Rabu, 29 Agustus 2012

BID'AH



A. PENGERTIAN BID'AH.

  Bid'ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya.
Sedangkan menurut istilah, banyak definisinya.Imam As-Syatibi  " Bid'ah adalah suatu jalan dalam agama yang di buat-buat tanpa ada dalil dan menyerupai syari'at ajaran islam, yang di maksudkan ketika melakukan adat tersebut adalah sebagaimana niat ketika menjalani syari'at yaitu untuk mendekatkan diri pada Allah ".

 Ibnu Taimiyyah " Bid'ah  adalaha keyakinan dan ibadah yang menyelisihi Al-Kitab dan As-Sunnah ".

Segala macam bid'ah dalam agama hukum nya haram dan sesat. Nabi saw bersabda " Amma ba'du, sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabbullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad saw. Sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan dan setiap yang diada-adakan adalah bid'ah dan setiap bid'ah adakah sesat dan semua kesesatan masuk neraka ".  HR.Muslim 867

" Diriwayatkan dari Ummul mukminin. Ummu 'Abdillah, Aisyah RA berkata : Rasulullah saw telah bersabda, Barangsiapa yang menciptakan hal baru dalam perkara ibadah yang tidak ada dasar hukumnya, maka ia tertolak ". HR.Mutaffaq 'Alaih

Sedangkan dalam Riwayat Muslim : Rasulullah saw bersabda : barangsiapa melakukan amalan yang tidak di dasari perintah kami maka ia tertolak ".

Hadits diatas menunjukan bahwa semua hal baru dalam ibadah adalah bid'ah dan semua bid'ah adalah sesat dan di tolak. Itu artinya bid'ah dalam ibadah dan keyakinan itu di haramkan.

Perkara baru yang di maksud adalah perkara dalam ibadah. Sedangkan dalam masalah dunia boleh di kembangkan dan bukan termasuk bid'ah. Karena Nabi sendiri bersabda : " Apabila itu adalah perkara dunia kalian, kalian tentu lebih mengetahuinya. Namun apabila itu adalah perkara agama kalian, maka kembalikanlah padaku ". HR.Ahmad

B. BAHAYA BID'AH.


 Nabi saw mengatakan bahwa syahadatnya, shalatnya, zakatnya, puasanya, haji dan umrohnya tidak di terima, dia sudah keluardari islam seperti sehelai rambut di pisahkan dari adonan tepung.

Jadi karena bahaya bid'ah ini, jangan sampai kita merasakan mendapat pahala yang banyak, padahal kita sudah keluar dari islam. Maka dari itu kita mengenal bid'ah itu apa ?, kemudian setelah kita memahami, kita berusaha menghindarkan diri jangan sampai kita terperangkap kedalam ibadah-ibadah bid'ah.

Bahwa perbuatan atau ibadah yang tidak di dasari oleh perintah syari'at adalah tertolak. Sungguh sesat perbuatan yang keluar dari syari'at, maka setiap muslim wajib mengatakan ibadah yang di luar ketentuan syariat adalah batil dan tertolak. Maka ibadah itu asalnya hanya mengikut, manusia tidak boleh menciptakan ibadah sendiri, tetapi harus mencontoh apa yang telah di ajarkan kepada Nabi. Maka ada khoidah usul " Al aslu fil ibadati al itiba' ". Masalah ibadah hanya mengikuti apa yang telah di ajarkan oleh Rasulullah saw, kalu masalah dunia itu asalnya boleh selama tidak ada larangannya " Al aslu a aisa'aa al iba'ah " kalau uruasan dunia itu boleh-boleh saja selama tidak ada larangan dari agama.

Maka kita jangan sekali-kali melakukan bentuk ibadah kalu kita belum mengetahui ilmunya, karena pendengaran,penglihatan dan hati kita akan di mintai pertanggung jawaban atas semua amal yang kita kerjakan.

Perhatikan Firman Allah swt :

  " Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan di minta pertanggung jawabnya ". QS.Al-Israa 36

Maka dari itu marilah kita sibukan dalam memcari ilmu Diin. Imam Syafi'i pernah mengatakan " Kalau kamu tidak sibuk dalam hal kebeneran, pasti kamu akan di sibukan dalam hal kebatilan "

Mari kita sibukan diri untuk memahami ajaran agama yang menurut ajaran Allah dan Rasul Nya. Dan menjahui bid'ah sejauh-jauhnya, mari kita tegakan sunnah, penegak sunnah akan ada sepanjang zaman.

 " Dari Tsauban ia berkata Rasulullah bersabda : Akan ada segolongan dari umat ku yang menampakan kebenaran. Tidak akan memudhoratkan kepada mereka orang yang menentangnya, sehingga Allah mendatangkan perintah Nya, sedangkan mereka tetap demikian itu ". HR. Muslim juz. 3, hal. 1523, no.170

Apabila kita memunculkan yang haq pasti yang batil itu akan sirna. "  Dan katakanlah : " Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap ". Sesungguhnya yang bathil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap ". QS.Al-Israa 81

Kita jangan takut dalam memunculkan yang haq, meskipun banyak orang yang tidak suka dan mencela kita karena memunculkan yang haq tadi dan kita pasti akan di katakan orang-orang asing karena beda dengan keadaan masyarakat. Nabi saw bersabda : Dari Sahl bin Sa'ad As-Saa'idii ia berkata Rasulullah saw bersabda : " Sesungguhnya islam itu bermula asing dan akan kembali asing, maka berbahagialah orang-orang yang asing itu. Para shahabat bertanya siapakah orang yang asing itu ya Rasulullah ?. Beliau bersabda, yaitu orang-orang yang memperbaiki ketika manusia dalam keadaan rusak ". HR.Thabrani

Semua ibadah itu sudah jelas ada ketetapan dari Allah maupun dari Rasulullah dan kita wajob mengikuti ketetapan itu. Kalu kita mau mengikuti ketetapn itu mka kita tidak pantas mengaku beriman. Perhatikan firman Allha swt : " Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang nu'min dan tidak pula bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasulnya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata ". QS. Al-Ahzab 36

Tapi kenyataan nya apa, kalu kita menyeru untuk mengikuti Allah dan Rasul Nya, tidak sedikit orang islam mengatakn dengan bangga  " Tidak ". Perhatikan firman Allah : " Dan apabila di katakan kepada mereka : " Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah ", mereka menjawab : " Tidak ", tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari perbuatan nenek moyang kami " ."( Apakah mereka akan mengikuti juga ), walaupun nenek moyang mereka tidak mengetahui suatu apapun dan tidak mendapat petunjuk ? ". QS.Al-Baqarah 170

" Apabila di katakan kepada mereka : " Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul ". Mereka menjawab  : " Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya ". Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyamh mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak pula mendapat petunjuk ". QS.Al-Maidah 104

" Dan apabila di katakan kepada mereka : " Ikutilah apa yang diturunkan Allah " . Mereka menjawab tidak, tapi kami hanya mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya ". Dan apakah mereka akan mengikuti bapak-bapak mereka walaupun syaithan itu menyeru kedalam siksa api yang menyala-nyala ( neraka ) ". QS. Luqman 21


Itulah ketetapan Allah dan Rasul Nya dan kita wajib mengikutinya, jangan sampai kita memilih pilihan yang lain. " Layu'minnu akhadukum hatta yakunna hawahu tabaan lima ji'tu bihi " Tidak beriman salah seorang diantara kalian sebelum hawa nafsunya mengikuti apa yang di bawa Nabi ". HR. Al-Khatib Al-Badhdadi juz. 4, hal. 369.

Hadits diatas cukup jelas kita tidak beriman sebelum kemauan kita, akal kita tidak mau di tuntun dengan Al-Qur'an.

Kita tidak boleh mengangan-angan pahala dari Allah " Pahala dari Allah itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak pula menurut angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan di beri pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak pula penolong baginya selain dari Allah ".QS. An-Nisaa 123

Dan larangan keras mengikuti ulama, kyai, ustadz tanpa dasar ilmu dari al-qur'an dan as-sunnah." Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka kan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta terhadap Allah ". QS.Al-An'aam 116

Semoga bermanfaat dan semoga kita di jauhkan dari perbuatan bid'ah sekecil apapun.

Aamiin..........

Selasa, 28 Agustus 2012

TASYABUH

                                                               TASYABUH

A. PENGERTIAN TASYABUH

      Al-Tasyabuh secara bahasa di ambil dari kata Al-Musyabahah yang berarti meniru atau mencontoh , menjalin atau mengaikatkan diri dan mengikuti. At-Tasbih berarti peniruan dan mutasyabihat berati mutamatsilat atau serupa, di katakan artinya serupa dengannya, meniru dan mengikutinya.

Tasyabuh yang di larang dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah secara syar'i adalah menyerupai orang-orang kafir dalam segala bentuk dan sifatnya baik dalam aqidah, perbuatan, kebudayaan atau dalam pola tingkah laku yang menunjukan ciri khas mereka yakni orang-orang kafir atau kaum kafir.

Termasuk dalam tasyabuh yaitu meniru terhadap orang-orang shalih walaupun merka itu dari kalangan kaum muslumin seperti oramg-orang fasiq, awam dan jahil atau orang arab badui yang tidak sempurna keislamannya.


B. LARANGAN BERTASYABUH

     Mencontoh dan meniru budaya atau tradisi lain dalam islam di kenal dengan sebutan tasyabuh.

Pehatikan firman Allah swt :

    " Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka menginggat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun kepada mereka dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya. Kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasiq ". QS.Al-Hadid 16

Ibnu Taimiyah menjelaskan :

 "Firmanya janganlah mereka seperti orang-orang sebelumnya di turunkan Al-Kitab  kepada mereka, merupakan larangan bersifat mutlak dalam hal penyerupaan terhadap mereka orang kafir. Larangan ini juga khusus menyerupai mereka dalam hal kerasnya hati, sedangkan kerasnya hati termasuk di antara buah kemaksiatan "

Sedangkan Ibnu Katsir mengomentari ayat di atas "

 " Oleh karena itu, Allah melarang orang-orang yang beriman untuk menyerupai mereka orang kafir dalam hal apapun baik dalam perkara pokok ( ushuliyyah ) maupun cabang ( furu'iyyah ) ".

Allah swt berfirman :

  " Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Bani Israil Al-Kitab ( Taurat ), kekuasaan dan kenabian dan Kami berikan kepada mereka rezqi-rezqi dan kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa ( pada masanya ).Dan Kami berikan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata tentang urusan agama : maka mereka tidak berselisih melainkan sesudah datang kepada mereka pengetahuan karena kedengkian yang ada di antara mereka. Sesungguhnya Tuhanmu akan memutuskan antara mereka pada hari kiamat terhadap apa yang mereka selalu berselisih padanya. Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syari'at ( peraturan 0 dari urusan agama itu, maka ikutilah syari'at itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui ". QS.Al-Jatsiyah 16-18

 Allah melarang Nabi Muhammad saw untuk mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. Termasuk di dalamnya, orang-orang yang tidak mengetahui segala sesuatu yang menyelisihi syari'at Allah. Yang di maksud hawa nafsu adalah apa yang di inginkan dan apa yang ada pada diri orang-orang kafir, musyrik, baik penampilan lahir maupun batin. Orang-orang kafir akan merasa senang jika mengetahui kaum muslimin telah mengikuti dan meniru mereka. Rasulullah saw memberikan teladan yang baik untuk umatnya. Beliau selalu berusaha menyelesihi penampilan, tradisi dan perbuatan orang-orang yahudi dan nashrani.

 " Selisihilah orang-orang musyrik ". HR.Bukhari

 " Selisihilah orang-orang yahudi ". HR.Abu Dawud

 " Selisihilah orang-orang majusi ".HR.Muslim

C. MENGAPA TASYABUH TERHADAP ORANG-ORANG KAFIR DI LARANG.

 Adapun penyebab larangan tersebut :

  1. Karena semua perbuatan orang kafir pada dasarnya di bangun di atas pondasi kesesatan atau dholallah dan kerusakan atau fasad. Inilah sebenarnya titik tolak dari semua perbuatan dan amalan orang kafir. Baik yang menakjubkan atau tidak, baik yang nampak ataupun yang terselubung. Karena sesungguhnya yang menjadi dasar semua aktivitas orang-orang kafir adalah dholal atau sesat dan fasas. Baik dalam aqidah, adat-istiadat, perayaan-perayaan hari-hari besar ataupun pola dalam tingkah lakunya atau pola hidupnya.

 2. Dengan bertasyabuh dengan orang kafir maka seseorang muslim akan mengagumi, mencintai dan menjadi pengikut mereka tanpa sadar yang berartu dia telah menentang Allah dan Rasul Nya dan dia akanmengikuti jalur orang yang tidak beriman. Perhatikan firman Allah : " Dan barangsiapa yang menentang Rasul Nya sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah di kuasainya itu dan kami masukan kedalam Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali ". QS.An-Nisaa 115

 3. Hubungan atara sang peniru dan yang ditiru seperti terjadinya pengikut da yang diikuti merupakan bentuk yang disertai kecenderungan hati, keinginan untuk menolong serta menyetujui semua perkataan dan perbuatannya dan sikap itulah yang menjadi bagian dari unsur keimanan dimana seorang muslim tidak di harapkan terjerumus kedalamnya.

 4. Sebagian besar tasyabuh mewariskan rasa kagum dan bangga dan dari sinilah timbul rasa kagum kepada kebudayaan, pola tingkah laku, perangai dan segala kerusakan yang mereka miliki, kegaguman kepada orang kafir tersebut akan berdampak penghinaan terhadap As-Sunnah, melecehkan kebenaran serta petunjuk yang di bawa oleh Rasulullah saw karena barangsiapa yang menyerupai suatu kaum pasti sepakat atau setuju atau senang dengan fiqrah atau pemikiran mereka dan ridho pada semua aktivitasnya. Inilah bentuk kekeguman terhadap mereka.

DASAR LARANGAN BERTASYABUH :

 " Sungguh kalian akan mengikuti jejak orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Hingga kelubang biawakpun kamu akan mengikuti juga. Para shahabat bertanya, Wahai Rasulullah apakah mereka orang-orang yahudi dan nashrani ?. Beliau menjawab siapa lagi kalu bukan mereka ". HR. Muttafaqun 'Alaih

 " Manta tsabaha bii qoumin fahuwa mihu " Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka  ". HR. Ahmad

Tasyabuh merupakan persoalan yang harus kita seriusi, karena dalam satu hari, tak terbilang kita memohon kepada Allah untuk di selamatkan dari orang-orang yahudi dan nasharani.  " Tunjukilah kami jalan yang lurus. Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni'mat kepada mereka : bukan jalan mereka yang dimurkai ( orang-orang yang mengetahui kebenaran dan meninggalkannya ), dan bukan pula jalan mereka yang sesat ( orang-orang yang meninggalkan kebenaran karena ketidaktahuan dan kejahilan ) ". QS.Al-Fatihah 6-7

semoga bermanfaat bagi semua nya. Aamiin..

Senin, 27 Agustus 2012

SYAFA'AT

Alah swt berfirman " Allah, tidak ada Tuhan yang berhak di sembah melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk Nya; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan Nya apa yang di angit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin Nya. Allah menegetehaui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa-apa yang dari lmu Allah melainkan apa yang di kehendaki Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar ". QS.Al-Baqarah 225

Kita semua mengharapkan syafa'at dari Nabi saw. Lalu siapa saja yang mendapat syafa'at dari Beliau itu? Apa orang yang banyak membaca shalawat , tetapi tidak mau mengikuti sunnahnya atau apa orang yang betul-betul mencontoh dan mengikuti tuntunan nabi saw?
Syafa'at dari Nabi saw itu sebenarnya sudah kita dapati di dunia ini, syafa'at itu di gambarkan sebagai biji, biji itu di ibaratan sebagai ilmu, ilmu yang di amalkan akan berbuah namanya amal. Jadi orang yang mendapat syafa'at itu adalah orang mengikuti Nabi dan mengamalkannya.

Allah swt berfirman :
 " Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan di terima suatu tebusan daripadanya, dan tidak akan memberi manfaat suatu syafa'at kepadanya dan tidak pula mereka akan di tolong ". QS.Al-Baqarah 123

Dalam hadits Nabi saw di jelaskan " Al-Qur'an itu memberi syafa'at dan dapan mensyafa'ati ". Jadimendapat syafa'at dari al-qur'an itu maksudnya bagaimana?, di lanjutkan hadits Nabi saw tadi " siapa yang menjadikan Al-qur'an itu di depannya maka akan menuntunya kesyurga, tetapi barangsiapa yang menjadikan al-qur'an  di belakangnya, untuk mengikuti hawa nafsunya maka kan menbawa kamu ke neraka ".

Dalam hadits lain di sebutkan " Beredarlah kamu mengikuti al qur'an kemana saja al qur'an membawa kamu "
Lebih jelasnya orang yang mendapat syafa'at itu adalah orang yang di dunia ini mengikuti al qur'an dan mengikuti Nabi saw.
Firman Allah :
" Katakanlah : " jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku , niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu . Allah maha pengampun lagi maha Penyayang ".QS.Ali-Imran 31
Nabi saw pun juga bersabda : " Ku tinggalkan kepadamu 2 perkara barang siapa yang berpegang teguh kepada ke 2 perkara tersebut dia tidak akan sesat dan celaka, yaitu al qur'an dan As-Sunnah".

Tetapi kalu di dunia ini kita mengabaikan al qur'an dan as-sunnah maka kita tidak akan mendapat syafa'at meskipun kita mengaku sebagai umat Nai Muammad saw. Banyak orang yang rindu dan cinta kepada Rasululah saw, tetapi tidak mau mengikuti apa yang di contohkannya, justru apabila diajak kembali kepada aturan Allah dan Rasul Nya mereka menjawab Tidak.
Allah swt berfirman :
" Dan apabila di katakan kepada mereka : " Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah." Mereka menjawab TIDAK, tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari perbuatan nenek moyang kami.( Apakah mereka kan mengikuti juga.), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun dan tidak mendapat petunjuk? ". QS.Al-Baqarah 170
" Apabila di katakan kepada mereka : " Marilah mengikuti apa yang di turunkan Allah dan mengikuti Rasul". Mereka menjawab : " Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak pula mendapat petunjuk ?". QS.Al-Maaidah 104
" Dan apabila di katakan kepada mereka : " Ikutilah apa yang di turunkan Allah ". Mereka menjawab. Tidak, tapi kami hanya mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya. Dan apakah mereka kan mengikuti bapak-bapak mereka walaupun syaithan itu menyeru mereka ke dalam siksa yang menyala-nyala ( neraka ) ?". QS.Luqman 21.

Maka kalu kita rindu kepada Nabi saw, maka kita harus mengikuti Al-qur'an dan sunnahnya, nanti kita akan di pertemukan di syurga.
" Dan barang siapa yang menta'ati Allah dan Rasulnya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang di anugerahi ni'mat oleh Allah yaitu para Nabi, para shiddiiqi, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka mereka itulah teman teman yang sebaik-baiknya. ".QS.AN-Nisaa 69
Meskipun daam mengikuti Allah dan Rasulnya kita di benci keluarga dan masyarakat. Kita harus meneguhkan iman dan hati kita kepada Allah, karena di dalam mengikuti Allah dan Rasulnya itu pasti akan mengandung resiko. Maka kita tidak boleh ragu-ragu." Sesungguhnya orang-orang  yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar". QS.Al-Hujurat 15.

Kalau kita mengamalkan islam menurut aturan Allah dan Raasulnya, maka tentu resiko itu akan tampak di depan mata kita. maka jangan heran lagi setiap ada pengajian-penagjian selalu di halang-halangi, tetapi kalau kemaksiatan justru di lindungi, maka jangan heran juga musibah terjadi di mana-mana karena masyarakatnya seperti itu. Orang kafir dan musyrik hendak memadamkan cahaya Allah." Mereka hendak memadamamkan cahaya ( agama ) Allah dengan mulut mereka dan Allah tetap menyempurnakan cahaya Nya meskipun orang-orang kafir benci ". QS As Shaff 8

Kalau kta menolong agama Allah pasti Allah akan menolong kita, tetapi sebaliknya kalu kita tidak mau menolong agama Allah, Allah pun tidak sudi menolong kita, Allah tidak butuh kepada kita tetapi kita lah yang membutuhkan Allah. "Jika kamu kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan imanmu....".QS. Az-Zumar 7

Menjadi orang kafir di bolehkan Allah dan akan di beri makan oleh Allah. Nabi Ibrahim As pernah berdoa supaya yang di beri makan oleh Allah itu hanyalah orang-orang yang beriman saja. Tetapi langsung di jawab oleh Allah." Dan ingatlah ketika Ibrahim berdo'a : Ya  Tuhanku jadikanlah negeri ini negri yang aman sentosa dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman : " Dan kepada orang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali ". QS.Al-Baqarah 126.

Di dalam memunculkan islam yang benar yang menghalangi adalah dari umat islam sendiri yakni dari kaum munafik ."  Di antara manusia ada yang mengatakan : " Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian ", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman ". QS.Al-Baqarah 8
Lalu siapakah orang munafik itu di jelaskan di lain ayat.
" Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman mereka mengatakan  " kami beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaithan-syaithan mereka, mereka mengatakan : " sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok ". QS.Al-Baqarah 14

Maka balasan orang munafik itu adalah neraka yang paling bawah sendiri..

" Sesungguhnya orang-orang munafik itu di tempatkan pada neraka tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka ". Qs.An-Nisaa 145