Sabtu, 23 Maret 2013

MEMEGANG TEGUH AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH.




            Keterpurukan dan kondisi umat Islam saat ini, bukan disebabkan karena kehebatan dan kemajuan umat lain. Namun disebabkan oleh kesalahan kita sendiri dalam memilih cara hidup yang tidak sesuai dengan tuntunan Islam. Sebagian pemuka agama ada yang berperilaku seperti perilaku pemuka agama Yahudi dan Nasrani.

           Mereka menyembunyikan yang haq, karena alasan yang bersifat pribadi. Bahkan sebagian yang lain menyembunyikannya karena alasan rejeki. Padahal Ar Razaq itu hanya Allah swt. Bagaimana dapat memperoleh rejeki yang barakah kalau jalannya dengan menyembunyikan yang haq? Sebagian yang lain suka mencampur adukkan yang haq dan yang batil. Sehingga umat tidak bisa melihat dengan jelas mana yang halal dan mana yang haram. Kebenaran yang seharusnya disampaikan dengan jelas menjadi kabur, kelihatan samar-samar.

         Sedangkan sebagian besar rakyat jelata malas mempelajari kebenaran langsung dari sumbernya Al Qur’an dan As Sunnah. Sehingga apa yang mereka dapatkan kebatilan yang dipoles sehingga seolah-olah nampak benar. Yang mereka jadikan rujukan hanya mitos, tradisi, dan pendapat para kyai, bukan Al Qur’an dan As Sunnah. Padahal siapa yang dapat menjamin kebenaran dari ketiganya? Tidak ada sama sekali.
Apalagi sebagian yang lain lebih suka hiburan, foya-foya, dan memuaskan hawa nafsu dari pada menuntut ilmu. Panggung-panggung hiburan yang menampilkan para penyanyi ndhang ndhut selalu dipenuhi oleh anak-anak muda, laki-laki maupun perempuan yang bercampur baur. Sedang pengajian yang mengajarkan Al Qur’an dan As Sunnah mereka abaikan begitu saja. Mereka tidak suka dibimbing untuk menjadi bangsa yang maju terpimpin. Mereka lebih suka hidup bebas untuk memuaskan hawa nafsu.
Maka tidak heran kalau yang kita lihat bukan kemajuan tapi kemerosotan, bukan prestasi tapi dekadensi, bukan kehidupan yang aman, tenteram, damai, dan sejahtera, tetapi kehidupan yang resah, gelisah, penuh kebencian dan kedengkian.

         Bagaimana kita dapat memperbaiki-nya? Sudahkah kita terlambat untuk berbuat? Tidak ada kata terlambat untuk bertaubat. Selama hayat masih dikandung badan, sebelum nyawa sampai di tenggorokan, Allah tetap akan menghargai pertaubatan kita. Sebagai orang awam sebaiknya segera kita berusaha untuk mempelajari Al Qur’an dan As Sunnah, sehingga tidak mudah tertipu dan tersesat dalam beramal. Rasulullah saw berwasiat dalam sebuah hadist riwayat Ibnu Abdil Barr :

“Aku telah meninggalkan kepadamu dua perkara yang kamu tidak akan sesat selama kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya.” Apa yang kita fahami dari Al Qur’an dan As Sunnah segera kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Amalan inilah yang memungkinkan terjadinya proses perubahan karakter kita yang jelek manjadi baik, malas menjadi rajin, kikir menjadi dermawan, isyrak menjadi ikhlas.

       Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Hakim dari Hudzaifah Rasulullah saw berpesan: Duru ma’a kitabillahi haitsu ma dara (Hendaklah kamu sekalian beredar bersama kitab Allah kemana saja dia beredar). Rasulullah saw mengajak kita semua untuk senantiasa mengikuti Al Qur’an. Menjadikan Al Qur’an sebagai imam kita dan pemberi arah gerak kita. Dan menjadikannya sebagai rujukan atas kebenaran, karena Al Qur’an tidak pernah tersentuh oleh kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya (QS 41: 42).

وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Dan Al Qur’an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat (QS 6: 155)

          Ayat yang dikutip di atas mengingatkan kepada kita semua untuk mengikutinya, mengikuti aturan, tata kehidupan dan nilai-nilai moral yang diajarkan Allah di dalamnya dan mengingatkan kita untuk bertakwa agar kita mendapatkan kasih sayang-Nya.

      Begitu pentingnya bertakwa sehingga beliau saw juga berpesan: “Ittaqillaha haitsu ma kunta” (bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada.) Umat ini terpuruk dan hina karena jauh dari cinta dan kasih sayang-Nya. Untuk itu hanya dengan kembali bertaat kepada-Nya dan mengikuti sunnah nabi-Nya kita akan mendapatkan cinta dan kasih sayangnya (QS 3: 31). Bahkan dengan jalan berbuat taat kepada Allah dan Rasul-Nya inilah kita akan mendapatkan kemenangan yang besar (QS 4: 13). Akan tetapi sebaliknya kalau kita durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya yang akan kita peroleh tiada lain kecuali neraka dan siksa yang menghinakan (QS 4: 14).

        Sebagai tokoh masyarakat, pemuka agama, atau orang yang dituakan di lingkungannya, hendaklah kita berusaha untuk senantiasa meningkatkan kualitas moral dan intelektual kita masing-masing. Dengan senantiasa mengoreksi pikiran, ucapan, dan amalan kita dengan ayat-ayat Al Qur’an dan As Sunnah. Apa yang sesuai kita syukuri dengan terus meningkatkan diri dan apa yang tidak sesuai segera kita tinggalkan.

       Dunia ini bergerak dengan cepat, anak muda maju dengan pesat didukung oleh berbagai fasilitas baru seperti CD, komputer, televisi, dan internet. Sebagai orang tua kalau kita tidak bergerak maju, merasa cukup ilmu yang dimiliki, maka kita akan tertinggal dari yang muda. Bukan masanya lagi kita memperdebatkan khilafiyyah. Dengan semangat kembali kepada Al Qur’an dan As Sunnah, mari kita saling menghormati. Lana a’maluna walakum a’malukum. Mari kita saling bekerja-sama, kalau memang tidak bisa mari kita sama-sama bekerja.

      Rasulullah SAW pernah berpesan bahwa beliau telah meninggalkan 2 perkara yang apabila manusia berpegang teguh kepada keduanya mereka tidak akan tersesat selamanya. Kedua perkara itu adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Maka menjadi sangat penting bagi orang Islam untuk memahami Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ketertinggalan ummat Islam dari ummat lain dalam berbagai bidang kehidupan bukan karena kehebatan ummat lain, tetapi karena ummat Islam tidak memahami ajaran agamanya sendiri
.
        Mereka hidup terombang-ambing oleh keinginan hawa nafsunya, tidak memiliki pegangan yang kuat. Sebagian karena tidak memahami Al-Qur’an dan sebagian lain karena tidak mentaati Al-Qur’an. Menurut Imam Ibnul-Qayyim Al-Jauziy kelompok pertama tidak memperoleh hidayah ilmu, sedang kelompok kedua meski telah memperoleh hidayah ilmu tetapi tidak memperoleh hidayah amal.

          Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan bahwa barangsiapa yang Allah menghendaki kebaikan kepadanya, maka Allah akan memberinya kefahaman dalam agamanya. Faham terhadap agamanya berarti memahami Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW, yang merupakan warisan yang sangat berharga bagi ummat manusia yang mau memahami dan mengimaninya.

          Bagi kita ummat Islam harus mengimani sepenuh hati, tanpa ragu, bahwa hanya dengan Al-Qur’an manusia secara pribadi maupun secara keseluruhan bisa menjadi baik dan selamat dalam hidupnya di dunia ini maupun di akhirat kelak.
Imam Malik mengatakan, “Tidak akan dapat memperbaiki (keadaan) ummat akhir ini melainkan dengan apa yang pernah memperbaiki (keadaan) ummat pertamanya”. Rasulullah SAW memerintahkan, “Beredarlah kalian mengikuti Al-Qur’an ke mana saja dia beredar [HR. Hakim].

Dan sabdanya yang lain, “Barangsiapa menjadikan Al-Qur’an itu di depannya (untuk diikuti) maka akan membawanya ke surga, dan barangsiapa yang menjadikan Al-Qur’an itu di belakangnya (mengikuti hawa nafsunya), maka akan memasukkan ke dalam neraka. [HR. Ibnu Majah]

        Dari situ jelaslah bahwa manusia sejak dahulu sampai sekarang ini tidak akan bisa menjadi baik tanpa memahami dan mengikuti Al-Qur’an.

         Lebih tegas lagi Allah SWT menjelaskan, “Ini adalah sebuah kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan, penuh berkah, supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. [QS. Shaad : 29].

           Dan juga firman Allah SWT yang artinya, “Dan (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa. [QS. Al-An'aam : 153]

Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Qur’an, sedang dia dibacakan kepada mereka ? Sesungguhnya dalam Al-Qur’an itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. [QS. Al-'Ankabuut : 51]
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka diwaktu mengingat Allah, itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu (Al-Qur’an). Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Da barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya. [QS. Az-Zumar : 23]
Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab (Al-Qur’an) itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridlaan-Nya ke jalan keselamatan, dan dengan Al-Qur’an itu pula Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap-gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. [QS. Al-Maaidah : 15-16]

Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu datang kepada mereka, mereka itu pasti akan celaka, dan sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya (Al-Qur’an) kebathilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. [QS. Fushshilat : 41-42]

               Dari beberapa ayat Al-Qur’an tersebut memberi pengertian kepada kita serta meyaqinkan bahwa manusia menjadi selamat karena mengimani dan memahami serta mengamalkan Al-Qur’an. Dan manusia menjadi sesat juga karenanya tidak memahami dan tidak mengimani Al-Qur’an. Dengan demikian sangat penting memahami Al-Qur’an bagi siapasaja yang menginginkan keselamatan dan kebahagiaan hidupnya di dunia dan di akhirat kelak, bagi ummat Islam fardlu ‘ain memahami Al-Qur’an, agar dapat menjadi orang Islam yang benar-benar tingkah lakunya sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an yang merupakan sumbernya ajaran Islam.

Semoga bermanfat bagi kita semua, aamiin.

Tidak ada komentar: