Kamis, 19 April 2012

AMAL MANUSIA TERGANTUNG APA YANG DI NIATKAN NYA

     Rasulullah saw bersabda " Innamal a'malu biniyat wa innama likkuli im manawa faman kana hijratuhu illallah wa rasulih fa hijratuhu illallah wa rasulli,fa hijratuhu illallah wa rasulli waman kanna hijratuhu liddumya yussibuha wa amriatin yankhikhuha fahijratuhu alaih "
Semua amal manusia itu tergantung atau di sesuaikan dengan apa yang di niatkannya,mereka akan memperoleh imbalan sesuai dengan niat yang menggerakan hatinya untuk beramal.
Perestiwa ini terjadi ketika hijrah,ada seseorang yang mengikuti hijrah Nabi saw karena melihat wanita yang jadi tunanggannya mengikuti hijrah.Maka berita ini,niat orang ini di sampaikan kepada Rasulullah saw kemudian Rasulullah saw bersabda seperti itu.Jadi amal manusia akan di balasi sesuai niatnya,siapa yang hijrahnya mengikuti hijrah Nabi sawitu,memang karena mengikuti hijrah di landasi karena mengharap ridha Allah swt dan karena Rasulnya,maka dia akan mendapat pahala hijrah tersebut.Tetapi siapa yang hijrahnya niatnya untuk memperoleh suatu pekerjaan atau materi atau mengharapkan untuk menikahi seseorang wanita,maka dia akan memperoleh apa yang di niatkan itu,jadi materi atau wanita yang akan di nikahi tadi,kalau itu pun dapat,kalau itu tidak dapat akirnya tidak dapat apa-apa,pahala hijrah tidak dapat dan dunia pun juga tidak dapat atau wanita yang di ingini pun juga tidak dapat,akirnya rugi dunia dan akhirat.
Barang siapa yang menuntut ilmu Diin  dengan niat yang sunguh-sungguh,Nabi saw mengatalkan " Man salaka thoriqan yaltasfihi 'ilman salakallah thoriqon ilal jannah " bahwa niat kita dilandasi menuntut ilmu dalam rangka mengharap ridha Allah swt yaitu Dinnullah di mudahkan jalannya masuk surga,karena di dalam majlis ilmu itulah akan di jelaskan,maka di situ akan di bentangkan mana jalan yang menuju surga,mana jalan yang menjauhkan dari syurga,berarti akan masuk neraka.Kita mengetahui karena jalan menuju syurga,maka orang yang menuntut ilmu di mudahkan  jalannya menuju syurga.Apa kita mesti sampai bisa masuk syurga atau tidak?.Tergantung manusianya.
Setelah mengetahui jalan ke syurga itu mau menempuh atau tidah atau bahkan di biarkan saja.Karena memang ada sementara orang di tunjukan jalan menuju syurga,jalan yang lurus tidak mau menempuhnya,tetapi kalu melihat jalan yang bengkok,jalan menuju kesesatan tanpa piir panjang mereka menempuhnya,diterangkan ayat-ayat Allah tidak mau beriman.Allah swt berfirman " saasrifu 'an ayatiyal ladzina yatakabbaruw na fil ardhi bighoyril haqqi wain yaraw kullu ayatihilla yu'minu biha wain yaraw sabilarrusdi layatta khidzuwhu sabiyla wa in yaraw sabilal ghonni yatakhiduwhu sabila dzalika biannahum kadzdzabu bi ayatina wa kannu 'anha ghofilin. "Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda ke kuasaan Ku.Mereka jika melihat tiap-tiap ayat Ku,mereka tidak beriman kepadanya.Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk,mereka tidak mau menempuhnya,tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan mereka terus menempuhnya.Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai daripadanya. QS.Al-Araaf 146.

 Maka nabi saw mengatakan yang disebut sombong itu " Al khibbru bathorul haq wa ghontum nass ". Jadi khibbir atau sombong itu ialah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain atau manusia.
Pada ayat itu tadi Allah menjelaskan " Saasrifu an ayatiyal ladzina yatakbaruna fil ardhi bi ghoiril haq ". Jadi orang-orang yang bersikap sombong,Allah akan memalingkan mereka dari jalan yang benar,diterangkan ayat selanjutnya " wa iyarakulla ayatila yu'minu biha ". Apabila diterangkan ayat-ayat Allah itu mereka tidak beriman,jadi tidak mau mberiman dengan ayat-ayat Allah itu. " wainyaraw sabila rusdi layatta khidzuhu sabilillah ". Kalau melihat jalan yang lurus tidak mau menempuhnya,apabila melihat jalan yang bengkok,jalan yang sesat justru mereka tempuh.Kalau kita tidak termasuk orang yang sombong tidak akan di palingkan oleh Allah.Maka orang yang beriman,setiap ayat-ayat al qur'an yang di baca dan diterangkan maka hasilnya apa?. Zadzat hum imanan bertambah imannya,jadi makin banyak ayat al qur'an yang diterangkan akan menusuk hatinya,menembus di dalam hatinya,iman yang kuat sehingga makin mantap ke imanannya kepada Allah,kepada rukun iman yang enam-enamnya itu semua.Maka otomatis imannya makinkuat,perbuatannya makin baik,ketaatannya pada agama makin kuat.Karena "addinu nasikhah ",agama itu adalah nasihat,agama itu kesetiaan, liman ya rasulullah,lillahi wali rasulihi wali kitabbihi wali 'aimatil muslimin wa amma tahum. Jadi agama itu kesetiaan,loyalitas kepada siapa ya Rasul?. kepada Allah,jadi kita beragana,kalu kita bicara agama pasti islam,karena " inna dinna indallah lil islam ". Din atau agama yang diakui oleh Allah,di sisi Allah hanyalah islam.Maka agama itu kesetiaan atau nasihat,kepada siapa? kepada Allah,Rasul.Al qur'an,pimpinan kaum muslimin dan kesetiaan juga pada ummat islam keseluruhan.

Setia karena sesama muslim adalah saudara,persaudaraan sesama muslim seperti bangunan " yab sudzu ba'duhum ba'da " bangunan satu tembok,tembok itu jangan di kira satu tembok utuh.Kalau kita lihat secara cermat tembok itu terdiri dari beberapa unsur bagian,ada pasir,batu merah,semen,air dan lain sebagainya.Maka unsur-unsur tersebut saling menguatkan,kalau tidak saling menguatkan tidak ada artinya bangunan itu.seperti itulam gambaran persaudaraan sesama muslim yang digambarkan oleh Rasulullah saw.Juga di katakan oleh nabi persaudaraan sesama muslim itu satu tubuh ,satu sama lain saling terkait,kondisi ummat islam seharusnya seperti itu.

Kita mengetahui,kita faham setelah kita mempelajari al qur'an dan as sunnah,maka dari itu nabi menjelaskan orang yang memahami agama itu di mudahkan jalan nya kesyurga.Hanya setelah mudah jalan nya ke syurga mau lewat atau tidak,kalau sombong tadi wainyara sabili ghoiyi yata khiduhu sabila,meskipun tau jalannya  yang lurus tetapi tidak mau menempuhnya,jadi menempuh jalan yang lurus,lewat jalan yang lurus itu tidak mau..tetapi kalu melihat jalan yang bengkok tanpa pikir opanjang langsung menempuhnya.
Maka dari itu tengok pada diri  kita masing-masing,kalu kita bicara dama betul dan salah menurut aturan Allah dan Rasul nya,karena " Al haqqu mirabbikum " kebenaran itu dari Tuhanmu. " Al haqqu miorabbikum fala  takunanna minal mumtharim " kebenaran itu dari Tuhan mu,maka jangan radu terhadap kebenaran, "  Al haqqu mirrabikum faman sya'a fal yu'min waman sya'a fal ya'fur " kebenaran itu dari Tuhanmu ,maka siapa yang mau beriman silahkan beriman,siapa yang ingin kafir silahkan kafir. Jadi dalam islam itu tidak ada paksaan,maka setelah kita mempelajari ilmu,kemudian di sampaikan di terima boleh,di tolak juga boleh,silahkan akibatnya akan di rasakan sendiri,untung dan ruginya.
Kemudian Allah akan mengangkat derajat orang beriman  dan berilmu pengetahuan beberapa derajat " yar faillahulladzina minkum waladzina utul il'ma darajat " Allah akanmengangkat oarang-orang beriman di antara kamu dan ilmu beberapa derajat,kemudian zadzat hum imanan tambah imannya,tandanya orang yang tambah imannya,yaitu tambah baik perbuatannya,kalu kemarin yang di lakukan tanpa ilmu,dengan bertambah imannya maka segera beralih dengan menggunakan ilmu,yang tanpa ilmu mari kita tinggalkan meskipun sudah bertahun-tahun kita jalani.kita beragama mewarisi apa yang di tinggalakan oleh nabi saw,karena beliau mengatakan " taraktufikum amra aini la tandilu ma masaktum bihima kitabbullah wa sunnati nabiyihi "tidak akan sesat yang berpegang teguh kepada keduanya,apa dua perkara itu,yaitu al qur'an dan as sunnah.Jadi kita akan selamat kalu keduanya itu kita pegang sungguh-sungguh dan menjadikan keduanya itu sebagai pegangan hidupnya..

Tidak ada komentar: