Abdullah bin ubay bin salul tokoh munafik, dia juga islam akan tetapi waktu meninggal nabi mensholatkannya, akan tetapi waktu mau mensholatkan, nabi saw di tarik oleh umar, kmdian nabi mengatakn, sesungguhnya aku suruh memilih, mendoakan boleh tidak boleh, akirnya trun qs taubat 80 itu, setelah itu turun ayat larangan tegas bahwa orng islam di larang mendoakan orang kafir, qs at tuabat 84,85,113.
jazakallah pencerahannya....ijin bookmark blognya ustadz....
silahkan. selagi bermanfaat maka ambillah.saya menyampaikan berdasarkan al qur'an dan as-sunnah. kalu ada perbedaan marilah kita saling memahami.apabila salah tolong diluruskan.
Karena menyampaikan agama itu urusannya kepada Allah, bukan kepada manusia. manusia senang maupun tidak senang, saya tetap akan menyampaikan yang haq meskipun itu pahit dan akan di kucilkan. yg benar telah datang dan yang batil telah sirna. sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.
sesungguhnya shalatku, ibadah nusukku, aktivitas hidup dan matiku hanya untuk Tuhan semesta Alam.
gimana hukumnya kalau kita mendoakan non muslim yg sudah meninggal, sedangkan kita sebelumnya tidak tahu hukumnya?
maka mengerjakan sebuah ibadah itu kita harus tau ilmunya terlebih dahulu. istigfar saja. kita mengerti bahwa mendoakan seoarang kafir tidak boleh kita taunya hari ini, maka itu berlaku hari ini samapi akir zaman. hukumya tidak boleh, berdosa kita apabila kita mendoakan orang kafir.karena orang2 non muslim itu tidak mempercayai adanya Allah
Posting Komentar