Selasa, 28 Agustus 2012

TASYABUH

                                                               TASYABUH

A. PENGERTIAN TASYABUH

      Al-Tasyabuh secara bahasa di ambil dari kata Al-Musyabahah yang berarti meniru atau mencontoh , menjalin atau mengaikatkan diri dan mengikuti. At-Tasbih berarti peniruan dan mutasyabihat berati mutamatsilat atau serupa, di katakan artinya serupa dengannya, meniru dan mengikutinya.

Tasyabuh yang di larang dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah secara syar'i adalah menyerupai orang-orang kafir dalam segala bentuk dan sifatnya baik dalam aqidah, perbuatan, kebudayaan atau dalam pola tingkah laku yang menunjukan ciri khas mereka yakni orang-orang kafir atau kaum kafir.

Termasuk dalam tasyabuh yaitu meniru terhadap orang-orang shalih walaupun merka itu dari kalangan kaum muslumin seperti oramg-orang fasiq, awam dan jahil atau orang arab badui yang tidak sempurna keislamannya.


B. LARANGAN BERTASYABUH

     Mencontoh dan meniru budaya atau tradisi lain dalam islam di kenal dengan sebutan tasyabuh.

Pehatikan firman Allah swt :

    " Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka menginggat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun kepada mereka dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya. Kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasiq ". QS.Al-Hadid 16

Ibnu Taimiyah menjelaskan :

 "Firmanya janganlah mereka seperti orang-orang sebelumnya di turunkan Al-Kitab  kepada mereka, merupakan larangan bersifat mutlak dalam hal penyerupaan terhadap mereka orang kafir. Larangan ini juga khusus menyerupai mereka dalam hal kerasnya hati, sedangkan kerasnya hati termasuk di antara buah kemaksiatan "

Sedangkan Ibnu Katsir mengomentari ayat di atas "

 " Oleh karena itu, Allah melarang orang-orang yang beriman untuk menyerupai mereka orang kafir dalam hal apapun baik dalam perkara pokok ( ushuliyyah ) maupun cabang ( furu'iyyah ) ".

Allah swt berfirman :

  " Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Bani Israil Al-Kitab ( Taurat ), kekuasaan dan kenabian dan Kami berikan kepada mereka rezqi-rezqi dan kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa ( pada masanya ).Dan Kami berikan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata tentang urusan agama : maka mereka tidak berselisih melainkan sesudah datang kepada mereka pengetahuan karena kedengkian yang ada di antara mereka. Sesungguhnya Tuhanmu akan memutuskan antara mereka pada hari kiamat terhadap apa yang mereka selalu berselisih padanya. Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syari'at ( peraturan 0 dari urusan agama itu, maka ikutilah syari'at itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui ". QS.Al-Jatsiyah 16-18

 Allah melarang Nabi Muhammad saw untuk mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. Termasuk di dalamnya, orang-orang yang tidak mengetahui segala sesuatu yang menyelisihi syari'at Allah. Yang di maksud hawa nafsu adalah apa yang di inginkan dan apa yang ada pada diri orang-orang kafir, musyrik, baik penampilan lahir maupun batin. Orang-orang kafir akan merasa senang jika mengetahui kaum muslimin telah mengikuti dan meniru mereka. Rasulullah saw memberikan teladan yang baik untuk umatnya. Beliau selalu berusaha menyelesihi penampilan, tradisi dan perbuatan orang-orang yahudi dan nashrani.

 " Selisihilah orang-orang musyrik ". HR.Bukhari

 " Selisihilah orang-orang yahudi ". HR.Abu Dawud

 " Selisihilah orang-orang majusi ".HR.Muslim

C. MENGAPA TASYABUH TERHADAP ORANG-ORANG KAFIR DI LARANG.

 Adapun penyebab larangan tersebut :

  1. Karena semua perbuatan orang kafir pada dasarnya di bangun di atas pondasi kesesatan atau dholallah dan kerusakan atau fasad. Inilah sebenarnya titik tolak dari semua perbuatan dan amalan orang kafir. Baik yang menakjubkan atau tidak, baik yang nampak ataupun yang terselubung. Karena sesungguhnya yang menjadi dasar semua aktivitas orang-orang kafir adalah dholal atau sesat dan fasas. Baik dalam aqidah, adat-istiadat, perayaan-perayaan hari-hari besar ataupun pola dalam tingkah lakunya atau pola hidupnya.

 2. Dengan bertasyabuh dengan orang kafir maka seseorang muslim akan mengagumi, mencintai dan menjadi pengikut mereka tanpa sadar yang berartu dia telah menentang Allah dan Rasul Nya dan dia akanmengikuti jalur orang yang tidak beriman. Perhatikan firman Allah : " Dan barangsiapa yang menentang Rasul Nya sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah di kuasainya itu dan kami masukan kedalam Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali ". QS.An-Nisaa 115

 3. Hubungan atara sang peniru dan yang ditiru seperti terjadinya pengikut da yang diikuti merupakan bentuk yang disertai kecenderungan hati, keinginan untuk menolong serta menyetujui semua perkataan dan perbuatannya dan sikap itulah yang menjadi bagian dari unsur keimanan dimana seorang muslim tidak di harapkan terjerumus kedalamnya.

 4. Sebagian besar tasyabuh mewariskan rasa kagum dan bangga dan dari sinilah timbul rasa kagum kepada kebudayaan, pola tingkah laku, perangai dan segala kerusakan yang mereka miliki, kegaguman kepada orang kafir tersebut akan berdampak penghinaan terhadap As-Sunnah, melecehkan kebenaran serta petunjuk yang di bawa oleh Rasulullah saw karena barangsiapa yang menyerupai suatu kaum pasti sepakat atau setuju atau senang dengan fiqrah atau pemikiran mereka dan ridho pada semua aktivitasnya. Inilah bentuk kekeguman terhadap mereka.

DASAR LARANGAN BERTASYABUH :

 " Sungguh kalian akan mengikuti jejak orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Hingga kelubang biawakpun kamu akan mengikuti juga. Para shahabat bertanya, Wahai Rasulullah apakah mereka orang-orang yahudi dan nashrani ?. Beliau menjawab siapa lagi kalu bukan mereka ". HR. Muttafaqun 'Alaih

 " Manta tsabaha bii qoumin fahuwa mihu " Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka  ". HR. Ahmad

Tasyabuh merupakan persoalan yang harus kita seriusi, karena dalam satu hari, tak terbilang kita memohon kepada Allah untuk di selamatkan dari orang-orang yahudi dan nasharani.  " Tunjukilah kami jalan yang lurus. Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni'mat kepada mereka : bukan jalan mereka yang dimurkai ( orang-orang yang mengetahui kebenaran dan meninggalkannya ), dan bukan pula jalan mereka yang sesat ( orang-orang yang meninggalkan kebenaran karena ketidaktahuan dan kejahilan ) ". QS.Al-Fatihah 6-7

semoga bermanfaat bagi semua nya. Aamiin..

Tidak ada komentar: